Profil

Buktikan Kesuksesannya di Awal Tahun 2019, Murai Batu Black Jack Moncer di Phoenix Cup 3 BSD Tangerang

Sebagai jawara legendaris murai batu ekor hitam,Black Jack buktikan kesuksesannya diawal tahun 2019. Burung milik Mr Nunung Efendi dari tim Squad 215 BC ini moncer juara 1 dan 2  di even Phoenix Cup 3, di BSD Tangerang Banten, Minggu (6/1). Ini dia rahasia kestabilanya.

Digelaran Phoenix Cup Black Jack meraih juara 1 dikelas Murai Batu Ekor Hitam Poer 88. Meskipun Black Jack termasuk kategori jenis ekor hitam, dan kerap merajai dikelasnya, bukan berarti dia tidak bisa tampil juara dikelas non ekor hitam. Burung ini justru sering moncer dikelas murai batu umum.  

Lebih dari setahun ditangan M.Nunung sudah puluhan prestasi juara pertama dikantonginya, dari beragam gelaran penting sejumlah even organiser baik regional hingga skala nasional. Yang menarik, dia setiap sekali even dia sanggup turun 3 bahkan sampai 5 sesi.

Untuk menjaga stamina dan kestabilannya, tentu pada masalah perawatan hariannya. Bagaimana Mr Nunung ini mengkondisikan dan merawat gaconya sendiri?

Dikediamannya kawasan Pondok Ranggon Jakarta Timur, Mr Nunung juga menangkar beberapa pasang murai batu. Burung-burung bekas mainannya di lapangan dibudidayakannya. Selain itu masih ada sejumlah gaco murai batu lain koleksinya.

Perawatan rutinitas Black Jack dalam kesehariannya sama halnya dengan murai batu miliknya yang lain. Setiap pagi buka krodong, burung dianginkan, kemudian dijemur kurang lebih 1 jam. Sambil dijemur diberikan jangkrik sebagai menu utamanya jumlah porsi standar pagi 5 ekor dan sore 5 ekor. Pemberian kroto juga diberikan.

Jumlah porsi kroto yang diberikan tergantung kondisi burung, namun biasanya pemberian krotonya diberikan seminggu dua kali, Selasa dan Jumat, kalau hari Minggunya turun ke lomba, hari Kamis dberikan seekor cacing, itupun kembali disesuaikan dengan kondisi burung.

Kebutuhan mandinya, juga dilakukan dua kali seminggu. Setiap Selasa dan Jumat saja. Begitu juga dalam umbarannya, seminggu dua kali, Begitu juga penempatan di kandang umbaran, biasanya sehari selesai lomba, Senin dan Kamis dihari itu seharian di kandang umbar.

Menjelang hari H-1, pemberian jangkrik ditambah, pagi antara 7- 12 ekor dan sore 13 ekor. Memasuki hari-H, paginya diberikan jumlah jangkrik yang sama, ditambah sedikit kroto sebelum dibawa ke lapangan. Kesehariannya, burung di krodong istirahat di ruangan tersendiri berdekatan dengan burung-burung masterannya. Dengan perawatan  tersebut yang membuat burung ini tetap stabil dengan prestasinya hingga kemenangan gemilangnya di awal tahun 2019 ini  digelaran Phoenix Cup 3 lalu.  *kb4

Related Articles

Back to top button