Begal Tinggal di Kandang Pitbull, Bikin Garang di Piala Proklamator Mahakarya GP2S Denpasar
Sejak berada di kandang pitbull di bawah asuhan Adi Bisson, murai batu Begal semakin garang di setiap penampilannya dalam dua pekan terakhir ini. Turun perdana di event Jumat ceria 10 Agustus di Mawang Lod Tunduh Gianyar, Begal memuncaki kelas murai batu. Berselang dua hari kemudian pada Minggu, 12 Agustus lagi-lagi Begal bikin eboh di tempat yang sama dengan dewan pengadil dari Ronggolawe.
Libur empat hari bikin Adi Bisson, salah satu owners Max Carwash di bilangan Batubulan ini gatal untuk membawa Begal ke arena. Walaupun masih sibuk urusan upacara Adi Bisson bersama pasukan Power Rangers menyempatkan diri memanaskan Begal di ajang Piala Proklamator Kemerdekaan RI Mahakarya dari GP2S pada Jumat, 17 Agustus 2018 di gantangan Anyar Persada Peguyangan Denpasar bersama juri dari Oriq Jaya.
Hujan sejak pagi dan dalam suasana mendung disertai gerimis di arena membuat perfoma Begal semakin joss. ‘’Begal sangat menyukai cuaca seperti ini. Mendung apalagi gerimis malah tambah edan,’’ terang Adi Bisson bersama sang kreator Koming Renon.
Terbukti ketika Begal dinaikkan di kelas utama murai batu dengan jumlah peserta yang melimpah, Begal lagi-lagi menunjukkan karakter aslinya, garang. Baru pengait menempel di gantangan Begal langsung memuhtahkan tembakan cililin seperti memberi tanda pada lawan di sampingnya untuk siap-siap bertarung.
Rolingan dengan lagu-lagu kecilnya tidak berhenti keluar dari mulut Begal yang begitu terlihat jelas dari luar arena. Ketika lawan menimpali dengan tembakan, malah Begal makin garang dengan muntahan cililinnya yang ngeban. ‘’Edan edan edannnnn…,’’ Koming Renon tanpa sadar berteriak melihat kerja Begal di arena. Atas penampilan terbaiknya, Begal pun naik podium utama.
Masih ada satu kelas lagi, Begal kembali bertarung, terlebih lagi ada penantang baru. Naik lebih awal tidak membuat Begal bergeming. Dengan mental petarung yang kebal dengan suara keras pitbull Begal kembali perfoma. Rolingan yang dikombinasikan dengan tembakan cililin menjadi andalan. Sayang sedikit nakal, sekali loncat ke ruji membuat Begal harus berada di posisi runner up.
Tetapi tim Power Rangers di bawah asuhan BSF tetap mensyukuri. Seperti yang diwejangkan Koming Renon, bahwa tat twam asi (ia adalah kamu) menjadi landasan menekuni hobi burung. Jika seorang pemilik atau perawat memberikan yang terbaik kepada burung maka burung pun akan pasti membalas dengan kebaikan pula pada tuannya dengan tampil maksimal di arena. Tinggal mampukah juri memberi penghargaan buat yang terbaik dari yang terbaik di lapangan. Nah itu masalahnya, Koming Renon mengelus-elus wajahnya yang hitam manis terkena gerimis hujan. *kb3