Kompak mengusung bendera Piala Kerajaan Kediri #2 meraih juara umum BC. Burung-burung terbaik blok timur kembali menunjukkan kualitasnya dan berhasil menyumbangkan poin di kandangnya blok tengah tepatnya di Balekambang Kumandang #5 Surakarta, 14 November 2021 kemarin.
Mengulang kesuksesan Balekambang Kumandang di tahun-tahun sebelumnya, pada gelaran yang digebyar di taman wisata Balekambang Surakarta itu juga mampu menyedot perhatian kicaumania nusantara. Bahkan gelaran yang support oleh Pemerintahan setempat khususnya Dinas Pariwisata Surakarta itu menjadi ajang prestisius yang diikuti burung-burung papan atas, yang sekaligus dijadikan ajang ujicoba menuju even yang paling dinanti-nantikan kicaumania yakni Piala Raja di Jogja, 28 November 2021 mendatang.
Even tersebut pun berjalan cukup lancar dan tertib, bahkan nyaris tak ditemui aksi protes yang ditunjukkan peserta selama berlangsungnya gelaran. Hingga akhirnya, gelaran yang berakhir sekitar pukul 16.00 wib itu menjadi saksi dinobatkannya Duta Piala Kerajaan Kediri #2 sebagai juara umum BC dan Jingga Semarang sebagai juara umum SF.
Poin terbanyak dari keberhasilan Piala Kerajaan Kediri #2 itu tentu salah satunya sukses ditorehkan oleh MB Superman besutan Alex Gresik. Tak hanya mampu memberikan tontonan menarik berkat aksinya yang gemilang, burung yang sempat ditawar senilai Rp 600 jeti itu berhasil meraih double winner. Bahkan salah satunya berhasil merebut gelar juara di kelas utama Murai Batu Ring Balekambang Kumandang.
Dan hal itu tentunya semakin menambah catatan prestasi yang diraih Superman dalam 2 bulan terakhir ini di beberapa even bergengsi mulai dari merebut juara utama dan memboyong hadiah Mobil Brio di even SMM feat 911 SF, meraih tahta juara di blok barat bertajuk Piala Barometer Tangerang, hingga meraih hattrik plus sekali runner up di The Premiere Of Java Magelang.
Untuk kualitas emang tak diragukan lagi dan bahkan bisa dibilang performanya nyaris selalu on fire di tiap perhelatannya. Selain piawai dalam mendubbing lagu-lagu isian yang dialunkan dengan irama yang dahsyat serta roll tembakan panjang yang bikin keder lawan. Gaya sujud yang beberapa kali di pamerkan sekaligus menjadi ciri khasnya selama ini, semakin memperindah penampilannya.
Maka cukup wajar jika saat di kelas utama dan Murai Batu Ring Partini Tuin B, Superman mutlak mendapatkan bendera koncer dari juri PBI pilihan yang bertugas.
Sedangkan bagi Dwi Jalu yang sebelumnya mengantarkan Kingdom meraih juara 3 sesi Ring Silver PBI Pariwisata dan sang burung baru yakni Samurai berada di posisi 3 kelas Ring Manahan, akhirnya tradisi juara 1 sekaligus mendulang poin penuh di even bergengsi itu berhasil ditorehkan Suro saat turun di kelas Ring PBI Solo.
Kerennya lagi, meski dipenampilannya kali ini tak mengandalkan gaya sujud-sujud, namun hal itu justru menjadikannya semakin leluasa dalam memainkan lagu-lagu isian yang digabungkan dalam aksi roll tembak dari awal digantangkan hingga berakhirnya penilaian. Volume tembus yang menjadi salah satu keunggulannya itu juga semakin memperkuat alasan juri untuk menancapkan bendera koncer di nomer gantangan yang ditempatinya.
Prestasi dari gaco Dwi Jalu juga tak hanya diraih dari kelas Murai Batu. LB Ramayana juga kembali menunjukkan kapandaiannya dalam memainkan irama dan durasi ngekek saat turun di kelas Lovebird Manahan B. Sayangnya dewi fortuna belum berpihak kepadanya sebagai juara 1 dan hanya bertengger sebagai runner up.
