Gunadi Squad 215 BC, Mencetak AM Tarantula dan MB Cakra Ningrat dari Trotolan Hingga Prestasi

Mengorbitkan burung dari bahan hingga prestasi menjadi kebanggaan tersendiri buat kicaumania manapun. Ini yang dirasakan Gunadi alias Om Gun Squad 215 BC Jakarta dalam menampilkan burung-burungnya di lapangan. Selama ini dia mencetak burung juara yang dipeliharanya dari anakan (trotolan) diantaranya anis merah Tarantula dan murai batu Cakra Ningrat.

Merawat burung dari muda atau anakan hingga menjadi burung juara di lapangan memiliki kepuasan yang tak ternilai buat pemiliknya. Ini yang sudah dirasakan oleh Gunadi kicaumania yang tergabung di Squad 215 BC yang berdomisili di Sawangan Depok. Ditangannya sudah banyak prestasi yang diraihnya.

Ini tampaknya yang membuat dia kerap menampik setiap tawaran pinangan yang diajukan kicaumania yang meminati murai batu Cakra Ningrat dan Anis Merah Tarantula kedua burung koleksinya. “Saya hanya hobi, sementara tidak untuk dijual, buat mainan ke lapangan,” unngkapnya.

Keduanya, merupakan gaco andalannya, yang dia rawatnya sejak masih trotolan. “Saya merawatnya memang sejak masih anakan, bahkan anis merah Tarantula ini belum pernah mabung baru ganti bulu dewasa,” jelasnya.

Menurutnya, sejak memulai hobinya ke lapangan dua tahun lalu dia sendiri justru sampai saat ini tidak terlalu berpatokan pada setting burung. Itu sebabnya, dalam hal perawatan baik harian maupun persiapan lomba dia lakukan apa adanya, baik ekstrafooding maupun perlakuan burung tersebut dalam kesehariannya. “Mungkin karena dasarnya burung bandel, dibagaimanapun tetap mau jalan di lapangan,” ungkapnya.

Jenis murai batu, sampai saat ini dia masih mengoleksi 6 ekor, 5 diantaranya dia titipkan di rekannya, sementara di rumah dia hanya menyimpan Cakra Ningrat yang prestasinya sudah banyak, puluhan kali gelar juara pertama diraihnya digelaran lokalan khususna wilayah Depok dan sekitarnya.

Begitu juga anis merah Tarantula, meskipun terbilang gaco baru prestasinya juga sedang mengorbit. Berkali-kali burung ini mencatatkan kemenangannya diberagam even yang ada di Jabodetabek.

Ada cerita menarik saat dia mengawali memiliki anis merah tersebut. Dia mendapatkannya dari sahabat dekatnya. Ketika itu, ada 6 ekor trotolan, sementara rekannya membelinya 3 ekor. “Nah, satu ekornya saya ambil, karena suka aja sama badannya terutama bentuk matanya,“ kenang pria asal Ngawi ini.

Singkat cerita, anakan sudah memasuki lepas bulu trotol, diusia diatas 5 bulan sudah mulai belajar bunyi ngemplong sesekali belajar bunyi sambil teler. Waktu itu, karena kesibukannya dia mengurusi murai batu Cakra Ningrat, anis merah muda tersebut dia titipkan di kios rekannya di kawasan Depok.

Saat itulah bakat anis tersebut diperlihatkan, ternyata memiliki kualitas suara dan gaya teler yang istimewa. “Volumenya keras, kiri-kanannya isiannya kasar-kasar, telernya juga doyong,” tambah dia.

Kemudian dia membawanya ke sebuah even lokalan, debut perdana dan keduanya masih belum maksimal. Namun berikutnya langsung merebut juara kedua, kemudian diturunkannya kembali dieven-even nasional, lumayan masuk runner-up, hingga kini prestasinya terus semakin mengorbit.  Aksinya pekan lalu di even Tangerang Kota Cup 1 Tangerang NzR burung tersebut masuk juara kedua.

Padahal, seperti pengakuannya dia tidak pernah merawat secara khusus burung tersebut. Muai soal perawatan apa adanya, pemberian jangkrik hanya 1 ekor dipagi hari dan 1 ekor sore harinya, bahkan kadang lebih. Pemberian cacing diberikan seadanya. Menariknya lagi, dalam keseharian burung ini menempati kandang ukuran besar.

Berlantai tanah yang dilengkapi pepohonan di dalamya ditutup kawat halus ukuran kandang lebar 1 meter panjang 3 meter dan tinggi 2 meter. “Mandi dan jemurnya di kandang itu, kecuali mau lomba beberapa hari sebelumnya dipindah ke sangkar lomba,” kata Gunadi.

Dengan perawatan sekedarnya tersebut prestasi Tarantula semakin stabil. Dan kehadiran anis merah Tarantula kini menjadi salah satu amunisi  baru Squad 215 BC. *kb4