Perkutut

Dewa Amor dan Pusaka Banten Berjuang Habis-Habisan, Syahrini Tinggalkan Lawan Bersama Bendera Empat Warna di Ahmad Yani Cup Purworejo, Sabtu

Para jawara yang mengakhiri penjurian di podium pertama dalam gelaran Jendral Ahmad Yani Cup Purworejo, Sabtu 2 Maret 2019 dimasing-masing kelas yang dilombakan harus bertarung dan berjuang mati-matian. Perolehan nilai babak per babak berlangsung dalam suasana yang sangat dramatis.

Juara di Kelas Piyik Senior sedang menerima trophy juara

Di Kelas Piyik Senior misalnya, terjadi perebutan posisi pertama. Dewa Amor, orbitan H.Jajak Semarang yang dikerek pada nomor 14 mendapatkan perlawanan sengit dari Artomoro andalan Budi SP Semarang pada kerekan 12. Menurut penuturan Budi SP sebenarna Dewa Amor adalah andalan miliknya yang dihadiahkan kepada H.Jajak atas nama Persahabatan. Babak pertama, keduanya meraih nilai bendera tiga warna.

Memasuki babak kedua, Artomoro meninggalkan Dewa Amor dengan raihan bendera tiga warna hitam, sementara Dewa Amor hanya meraih bendera dua warna hitam. Babak ketiga terjadi perlawanan sengit. Dewa Amor berhasil membalikkan hasil sementara dengan raihan bendera tiga warna hitam, sementara Artomoro hanya meraih dua warna.

Hasil ini ternyata menjadi petunjuk jelas kemenangan Dewa Amor, perkutut bergelang L Drago sebagai juara pertama dengan raihan bendera tiga warna. Artomoro mengikuti diurutan kedua dengan nilai bendera sama pada babak keempat yakni tiga warna. Disusul kemudian oleh Sapujagad, jago H.Jay/H.Rehan Binuang Banjarmasin.

H.Jajak Semarang (kanan) sukses bersama Dewa Amor orbitannya

Kemenangan perkutut yang dikerek pada nomor 45 bergelang Naga Muba berhasil diraih setelah pada empat babak berturut-turut meraih bendera tiga warna. Di Kelas Piyik Yunior atau Setengah Kerekan, Syahrini, andalan Sampang Madura yang berhasil meraih podium pertama awalnya harus melayani serangan Bintang Manja Jember.

Syahrini raih bendera empat warna usulan di babak akhir

Keduanya berhasil meraih nilai sama pada babak pertama dan kedua yakni tiga warna hitam. Usai turun minum, Syahrini meninggalkan Bintang Manja dengan raihan nilai tetap tiga warna hitam, sementara Bintang Manja hanya meraih nilai tiga warna. Dibabak inilah Syahrini sudah mendekati tangga juara pertama.

Baca Juga :  Ksatria, Saleho dan Black Mamba, Moncer Di LPB Seri I 2018 Di Denpasar
Juara Piyik Yunior pose bareng usai menerima trophy juara

Sampai akhirnya Syahrini perkutut ternakan AKN semakin meninggalkan jauh Bintang Manja dengan raihan bendera 4 warna. “Sebenarnya Syahrini dari babak pertama sudah meraih nilai usulan terus, namun waktu tidak memungkinkan. Bahkan babak keempat Syahrini semakin gila dengan meraih bendera empat warna,” terang H.Moh Aksan sang peternak.

H.Lilik Hidayatullah berhasil antar Pusaka Banten di Kelas Piyik Hanging

Di Tempat ketiga diraih Kanaka Erie Yogyakarta. Perkutut bergelang Bagus ini meraih nilai bendera tiga warna hitam pada babak pertama dan kedua. Di babak ketiga meraih nilai tiga warna bendera dan di babak keempat hanya merah bendera koncer. Di Kelas Piyik Hanging, Pusaka Banten dinobatkan sebagai juara pertama.

Para juara di Kelas Piyik Hanging pose bareng usai menerima trophy

Perkutut yang digantang pada nomor 93, memulai penjurian pertama dengan raihan bendera dua warna hitam. Babak kedua, bendera tiga warna nampak tertancap persis dibawah gantangan miliknya. Memasuki babak ketiga, perkutut bergelang Tornado ini semakin meninggalkan jauh lawan-lawannya dengan raihan bendera tiga warna hitam.

Cak Goendul Surabaya (kiri) masih merasakan juara di Kelas Piyik Hanging

Sampai akhirnya penobatan sebagai juara pertama benar-benar terjadi setelah pada babak ketiga meraih nilai bendera tiga warna. H.Lilik Hidayatullah selaku pemilik Pslusaka Banten mengaku cukup puas dengan hasil tersebut. “Hasil yang harus saya syukuri. Mudah-mudahan Pusaka Banten bisa terus mengukir prestasi sampai usia dewasa,” harap H.Lilik Hidayatullah.

Kung mania Pasuruan sukses berjaya di Jendral Ahmad Yani Cup Purworejo

Disusul kemudian oleh Leha, milik Untung Jakarta pada gantangan 59. Perkutut bergelang BN ini meraih bendera tiga warna selama tiga babak berturut-turut. Dan diakhir babak raihan bendera dua warna. Diurutan ketiga, ada Bukan-Bukan orbitan Kelik Raharjo Jakarta.

Suasana acara penjurian dalam kondisi cuaca mendung

Digantang pada nomor 109, perkutut bergelang Makita meraih bendera dua warna pada babak pertama dan kedua, menyusul babak ketiga dengan raihan bendera dua warna hitam dan babak keempat meraih bendera tiga warna. “Alhamdulillah, Bukan-Bukan bisa menembus urutan tiga besar kelas Piyik Hanging, hasil yang harus saya syukuri,” kata Kelik Raharjo.

Baca Juga :  RAKERWIL PENGWIL P3SI BALI: LPB 2018 Segera Bergulir, Bali Siap Gelar LPI

Cak Goendul bersama produk miliknya yakni Akasa Bird farm Surabaya berhasil menembus urutan kelima belas. “Bagong adalah produk ternak saya sendiri dan ternyata masih mampu bersaing didaftar kejuaraan. Mudah-mudahan kedepan bisa lebih bagus lagi,” harap Cak Goendul.

Related Articles

Back to top button