anya membidik prestasi di even-even kolosal, Gus Ibad dari Ubed 61 Malang kembali sukses mengantarkan CH Nawang Wulan nyaris hattrik dan boyong tropi juara umum SF di Piala Paku Alam jilid 8 Yogyakarta (19/6) kemarin.
Keseriusan Gus Ibad untuk ikut menyemarakkan gelaran yang dihelat di area parkir Stadion gajah mada Bantul Yogyakarta itu emang terbilang totalitas. Salah satunya terlihat dengan terpasangnya paddock mewah bertuliskan Ubed 61 yang dijadikan pula untuk beristirahat bagi keluarga yang diajaknya beserta crew dan sekaligus untuk menjamu tamu kicaumania selama berlangsungnya gelaran.
“Ya sengaja kali ini mengajak keluarga untuk berlomba, dan agar mereka bisa nyaman saat berlomba kita menyiapkan paddok yang sekiranya bisa dijadikan untuk istirahat,” ungkap Gus Ibad.
Namun menurutnya bahwa dalam berlomba yang paling utama yakni menjalin tali silaturahmi sesama Kicaumania se Nusantara. “Karena kalau even kolosal kayak gini, rekan-rekan kicaumania yang datang kan tidak hanya hari pulau Jawa saja, tapi dari beberapa pulau besar di Indonesia,” ujar ayah dari satu anak itu.
Dan seperti di even-even sebelumnya, Cucak Ijo Nawang Wulan tetap menjadi andalan utamanya untuk meraih prestasi sebanyak mungkin. Apalagi seperti diketahui, bahwa di setiap perhelatannya Nawang Wulan kerap memboyong banyak juara mulai dari hattrik di Piala Kerajaan Kediri 2020, Quattrik di Piala Majapahit Mojokerto hingga hattrik di Koalisi Magelang.
Tak tanggung-tanggung dari 5 kelas yang diikutinya, kesemuanya sukses mencatatkan dirinya di daftar juara. Bahkan 4 kelas diantaranya, mengantarkan dirinya meraih prestasi membanggakan yakni juara nyeri plus runner dua kali. Maka cukup pantas jika bintangnya lapangan saat itu layak disematkan pada burung yang nyaris tak pernah pulang dengan tangan kosong selama ini.
Torehan prestasi yang pertama didapatnya saat turun di sesi Pariwisata A. Dengan gayanya yang khas ngentrok sembari mainkan keahliannya dalam mendubbing lagu-lagu masteran mulai dari greja, Serindit hingga red siskin, yang dibawakan dengan aksi roll tembak panjang-panjang.
” Kelebihannya selain mampu membawakan lagu-lagu masteran dengan apik, dia lebih menonjol pada ngetrap-ngetrapnya itu,” ujar Mr Oyong yang memandu bakat Nawang Wulan. Yang tentunya diperkuat denga durasi kerjanya yang all out, menjadikan juri tak ada pilihan lain untuk sepakat menancapkan bendera koncer di nomer yang ditempatinya.
Turun di tiket utama, Nawang Wulan sempat mendapat perlawanan sengit dari Green Boy yang mengharuskannya turun ke posisi Runner up. Namun tak berselang lama di Pariwisata B, tahta juara kembali direbutnya.
Dan torehannya sebagai juara hattrick sebenarnya juga hampir didapatnya, jika saja di kelas Sultan Agung, Nawang Wulan tetap bisa mempertahankan posisinya di podium juara 1 dan tidak kembali turun ke posisi 2.
“Alhamdulillah hari ini kita sangat puas karena selain membawa 4 tropi juara, kita juga membawa pulang tropi juara umum SF,” tutup Gus Ibad yang akan mempersiapkan Nawang Wulan menuju gelaran Surabaya Cup 4.*
Klik video Nawang Wulan :