Untuk pertama kalinya setelah 3 tahun lebih berjalan, gelaran SMM feat Yoga Vardana Arafat yang dihelat pada Minggu, 22 Oktober 2023, digelar di lapangan terbuka.
Yup tepatnya di lapangan Trawas Mojokerto, konsep lomba itu dikemas berbeda dari even-even SMM sebelumnya. Jika biasanya yang masuk area lapangan hanya diperuntukkan bagi peserta dan crew lengkap dengan id card yang disediakan panitia, maka kali ini tidak ada pembatasan jumlah penonton. Sehingga siapapun bebas melihat keseruan pertarungan burung-burung terbaik dari berbagai daerah se Nusantara.
“Ini merupakan gelaran pertama dari SMM tanpa menggunakan id card, jadi siapapun boleh masuk area lapangan. Karena kita emang ingin memanjakan masyarakat Mojokerto sekitarnya,” ujar Yoga Vardana Arafat ketua pelaksana yang juga merupakan putra asli Mojokerto.
Namun tentunya tetap ada pembatasan-pembatasan. Terutama di ring 1 yang hanya diperuntukkan oleh peserta di tiap kelas masing-masing, dan dilengkapi dengan id card saat penukaran tiket di tiap sesinya. Sedangkan para penonton atau Kicaumania, hanya diperkenankan melihat pertarungan burung-burung dari luar ring atau pagar terluar.
Langkah yang diambil panitia itupun mendapat respon yang sangat positif dari Kicaumania Mojokerto raya. Apalagi ini merupakan gelaran para Sultan lintas Propinsi SE Indonesia dengan tiket termahal (Rp 11 juta) yang pertama kali di Mojokerto. Yang pastinya juga diikuti oleh burung-burung termahal mulai dari ratusan juta hingga Milyaran Rupiah.
“Ini momen langka bagi pecinta ocehan di Mojokerto yang ingin menyaksikan pertarungan burung-burung mewah karena jika selama ini ingin masuk ke area lomba maka harus terlebih dahulu menjadi peserta atau crewnya,” ucap Juni yang juga seorang Muraimania.
Hal senada juga diungkapkan Dwi Riyanto Mojokerto. “Sebenarnya saya ada jadwal lomba di Kediri, namun sengaja kita cancel karena tak ingin melewatkan momentum kali ini,, meski hanya sebagai penonton,” ungkap Dwi Riyanto Mojokerto.
Dan benar saja. Meski banyak dijubeli oleh Kicaumania Mojokerto Raya atau non peserta, namun hal itu tak mempengaruhi pelaksanaan lomba. Alhasil lomba yang lokasinya yang dikelilingi oleh pegunungan Penanggungan dan Welirang itu pun bisa berjalan lancar serta sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan panitia. Dengan start mulai jam 10.00 hingga finish sekitar jam 17.00 wib.
Suasana lomba lomba juga tetap senyap alias tidak ada teriakan dan suara dari para peserta ataupun penonton. Tak ayal. Kicaumania pun kembali bisa menikmati keseruan perebutan gelar juara dengan nyaman di semua sesinya.*
Daftar Juara :