Rahasia Kacer King Safir milik Mr Wahid Depok, 5 Tahun Bertahan di Jalur Prestasi
Bertahan dijalur prestasi hingga 5 tahun ditengah ketatnya persaingan dikelas kacer bukan hal mudah. Ini yang sudah dibuktikan kacer King Safir (KS) milik Mr Wahid Riyadin dari Depok. Prestasinya terus bertahan hingga saat ini.
Perjalanan burung koleksinya ini lumayan panjang. Lima tahan silam dia mendapatkan burung tersebut dari salah satu kicaumania juga dari Jabodetabek. “Saat saya beli burung ini sudah beberapa kali dipantau selalu juara, meskipun saat itu masih di even lokalan, “ jelasnya.
Karena kestabilannya meraih juara setiap pekannya ini akhirnya dia memutuskan untuk mentake-overnya. Burung langsung dia serahkan ke Bang Enim, sang mekanik andalannya. Ditangan Bang Enim, prestasi KS terus berlanjut, bahkan beberapa kali moncer dieven-even nasional, salah satunya dua tahun lalu meraih posisi runner-up di gelaran akbar Presiden Cup III Jakarta yang digelar BnR.
Prestasinya terus berlanjut diberagam gelaran nasional hingga lokalan. Dan hingga saat ini burung tersebut sudah berkali-kali menyabet gelar juara pertama disetiap even yang diikutinya. “Dilomba lokalan pinggiran sih masih tetap juara terus,” kata sang pemilik.
Kini sudah hampir 5 tahun burung tersebut ditangannya. Dan, kemenangannya selama ini tentu didukung dengan kualitas dan materi burung tersebut, bahkan seperti yang diungkapkan pemiliknya. Selain memiliki materi mewah, staminanya juga cukup bagus, sepekan bisa turun 2 sampai 3 even. “Ini juga semua berkat kepiawaian Bang Enim yang merawat kesehariannya,” jelasnya.
Dalam mempertahankan prestasi burung menurutnya semuanya harus saling mendukung, ada keselarasan antara pemilik, mekanik dan burung itu sendiri. Ada kecocokan diantara mereka, saling memiliki satu sama lainnya.
Burung ini memiliki keunggulan pada speed-nya, juga materi lagunya yang komplet didukung tembakannya panjang-panjang serta tembakan suara jenggot, parkit dan ngekek lovebirdnya yang panjang mampu menutup lawan-lawannya. Diluar materi lagu atau volume yang tembus, juga durasi kerjanya dari awal hingga akhir, serta gayanya yang buka ekor khas kacer yang membuat penampilannya di lapangan saat ketemu lawan.
Perawatan kesehariannya, setelah diumbar burung ini menempati kandang umbaran. Dari hari Senin hingga Jumat. Diumbar dari pagi sampai sore hari. “Yang penting perawatannya,” kata Wahid, yang juga owner Fajar Indah Alumunium (FIA) produsen aneka jenis kandang (umbaran dan ternak) berbahan baku alumunium.
Untuk pemberian ekstrafooding kebutuhan jangkriknya misalnya, setiap hari hingga 10-20 ekor. Selain jangkrik juga diberikan ulat hongkong terutama menjelang diturunkan di lapangan. Hanya itu saja pakan utama sehari-hari, tanpa menggunakan kroto.
Kebutuhan mandinya tetap dilakukan setiap pagi, selanjutnya dijemur mulai pukul 07.00 hingga 10.00 WIB, tergantung kondisi panas matahari. Dalam kesehariannya dikrodong didekatkan dengan burung isian seperti lovebird, cucak jenggot, kenari dan isian lainnya. *kb4