NewsProfil

Piala Dandim Kediri #2 – Tak Ingin Kalah Di Kandang Sendiri, Fortuner Juara Kelas Utama, Bonek Dan Pari Kesit Juaranya Cucak Ijo

Dikepung oleh burung-burung papan atas luar daerah, MB Fortuner, CH Bonex dan CH Pari Kesit sukses menunjukkan kualitasnya sebagai burung-burung jawara karesidenan Kediri di Piala Dandim yang dihelat di Taman Tirtayasa Kuwak Kediri (25/9) kemarin.

Persiangan sengit untuk memperebutkan prestasi di tiap kelasnya pada gelaran yang digelar PBI Kab. Kediri feat Dandim 0809 itu emang sulit untuk dihindari. Mengingat banyak diturunkannya burung-burung berlabel juara lintas blok di pulau Jawa hingga Bali yang tentunya tak ingin pulang dengan tangan kosong.

Fortuner juara kelas utama

Salah satunya yang menjadi perhatian yakni kelas utama Murai Batu tiket Rp 1 juta. Dengan menerapkan sistem G-24, Kicaumania yang berada di luar pagar gantangan ikut menyaksikan serunya persaingan burung-burung yang rata-rata berada dalam kondisi on fire tersebut.

Adalah Fortuner besutan Sasmito dari Jabon Tulungagung yang mampu menarik perhatian Muraimania. Apalagi gaya sujud-sujud dan sesekali terlihat ngeplay-ngeplay, menjadikan penampilannya itu terlihat oleh penonton meski jaraknya terbilang cukup jauh serta posisi nomer gantangan yang ditempatinya berada agak ke dalam atau tepatnya di nomer 40.

Ditambah lagi dengan kepiawaiannya dalam memainkan lagu-lagu dubbing yang cukup komplit mulai dari Lovebird, Kemarin, Cililin, Kapas Tembak hingga Rambatan. Yang mampu dilontarkan dengan sangat baik serta durasinya all out.

Sempat bersaing ketat dengan Twister SPI milik Cicilan Fink, Kaki 3 besutan H Haikal hingga Selena besutan Masada dan Murano milik Sin Netral. Namun berkat konsisten dalam memainkan lagu-lagu terbaiknya, akhirnya 6 juri PBI pun sepakat untuk menancapkan bendera koncer A di nomer yang ditempati. 

Berlanjut di Ring Citra, Fortuner yang sempat mengalami penurunan ternyata masih bisa memberi perlawanan sengit burung-burung jawara mulai dari DX 87 gaco Andri Bolang, Vegas milik Iskandar PMM dan Petir gaco Yudhistira. Finisnya, tropi juara 3 akhirnya berhasil menjadi milik Fortuner.

Baca Juga :  Budi Robot diapit Basid dan Suwadi Ikut Ramaikan Piala Kapolres Tanjung Perak Surabaya

Yang sempat menarik perhatian. Ternyata prestasi yang diraihnya itu mendapat perhatian dari Budi BCA Wates Kediri untuk mencoba meminangnya. Sayangnya tawaran Rp 250 juta ditolak oleh Sasmito Kepala Dusun di Desa Jabon Tulungagung.

“Ya belum pas aja harganya, karena aku sih mintanya ya 300 juta. Karena di setiap minggunya Fortuner selalu juara di beberapa even area Kediri Raya,” ucap Sasmito yang mengaku bahwa burung yang berusia 4 bulan itu hanya akan mengoceh saat bertemu lawan atau Murai lain. 

Hendry Buser boyong 2 tropi juara berkat Bonex

Sengitnya persaingan juga ikut dirasakan Hendry Buser Trenggalek dengan gaco andalannya CH Bonex. Sempat kurang mendapat hasil yang memuaskan saat diturunkan di sesi Cucak Ijo RJM Bintang PBI yang hanya mampu bertengger di posisi 3 besar.

Barulah saat kembali digantangkan di kelas Cucak Ijo RJM Jaya, Bonex yang kerap menguasai kelas Cucak Ijo di area Kediri Raya itu pun akhirnya menemukan permainannya. Dengan mengandalkan gayanya yang khas ngentrok, lagu-lagu kasaran yang cukup dahsyat serta bervariasi pun sukses dilantunkannya dengan baik.

Bonex akhirnya tembus juara 1 di Piala Dandim

Ditambah lagi dengan volumenya yang cukup keras plus durasinya yang full selama penilaian, menjadikan juri yang bertugas tak ada pilihan lain sehingga mutlak bendera koncer ditancapkan di nomer gantangan yang ditempatinya.

Pari Kesit sumbang 2 tropi juara

Hal senada juga dirasakan Mbah Kusnan dari Sajang BC Kediri. Hanya dengan mengandalkan CH Pari Kesit, sengitnya persaingan untuk berebut podium benar-benar dirasakannya.

Sebagai pemain asal pribumi, Mbah Kusnan tentunya tak ingin ketinggalan moment untuk mencapai prestasi tertinggi di even kali ini. Sehingga segala persiapan dan perawatan yang tepat, menjadikan Cucak Ijo andalannya itu mampu tampil on fire.

Pari Kesit tunjukkan kemampuannya di kandang sendiri

Dan benar saja. Turun di sesi KWK Jaya, Pari Kesit mampu menunjukkan kualitas terbaiknya dalam mengolah lagu-lagu roll tembak panjang-panjang. Ditambah dengan durasi kerja yang totalitas, serta gayanya yang hiper menjadikannya dengan mudah menarik perhatian juri yang bertugas untuk memilihnya sebagai penguasa kelas yang diinisiasi oleh kelas yang wajib menggunakan sangkar KWK.

Baca Juga :  Tampil Perkasa, Ini yang "Disikat" Freedom Warrior Ponorogo dari Anniversary ke 6 Gerdon BC Pacitan

Berlanjut di kelas RJM Jaya, Pari Kesit masih bisa memainkan keahliannya dalam mengobral lagu. Meski performnya terlihat ada sedikit penurunan, namun posisi 3 besar masih bisa diraihnya.*

 

Related Articles

Back to top button