Genderang Perang Piala Pasundan 2, Siapakah Jawara Sejati Dikelas Murai Batu Utama ?

Piala Pasundan 2 Bandung tinggal menghitung hari. Genderang perang antar burung jawara lintas blok sudah ditabuh. Kelas Murai Batu Pasundan bakal  menjadi incaran, karena bagian dari kelas paling bergengsi dan prestisius,  yang bertabur para bintang.

Sejumlah nama burung murai batu yang selama ini menduduki peringkat teratas dilevel nasional sudah memastikan kehadirannya. Dipastikan, sesi ini bakal menjadi kelas terpanas murai batu.

Untuk menyajikan sebuah gelaran paling bergengsi, sejak jauh-jauh hari Mr Prio Sutrisno sang penggagas Piala Pasundan 2, sebagai penyelenggara sudah memastikan kesiapannya. Mulai dari teknis lapangan hingga kesiapan juri-jurinya.

Para pemilik burung sudah mengkondisikan para gaconya, terutama di kelas utama yang menggunakan sistim penyisihan sebelum menuju final. Tentunya membutuhkan stamina yang luar biasa.

Lantas, siapakah nama-nama murai batu yang bakal memiliki kans untuk merebut gelar bergengsi sekaligus menggondol hadiah 1 unit mobil ini? Atau, bahkan sebaliknya, akan muncul jawara baru sebagai kuda hitam yang bakal bikin kejutan.

Tanpa bermaksud mengesampingkan kehebatan burung murai batu peserta Piala Pasundan   lainnya, berikut ini profil dan analisa sejauh mana kesiapan mereka yang bakal turun dieven. Minggu (15/4) di Stadion Si Jalak Harupat Soreang Bandung.

Ketu milik Andi Owen (Alvin Team) Jakarta

Nama Ketu memang tengah naik popularitasnya. Prestasi burung ini tengah menanjak sepanjang awal tahun ini. Nyaris setiap even-even akbar dilahapnya, khususna dikelas utama. Prestasi terakhir yang dipetiknya digelaran Lantamal III Oriq Jaya (8/4) lalu di Jakarta.

Rekam jejak prestasi Ketu bukan burung kemarin sore, sejak ditangan pemilik sebelumnya burung ini sudah sering prestasi sejak tiga tahun silam.  Selain memiliki materi irama lagu bagus, durasi kerja burung ini juga stabil disetiap sesi yang diikutinya.

Excavator milik Bonni Novandi, Depok

Buat Mr Bonni Novandi (Mahesa Ratu SF) Deppok, even Piala Pasundan yang kali kedua. Boleh dibilang gelaran ini memiliki kenangan manisnya, ketika dia sukses mengantarkan murai batu jagoannya Black Dragon ketangga juara pertama dikelas utama di Piala Pasundan 1, tahun lalu.

Kali ini dia sudah menyiapkan gaco handalnya yang lain, Excavator. Ketangguhan burung tersebut sudah diujinya diberagam even penting di Jabodetabek diantaranya di Piala Presiden Jokowi (14/3) lalu.

Excavator memang burung tangguh, dia mampu menjelajah 3-4 sesi. Untuk itu sang pemilik tak meragukan kehandalannya bila diturunkan dibeberapa sesi di even yang bakal diikutinya ini.

Bravo (Ninja Hitam) milik Yudi Jakarta

Siapa yang tak kenal nama Bravo atau Ninja Hitam yang juga merupakan batu terbaik.  Sebelum ditake-ver Yudi, burung ini sudah moncer ditangan Cece dan Mr Bonny. Prestasinya sudah segudang.

Digelaran Piala Pasundan 2 ini, Yudi sudah menyiapkan gaconya guna merebut prestasi tertinggi digelaran paling bergengsi. Bravo juga dalam kondisi top form.  Dia hanya bisa berharap sang gaco bisa tampil maksimal.

Kitaro milik Dede/Pur Brebes

Nama Kitaro besutan Om Dede/Pur  dari Brebes juga  juga sedang naik pamornya. Prestasinya terus melejit sejak ditangannya. Setelah sukses menjadi juara di gelaran Piala Presiden Jokowi di Bogor Burung ini juga baru saja memenangkan disalah satu gelar juara pertama dalam even bergengsi Piala Candi Borobudur Cup yang digelar BnR, Minggu (8/4) di Joyakarta.

Mahadewa milik Sien Ronny, Surabaya

Siapa yang tak kenal Mahadewa, gaco handal koleksi Sien Ronny Surabaya. Burung ini juga kerap menduduki peringkat atas diberbagai even di Jabodetabek. Gaco yang kesehariannya ditangani Dedi Jaya Ban, Jambi ini sampai saat ini masih menjadi burung terbaik. Prestasi terakhirnya juga menjadi juara pertama di salah satu kelas dalam even Piala Candi Borobudur, Minggu (8/4) lalu di Jogyakarta.

Jenderal milik Hany Faroko (Brother SF) Bekasi

Hanny Faroko juga sudah memastikan bakal menurunkan amunisi andalannya, salah satu diantaranya ada Jenderal. Burung ini juga baru saja memetik prestasi gemilangnya dalam sebuah even bergengsi Piala Lantamal III Oriq Jaya (8/4) di Jakarta. Selain Jenderal dia juga bakal menurunkan lapisan lainnya seperti Fernando dan lainnya.

Dari sekian para bintang ini, sayangnya ada beberapa burung jawara nasional yang sudah memastikan absen alias tidak bisa turun digelaran tersebut dengan alasan tertentu diantaranya Hummer, MS, Kapal Keruk dan lainnya. Padahal nama-nama tersebut merupakan burung-burung hebat di blok barat.

Namun, tidak tertutup kemungkinan dari sederet profil burung-burung bintang tadi yang bakal turun, situasi dan kondisi bisa berbalik, akan memunculkan jawara baru lainnya yang bakal jadi kuda hitam dengan  memberi kejutan. Megahnya Stadion Si Jalak Harupat Bandung akan menjadi saksi bisu, kita tunggu hasil akhirnya. *kb4