Breeding

Hans Fery Kenari Denpasar : Cetak Spesial Kenari Lomba

 

Dikenal luas sebagai sosok pengorbit kenari di arena kontes, Hans Fery tidak bisa hanya tergantung dan mengandalkan dari peternak kenari yang sudah ada. Hans Fery membutuhkan hasil olahan sendiri yang diyakini justru lebih afdol menenteng ke tiang gantangan. Karena itu, sejak lima tahun silam, Hans Fery menekuni ternak kenari yang diberi gelang HANS. Dengan ketekunannya, hasil tetasan Hans Kenari kian hari kian mengorbit di arena lomba. Tidak saja di Bali tetapi juga moncer di Jawa bahkan di sarang kenari Jogyakarta.

hans
GLADIATOR, HUNTER, PREDATOR DAN YOUKSHARE. Pejantan Unggul

Kenapa, tetasan Hans Kenari begitu diburu kenari mania, Konbur berusaha membedah dapur Hans Kenari di sebuah kamar yang sempit berlokasi di wilayah Pemogan Gang Anggrek IX/E Denpasar. Ada satu kalimat yang keluar dari perbincangan lama dengan Hans Fery. Bahwa untuk menghasilkan kenari yang bisa moncer di lomba, hanya dengan pejantan yang terbukti menjuarai lomba. Lagunya bagus, mij-miji, bodinya besar, volumenya besar dan terbiasa berdurasi panjang. Dengan memasangkan betina trah juara yang jenis F1 seperti scotfancy (ekor melengkung) atau AF maka harapan anakannya bakal bisa dipakai main jauh lebih besar.

hans
PEJANTAN YOUKSHARE DAN ANAKAN. Cetak Bertubuh Besar

Saat ini, Hans Fery telah menyediakan 30 betina unggul dengan sekitar enam ekor pejantan tangguh. Di antaranya Gladiator yang menurunkan Angin Surga, Angin Senja dan Angin Sepoi yang seluruhnya isian. Ketiganya sudah pernah moncer di lomba. Pejantan Hunter berwarna kuning yang trahnya banyak beredar ke pemain kenari. Di antaranya Yaris yang diambil orang Jogya yang kini merajai lomba gede di wilayah Jogyakarta. Ada juga Pamungkas yang sudah mengoleksi 40 trofi yang kini laku ke Medan. Adipati dan Osiris yang dipinang Agung Wira Singapadu Gianyar, dan Sangut diambil Tut Cadu Sanur. ‘’Banyak yang sudah beredar tapi hanya beberapa yang saya ingat dan terlacak di lomba,’’ ujar Hans Fery.

Baca Juga :  Arco-Kapuk BF, Serang Banten: Pencetak Murai Batu Jawara dari Blok Barat
hans
BETINA UNGGUL MIKS PEJANTAN TARUNG. Anakan Siap Tempur

Pejantan lainnya Predator jenis F1 Belgi Boso ambil dari Tunggul Wulung Jogyakarta dan sudah beberapa kali juara di lomba. Kincir Angin, pejantan berwarna kuning yang juga pernah masuk di Valentine Cup. Dua lainnya pejantan youkshare FOI Italia dan youkshare YCC keduanya import. Seluruh pejantan ini dipersiapkan untuk mengawini 30 betina unggul yang tersedia. Setiap pejantan hanya maksimal kawin 4 kali sehari. Setiap pejantan kawin dengan betina, Hans Fery selalu mendata untuk mengetahui anakannya berasal dari pejantan dan betina yang mana.

Karena pejantan rata-rata bertubuh besar yang berasal dari jenis youkshare, f1, f2 dan f3, maka anakannya sebagian besar bertubuh besar. Anakan yang bertubuh besar hampir seluruhnya terjual ke Jawa. Hanya yang khusus dicetak anakan local yang terserap di Bali. ‘’Pasalnya kelas kenari di Bali kebanyakan lokal standar sehingga pemain tidak mau mengambil yang bertubuh besar,’’ ujar Hans Fery yang mengaku per bulan maksimal hanya mencetak 15 anakan jantan.

hans
PEJANTAN DIKONDISIKAN. Agar Kawin Sempurna

Minimnya hasil produksi karena Hans Fery mempertahankan kualitas. Anakan disapih umur 25-28 hari, benar-benar sudah bisa makan telor. Tujuannya agar anakan benar-benar mendapat lolohan dari indukan dengan sempurna. Dengan begitu anakan akan benar-benar sehat dan memiliki daya tahan tubuh yang bagus dan diharapkan ke depannya bisa mendongkrak perfomanya di arena kontes. Di sinilah sering anakan mati lantaran dipatok oleh indukannya.

 

PAKAN SUPER GENJOT PRODUKSI

Betina yang sehat setelah dikondisikan dimasukkan ke kandang. Diberi pakan bijian import untuk menaikkan birahi dikombinasikan dengan ekstrafooding  apel, telor dan selingan sawi ijo. Beberapa hari betina akan mulai birahi ditandai dengan menarik-narik kertas atau mencari sarang. Saat itulah pejantan unggul yang dalam kondisi sehat dimasukkan ke kandang. Menu makannya tetap sama. Setelah bertelor dua biji, jantan dicabut. Biasanya betina akan bertelor rata-rata 4 tetapi bisa sampai 5-6 biji.

Baca Juga :  Cara Mudah Menangkar Blackthroat Lokal, ala Arif Trisakti BF Jakarta
hans
HANS FERY KENARI. Tidak Sekedar Ternak, Tapi Aktif Berlomba

Dalam posisi betina mengeram, maka pakan bijian diganti dengan bijian hasil campuran atau racikan sendiri. Sedangkan EF telor dan apel dikurangi atau ditiadakan, tetapi tetap dikasi sayur ijo. Anakan disapih umur 25-28 hari. Dikondisikan sekitar seminggu maka anakan sudah bisa makan bijian sendiri dan siap untuk dijual.

Tetapi Hans Kenari jarang menjual anakan belum bunyi. Rata-rata Hans Fery melepas anakan yang sudah bisa bunyi atau sekalian yang sudah pernah menjuarai lomba. Hal ini untuk menjaga  pembeli agar benar-benar puas memakai gelang Hans Kenari. Namun harganya tentu akan lebih tinggi dibandingkan dengan yang belum bunyi.

Di sela beternak kenari, Hans Fery selalu mengikuti lomba. Selain menggantang kenari hasil tetasannya juga menaikkan murai batu dan cucak ijo milik Andrew Atmaja yang dipercayakan dirinya untuk mengkondisikan. ‘’Kalau hanya beternak saja tanpa aktif di arena lomba rasanya kurang afdol. Kami banyak mendapat rejeki dari kenari, sudah sepantasnya kami ikut meramaikan lomba,’’ pungkas Hans Fery menyudahi perbincangan. *KB3

Related Articles

Back to top button