Gelaran 2nd Anniversary SMM ( Seduluran Murai Mania ) yang dihelat di Agrowisata Batu Malang (12/6) kemarin, akhirnya sukses mematahkan mitos Adipati besutan Dwi Jalu Kediri di tiket 1 juta up dengan meraih double winner di tiket 4,4 juta dan 3,3 juta.
Dalam perhelatannya, Adipati yang udah dipegang Dwi Jalu lebih dari 2 tahun itu bisa dibilang cukup stabil di setiap penampilannya. Apalagi dengan kondisi lapangan yang rindang serta cuaca yang sejuk, kerap menjadikannya tampil totalitas.
Sayangnya selama dipegang Dwi Jalu atau bahkan saat dipegang salah satu pemain papan atas blok barat, Adipati sangat sulit tampil maksimal. Namun akan bisa kembali topform ketika tiket di bawah 1 juta.
Sempat ada angin segar saat bertandang di Masterpeace Arena Tangerang pada saat grand Launching serta Halal Bihalal pada bulan Mei silam, karena ternyata Adipati masih mampu bermain apik dan bertengger di posisi 3 besar. Dan berkat dari perjalanan Adipati di tiket-tiket besar itulah, saat di 2nd Anniversary SMM Dwi Jalu justru mempercayakan Kingdom si burung muda untuk diturunkan di tiket 11 juta kelas SMM.
Dan tak disangka saat turun di kelas Berjiwa Besar tiket 3,3 juta, Adipati yang menempati nomer 21 itu langsung tampil maksimal dengan gayanya yang khas sujud-sujud sembari menyemburkan aksi roll tembak yang mampu diselesaikannya dengan baik dari awal digantangkan hingga berakhirnya penilaian. Mendapat poin pengajuan 4, akhirnya 3 bendera koncer A dan 1 bendera B tertancap di gantangan yang ditempatinya.
Kembali turun di tiket 4,4 juta kelas Silaturahmi, Adipati yang menempati nomer 3 kembali menunjukkan kualitasnya. Walau memiliki gaya sujud yang ngotot, namun untuk power juga terbilang cukup keras terutama saat mengeluarkan roll tembak panjang-panjangnya.
Sama dengan kelas yang diikuti sebelumnya, poin ajuan 4 kembali didapatnya dan finalnya perolehan 3 bendera A mengantarkannya mendapat podium juara yang sekaligus mengukuhkan Adipati meraih juara nyeri.
Kerja baik yang ditampilkan Adipati saat itu tentunya tak lepas dari kondisi udara pegunungan yang cukup dingin yang juga menjadi kesukaannya. Bahkan meski kondisi udara terasa sejuk, namun selama berlangsungnya gelaran Adipati selalu ditaruh dalam mobil dalam keadaan ber AC.
Seusai memboyong 2 tropi juara 1, Adipati akqn dipersiapkan kembali menuju Paku Alam dan even di Masterpeace Arena Tangerang.*