Perang Bintang Murai Batu Ciung Wanara, Monster Terbaik dari yang Terbaik
DUA pekan jelang lomba Ciung Wanara Cup, salah satu kicau mania Bali melontarkan ajakan atau lebih tepat disebut tantangan untuk membuka kelas murai batu best of the best untuk kalangan terbatas. Tantangan ini disambut panas murai mania Bali. Namun jelang detik terakhir, justru yang melontarkan tantangan mengundurkan diri seperti tidak punya nyali untuk menampilkan gacoannya di arena paling bergengsi di Bali yang diikuti murai mania Bali dan Jawa ini. Dan malah berpaling ke arena lain. Kenapa menghindar bertemu lawan tangguh, pertanyaan itu tidak menjadi penting lagi karena yang pasti kelas murai batu best of the best Ciung Wanara Cup 1 di lapangan Candi Pahlawan Margarana Tabanan berjalan sesuai yang direncanakan.
Hanya 18 ekor burung yang naik gantangan, dua wakil dari masing-masing gaco dipersilakan duduk di sisi gantangan untuk menyaksikan langsung gacoannya. Benar-benar menegangkan, peserta sama sekali tidak ada yang berisik. Burung-burung yang bertarung begitu jelas terlihat dan terdengar. Siapa yang ngeroling, siapa yang rajin nembak, siapa yang gayanya eboh, dan siapa yang lihai mengkombinasikan rolingan dan tembakannya sehingga begitu indah terdengar. Situasi ini tidak saja menegangkan buat peserta juga ujian berat bagi dewan juri dari PBI yang bekerja ekstra hati-hati di depan publik yang begitu dekat.
Kalah dan menang pasti terjadi. Namun pesan yang bisa dipetik di ajang penuh gengsi ini adalah kalah dan menang sama-sama terhormat. Karena, peserta yang turun di kelas murai batu BOB adalah murai mania yang punya keberanian tinggi. Mereka punya nyali untuk menunjukkan gaconya di depan peserta. Bisa ikut di kelas tiket mahal dengan peserta terbatas sesungguhnya sangat membanggakan. Bahwa mereka adalah sosok ksatria seperti para pejuang yang tidak pernah takut di medan pertempuran meski nyawa melayang.
Setelah penilaian yang panjang, juri akhirnya memberikan keputusan. Monster yang sudah kenyang malang melintang di arena murai batu sukses menunjukkan perfoma terbaiknya. Monster yang diusung D’Yan Samurai ditetapkan sebagai juara pertama. Di posisi kedua diraih New Rancak Bana asuhan anyar Yogi Kuda Hitam dan di tempat ketiga Morvin yang dibesut Adi Bali. Ketegangan pun surut dan para juara saling mengucapkan selamat dan canda kebersamaan pun kembali terjalin di antara mereka. Bahwa mereka sesungguhnya satu darah, sama-sama murai mania sejati. *kb3