Ian Mahayasa Turun di Dua Titik: Boyong 6 Trofi Utama dari Narantaka, Yakuza, Hallo Bali dan Jaya Pangus
Banyaknya jadwal lomba pada Minggu, 13 Januari 2019 kemarin, membuat Ian Mahayasa sedikit kerepotan untuk membagi tenaga agar bisa turun bersamaan. Terlebih lagi sebagai pemain merah, musim hujan saat ini adalah musim anis merah berproduksi sehingga setiap jagoan di sangkar akan cenderung birahi.
Namun dengan ketelatenan dan kesabaran Ia Mahayasa menurunkan beberapa amunisinya di dua lokasi yakni di gelaran Paksi Jaladara Cup di Klungkung bersama BnR dan di TPI Cup 3 bersama Oriq Jaya di GSM Badung. Di Banjarangkan Klungkung Ian Mahayasa menurunkan murai Yakuza, dan dua anis merah Hallo Bali dan Jaya Pangus. Sedangkan di GSM Mengwi Badung menurunkan Narantaka yang baru saja melepas bulu.
Murai Yakuza yang diturunkan di sesi pembuka masuk juara 1. Namun sempat tersisih di kelas utama dengan berada di nomor 3 lantaran kalah nomor meski jumlah bendera sama dengan dua lawan lainnya. Yakuza akhirnya berhasil membalas di laga pamungkas setelah kembali duduk di singasana.
Sementara itu Jaya Pangus hasil dari rekrutan juara gantangan di Mawang yang masih pada ritmenya setelah adaptasi, sesi pertama masuk 1 dan sesi ketiga masuk 1. Sebaliknya Hallo Bali setelah malang melintang di Jawa Timur baik Malang dan Surabaya pasca mabung stabil dua kali penampilan perdana, kemarin kembali masuk di posisi 1 kelas utama. Jadi tiga kelas anis merah di Paksi Jaladara disabet Jaya Pangus dan Hallo Bali. ‘’Saya tidak menyaksikan permainan Yakuza, Jaya Pangus dan Hallo Bali. Tetapi saya bisa melihat Narantaka bermain di GSM,’’ ujar Ian Mahayasa.
Tiga kali penampilannya, AM Narantaka berhasil duduk di podium utama kelas pembuka dan dua kali masuk di posisi tiga besar dengan jumlah peserta yang cukup ramai. Dan di tempat ini Ian bisa berkumpul satu titik dengan rekan-rekan anis merah mania Bali.
Menghadapi jadwal lomba yang cukup padat, Ian kini sedang mempersiapkan untuk terjun di Jogja Istimewa. Kali ini Ian bakal ikut serta dengan Mr. Baim, sang maestro anis merah yang menjadi panutannya dan juga panutan bagi rekan-rekan anis merah mania yang sempat salah satu amunisinya diibahkan dan berhasil beberapa kali moncer di arena lomba. ‘’Kami berharap panutan kami ini dengan burung-burung kualitasnya bangkit sehingga komunitas anis merah Bali menjadi lebih kuat ke depan terutama di jalur nasional yang masih perlu banyak pengalaman dan bimbingan dari pak Baim,’’ ujar Ian Mahayasa. *kb3