Kebanggaan Erick Langgeng Mulya SF Kediri di kelas Murai Batu yakni MB Bodrex, juga tak ingin ketinggalan untuk menorehkan prestasi di gelaran kali ini. Salutnya, meski hanya hoki sebagai runner up namun di penampilan perdananya usia bertapa di masa mabung beberapa bulan, Bodrex sukses menyita perhatian dan bikin kagum publik kicaumania yang turut menyaksikan aksinya dari kursi peserta yang disediakan panitia didalam pagar pembatas.
Betapa tidak. Begitu usai digantangkan, burung yang selalu on fire di tiap penampilannya kembali memamerkan aksi sujud-sujudnya yang begitu powerfull selama masa penilaian berlangsung. “Usai mabung kali ini, volumenya terlihat lebih keluar dan lagu-lagu isian yang menjadi tonjolannya juga selalu ngisi di tiap aksi sujudnya,”ujar Indra LM sang pemandu bakat Bodrex yang diamini Alven manajer Langgeng Mulya.
Menariknya, torehan prestasi di even kali ini tak hanya diraih oleh Bodrex. CH Revormasi yang juga menjadi andalan Langgeng Mulya selama ini juga mampu tampil apik dalam memainkan perannya mendubber lagu-lagu burung kasar-kasar dalam aksi roll tembak yang cukup panjang-panjang disertai dengan gaya ngentroknya.
Berkat aksi topform yang cukup stabil dari awal digantangkan hingga berakhirnya penilaian, semakin memperkuat keyakinan para juri untuk kompak menancapkan bendera koncer A di nomer yang ditempatinya di sesi Manahan. “Dari beberapa penampilannya, Revormasi semakin menunjukkan peningkatan perform,” ujar Alven LM yang akan mempersiapkan kedua andalannya itu menuju Piala Raja.
Aksi kejutan di kelas Murai Batu juga sukses ditunjukkan Maleo besutan H Novi Gresik. Tak hanya sukses memboyong 2 tropi sebagai juara 3 di dua kelas yang diikuti, ternyata burung muda bergelang ring silver yang mencatatkan prestasi di kelas Ring Silver PBI Partinah Bosch itu juga mampu bersaing dengan burung-burung papan atas kelas umum tepatnya di Ring Pariwisata.
Keberhasilan Maleo di gelaran kali ini tentunya semakin menambah rasa percaya diri H Novi untuk kembali mengantarkannya di even prestisius yakni Piala Raja dan Piala Ketua SMM untuk mendampingi beberapa gaco bintang lainnya seperti Calypso dan Suara Sakti.
Di kelas Anis Merah ada Holiday. Burung andalan H Topo Surabaya Cell Kediri yang sempat beristirahat lantaran mabung itu diberanikan diri untuk kembali tampil di even besar kali ini, padahal kondisi bulunya masih dokor atau belum fit seratus persen. “Ya saya sengaja menurunkannya kali ini sebagai ajang pemanasan baginya menuju Piala Raja,” ujar H Topo.
Dan benar saja, begitu turun di kelas pertama Anis Merah atau Pariwisata, Holiday mununjukkan kualitasnya dalam memuntahkan lagu-lagu isian dengan irama yang cukup dahsyat. Ditambah lagi dengan aksi hiper yang mentok kanan kiri serta ekornya yang membuka seperti kipas, semakin menambah indah penampilannya. Tanpa ragu-ragu lagi, bendera koncer mutlak pun akhirnya tertancap di nomer gantangan yang ditempatinya.
Sementara bagi Agus Pia Kediri yang saat itu belum beruntung mengantarkan gaco andalannya meraih prestasi di kelas Cucak Ijo. Namun pemilik CH Ndog Balado dan New PK itu sedikit lega setelah Kenari andalannl sang ponakan yakni Abizar dan Satria Ganteng yang diberi nama Tuyul berhasil menorehkan prestasi sebagai juara 1 di sesi Kenari std Bebas PBI Solo.
“Saya hari ini cukup bangga dan berterimakasih dengan rekan-rekan Jawa Timur dan dibantu kicaumania lintas blok yang bersatu untuk mengusung Piala Kerajaan Kediri #2 meraih juara umum BC,” ujar Agus Pia pengurus PBI Kab. Kediri.
