JELANG LATPRES UNESA : Terapkan Sistem point kelas love bird
Melakukan penilaian dikelas love bird memang gampang-gampang susah, meski dari sisi irama lagu kurang begitu menonjol dibanding burung ocehan pada umumnya, namun trecetan panjang pendek setiap love bird seringkali selisihnya sedikit saja sehingga sering menyilitkan juri dalam menentukan love bird mana yang layak juara.
Sebenarnya sudah banyak penyelenggara lomba yang punya cara penilaian sendiri agar lebih fair dan bisa diterima oleh love bird mania. Misalnya setiap bunyi juri yang berada didekatnya berteriak dengan menyebut nama, agar yang lain ikut memberikan tambahan nilai pada burung tersebut, kemudian ada yang memberiakan point pada setiap burung bunyi, dimana nilai point yang ditandai dengan warna bendera disesuaikan dengan lamanya love bird berbunyi dan sebagainya. Intinya setiap penyelenggara lomba ingin memberikan penilaian yang benar-benar fair yang nilainya sesuai kerja setiap love bird.
Nah, agar tidak ketinggalan Gantangan Unesa mulai minggu besok mencoba melakukan penilain kelas love bird dengan system baru yaitu system point.setiap irama, panjang pendeknya trecetan dihitung dengan besarnya point yang telah terdaftar disetiap lembar penjurian, disini peserta nanti bisa melihat berapa point yang didapat burungnya, setelah selesai lomba.
“Dengan cara seperti ini juri lebih mudah memberikan nilai pada setiap burung, setelah selesai perekap tinggal menjumlah setiap point yang dikumpulkan oleh setiap burung. Disitu akan ketemu jumlah point yang didapat oleh setiap burung,” ujar Mustofa pengelola gantangan Unesa.