Tambah lagi satu lomba. Dengan mengusung konsep yang sama dengan SMM ( Seduluran Murai Mania ), gelaran bertajuk MBP Cup I (24/7) kemarin sukses digelar dan mampu mewadahi pecinta Murai Batu lokal Pandaan sekitarnya.
Berawal dari keinginan untuk menyatukan pecinta Murai Batu se Pandaan raya, komunitas yang menamakan dirinya MBP ( Murai Batu Pandaan) itu pun akhirnya kepincut juga dengan perlombaan burung berkicau dengan sistem perlombaan G 24 yang diusung SMM selama ini. Apalagi diungkapkan Abidin salah satu pengurus dari MBP, even dengan sistem G 24 yang digagas SMM sangat mengedepankan perlombaan yang fairplay, nyaman dan kedisplinan.
“Kita merasakan betul nyamannya perlombaan saat pertama kita ikut di Kopdar SKN, dan karena itulah kita ingin mengenalkan sistem G-24 itu kepada pecinta Murai Batu di tempat kami dengan menggelar lomba yang ditujukan kepada para pemain lokal terutama pemain akar rumput,” ujar Abidin seraya berucap bahwa anggota MBP saat ini sudah mencapai 170an crew yang tak hanya dari Pandaan, tapi banyak yang dari daerah sekitar seperti Trawas Mojokerto, Singosari dan Pasuruan raya.
Dan benar saja, antusias terhadap even yang digebyar di gantangan Citra BC Plintahan, Pandaan tersebut tak hanya datang dari para pemain lokal Pandaan sekitar, tapi para member SMM maupun member SKN dan beberapa pemain papan atas juga tak ingin ketinggalan keseruan sengitnya pertarungan dalam memperebutkan gelar juara di kelas-kelas yang dipersiapkan panitia.
Cukup menarik untuk diikuti. Meski banyak turun burung-burung jawara andalan SMM hingga SKN, namun burung besutan pemain lokal seolah tak mau kalah di kandangnya sendiri.
Adalah Jibril besutan Suryo KLX BF Pandaan. Walau kondisi bulu masih basah seusai mabung, di penampilan perdananya ini Jibril pun tak ingin menyia-nyiakan peluang untuk menunjukkan kualitasnya di kotanya sendiri.
Berada di tengah kepungan burung-burung yang juga lagi on fire, justru menjadikan jiwa fighter burung yang merupakan hasil tangkapan KLX BF itu kian menjadi. Lagu-lagu isian seperti Cililin, Kapas Tembak hingga Cungkok dikeluarkan semua dengan memainkan irama roll tembak panjang-panjang disertai dengan power mumpuni. Ditambah dengan durasi main yang all out 10 menit masa penilaian, membuatnya dengan mudah menarik perhatian juri yang bertugas sekaligus dalam penentuan juara.
Tak tanggung-tanggung, tropi juara kelas utama atau kelas Tantangan tiket 2,2 juta pun berhasil direbutnya. Begitu juga dengan sesi MBP A tiket 770 ribu yang semakin memantapkan posisinya sebagai double winner. “Dalam 3 kali urakan ini, Jibril emang selalu tampil on fire dan nyaris tak pernah pulang dengan tangan hampa karena selalu juara. Ya mungkin karena alasan itulah, sempat ada tawaran untuk meminang Jibril senilai 700 juta,” aku Surya putra dari Suro KLX BF.
Perhatian Kicaumania pada perhelatan kali ini juga tertuju pada Pangeran Sabrang besutan Abah Wilson SKM. Betapa tidak. Masih jadi perbincangan hangat di kalangan Muraimania dalam seminggu terakhir setelah kemampuannya menjadi bintang lapangan di Kopdar SKN ke 10 di Puspa Agro Sidoarjo pada seminggu (17/7) yang lalu dengan meraih juara nyeri plus juara BOB, ternyata burung yang diprediksi akan menjadi ancaman di SMM feat 76 Team besok itu kembali menunjukkan kemampuan terbaiknya.
Turun di sesi Anniversary tiket 1,1 juta, Pangeran Sabrang tak menyia-nyiakan peluang untuk merebut tropi juara. Sempat mendapat perlawanan sengit dari Maldini andalan Abah Tatuk SMM, Dewa Ruci gaco Mudi Gandoz, RR milik Abah Hudan 911 SF dan Suroboyo amunisi Abdan WP, justru menjadikannya lebih leluasa dalam menunjukkan kepiawaiannya dalam mendubbing lagu-lagu masteran dengan suara-suara tajamnya yang panjang-panjang.
Dan performa Pangeran Sabrang pun mendapat apresiasi dari Abah Tatuk yang akhirnya harus puas dengan keberhasilan gaconya Maldini di podium Runner up. “Ya tunggu aja nanti SMM feat 76 Team, kita akan menurunkan andalan utama,” ujar Abah Tatuk dengan nada bercanda kepada Abah Wilson.
Ditambah dengan power tembusnya serta durasi main yang totalitas, menjadikan tak ada keraguan bagi juri yang bertugas untuk menancapkan bendera koncer di gantangan yang ditempatinya. Dan seolah belum puas dengan torehan yang dicapainya, Pangeran Sabrang kembali tampil apik di kelas utama Tantangan tiket Rp 2,2 juta. Walau penampilannya saat itu tak seapik di sesi sebelumnya, namun performanya bisa dibilang masih sulit untuk ditembus lawan apalagi dengan torehan terakhirnya di gelaran saat itu sebagai pengisi podium Runner up.*