Sesuai dengan namanya. Gantangan the Sultan terbaru di jalan Kesatrian no. 1 (Asrama CPM) Denpom Malang, yang dilaunching bersamaan dengan gelaran bertajuk Dandenpom Cup I (28/5) bikin decak kagum kicaumania yang datang dikarenakan kemegahan yang super mewah.
Gantangan termegah berkelas Sultan yang dibuka sendiri oleh Letkol CPM Sonder John Whendy S.H M.H Wadanyon B Pelopor yang didampingi H Wiwied dalam acara seremonial yang dihadiri oleh beberapa pejabat Pemerintahan mulai dari Kadin hingga Perwakilan Walikota Malang dan beberapa kolega bisnis itu emang banyak bikin bangga dan salut.
Dan benar saja. Begitu masuk area Asrama CPM, Kicaumania langsung disuguhi belasan karangan bunga sebagai bentuk ucapan dari para kolega serta Kicaumania yang ikut merasa bangga dan supportnya dengan keberadaan gantangan terbaru dari The Sultan. Nampak pula beberapa tokoh perburungan sebagai tamu undangan mulai dari Abah Tatuk (ketua SMM), Abah Hudan 911 SF, H Wiebie NZR, H Novie Gresik, H Wilson SKM serta beberapa tokoh lain.
Rasa kagum itu emang tak lepas dari desain gantangan yang begitu megah, karena begitu masuk area gantangan Kicaumania harus melewati lorong. Disediakan pula tempat duduk khusus bagi peserta di ring 1, begitu halnya di ring terluar sehingga menjadikan Kicaumania bisa menikmati pertarungan burung-burung gacoan dengan nyaman. Tersedia pula beberapa ruangan mulai dari ruang juri hingga ruang media full AC.
Kesan canggih diperlihatkan dengan terpasangnya Videotron yang cukup besar dan cctv yang terpasang disetiap nomer gantangan yang akan menyorot ke semua burung peserta. Ditambah lagi dengan sistem elektrik di setiap nomer gantangan yang akan menutup setelah aba-aba menggantangkan burung selesai diucapkan juri, sehingga hal tersebut akan meningkatkan kedisiplinan peserta agar bisa menggantangkan gacoannya tepat waktu. Sayangnya sistem tersebut masih belum dipahami oleh semua peserta, sehingga terlihat masih ada beberapa peserta yang gagal menggantangkan karena sistem elektrik di setiap nomer gantangan sudah tertutup.
Tak hanya menyajikan suasana gantangan yang super mewah dan nyaman, namun untuk sistem blok G24 juga masih menjadi andalan gantangan The Sultan yang sangat getol dalam mengedepankan fairplay dan kenyaman peserta saat berlomba.
Alhasil dengan banyak diturunkannya burung-burung berlabel bintang lintas Propinsi pun menjadikan persaingan memperebutkan prestasi di setiap kelasnya tak bisa terhindarkan. Bahkan di kelas Murai Batu, tak ada satupun peserta yang berhasil meraih juara 1 lebih dari satu kali.
Sehingga menjadikan King Doll besutan Yuyun, Bandit amunisi Chila, Samurai gaco H Mustakim, Brahma milik H Muni, RanuBaya besutan Mr Gendhut dan Pecut andalan Mr Ipung harus berbagi juara 1 di kelas Murai Batu.
Di kelas Kacer ada Dewa Ruci besutan Mr Prio AK 47 SF Bandung yang sukses double winner. “Ini adalah penampilan perdananya usai DiTake Over oleh Mr Prio,” celetuk Panji si pemandu bakat burung yang sempat merebut 1 unit mobil di SMM feat SKMN Road To Sultan Deli beberapa bulan silam.
Diungkapkan oleh Panji bahwa Dewa Ruci setelah dipegangnya emang termasuk burung dengan kinerja yang selalu stabil di setiap perhelatannya dalam 2 tahun terakhir ini. Bahkan nyaris di setiap perlombaan yang diikutinya, selalu menempatkannya berada di jalur juara di berbagai lomba lintas Propinsi.
“Ya mungkin itu salah satunya yang membuat om Prio mau menggelontorkan uang yang sangat besar hanya demi mendapatkan Kacer Dewa Ruci,” ujar Panji yang mengaku bahwa dia akan kerja maksimal di lapangan jika ditandai dengan sikapnya yang mbagong sekitar 2 hari menjelang hari H selama seharian.*
