Profil

Anis Merah Chivas Koleksi Baru Pama Jirga yang Moncer di Jayakarta Cup

Dua tahun lalu nama Pama Jirga dari Panser BC Tangerang sempat mengorbit lewat kacer Hitler dan Vinyales, dua kacer andalannya. Belakangan ini, namanya sempat menghilang dikomunitas kicaumania Jabodetabek. Ternyata sejak berdomisili di Bandung dia kini koleksi anis merah. Chivas andalannya moncer di Jayakarta Cup.

Saat mulai turun dua tahun silam  kala itu dia memang terbilang masih new comer di perburungan blok barat, terutama di kawasan Jabodetabek khususnya Tangerang dan sekitarnya. Namun meskipun terbilang pendatang anyar nama gaco keduanya kerap bertengger diposisi puncak para jawara kelas kacer. Hitler dan Vinyales dua burung hebat dikelas kacer dan kerap menjadi ancaman kacer lainnya yang sebelumnya sudah punya nama besar.

Bahkan saat itu dia mengkoleksi 7 ekor kacer koleksinya yang siap turun lomba. Selain ada Hitler dan Vinyales dia juga masih menyimpan Gibernau. Amunisi inilah yang kerap menggebrak arena lomba, terutama kawasan Tangerang dan sekitarnya. “Kita sih hanya main dipinggiran saja,” ujarnya ketika itu.

Sempat vakum karena kesibukannya menyelesaikan studi bidang hukum, dan kemudian memulai karirnya sebagai seorang notaris mengharuskannya boyongan pindah ke  kantor barunya di Bandung. Dibumi Parahiyangan ini, disela kesibukannya sebagai notaris dia juga masih menyempatkan main burung kicauan.

Namun, jenis kacer di kota ini tidak sepopuler anis merah. Ini pula yang membuatnya akhirnya tertular ke jenis anis merah.  Kemudian diapun membeli beberapa burung prospek jenis tersebut sebagai koleksinya untuk ke lomba.

Kini dia punya gaco baru, namanya Chivas. Meskipun baru beberapa pekan ditangannya prestasina sudah mencorong diberbagai lomba. Pekan lalu dia bawa sang gaco ke even Jayakarta Cup (18/2) di BSD Tangerang. Hasilnya, lumayan memuaskan gaconya ini naik podium juara runner-up. Sebuah prestasi yang cukup membanggakannya mengingat even tersebut merupakan gelaran nasional yang banyak diikuti jawara papan atas dari berbagai daerah. “Kalau di Bandung sudah beberapa kali juara pertama,” jelasnya.

Baca Juga :  LA 100 SF dan WSB Team Tak Terkalahkan di Elite Jagger Silaturahmi-Jakarta

Kebanggaan lainnya, tentu karena dia yang merawat sendiri burungnya tanpa joki, dengan begitu ada kepuasaan tersendiri ketika burung hasil rawatannya bisa moncer di lapangan. Menampilkan burung dari nol hingga menjadi burung juara (zero to hero) sebuah pencapaian prestasi yang sungguh luar biasa. *kb4

Related Articles

Back to top button