Road To Candi Tawangalun Cup Sidoarjo – Mak Lampir Hattrik, Gandring Dan Destroyer Sabet Burung Terbaik

Road To Candi Tawangalun Cup 1 Banjar Kemantren BC Sidoarjo tergelar sukses pada hari Kamis (28/1) kemarin, yang sekaligus sebagai bentuk support untuk gelaran Candi Tawangalun Cup 1 yang akan di gebyar pada hari Minggu 7 Februari 2021 mendatang.

Kemasan ekonomis namun tetap terkesan mewah dengan tropi berbentuk Candi sebagai simbolis even yang akan datang menarik perhatian penghobis, tidak hanya dari dalam kota Sidoarjo, beberapa yang hadir nampak dari beberapa luar kota seperti Malang, Surabaya, Gresik, Pasuran, Mojokerto, dan bahkan dari Sumenep Madura.

Sempat ditemani hujan deras tak bisa memadamkan semangat semua yang hadir dalam suksesnya Road To Candi Tawangalun Cup 1 di BanjarKemantren BC Sidoarjo pada saat itu. Laga demi laga berjalan dengan lancar.

Harus diakui gelaran kali ini Adu Kualitas sangat terasa, salah satunya yaitu di kelas Kenari, antusiasme ngetiir mania terasa sangat panas, pasalnya berbagai Komunitas hadir tunjukkan kualitas masing-masing gaconya, 4 kelas tersaji di gelaran ini untuk Kenari.

Gandring, milik Teguh Canary DNAL SF Mojokerto salah satu yang unjuk gigi dalam laga ini, alhasil cengkok, nada, dan irama serta volume yang mumpuni dari Gandring mampu membuat terpukau sang pengadil lapangan dan mampu finish di puncak pada kelas Kenari B dan posisi ketiga pada G28B. Usut punya usut pada minggu lalu Gandring juga bertengger di angka kecil pada even di Mojokerto, dan pada gelarang kali ini Gandring sabet nominasi burung Kenari terbaik di kesempatan kali ini.

Datang dengan penuh semangat dan gaco yang sedang onfire Team 3 Putra SF Gondol Tropi di kelas Murai batu dan Kacer. Sang gaco Murai Batu pecut milik koh ipung sabet juara 1 dan 3 di sesi Murai batu G35 dan kelas Murai Batu A.

Tembakan Cililin panjang mampu memikat juri yg bertugas. Dan Kacer sapu jagat milik H. Aan bertengger di puncak kelas Kacer A.
Di kelas kekekan, dominasi Mak Lampir milik Anjar dari Silent Warrior Hattrick di kelas Lovebird Fighter, Aksi Mak Lampir dengan durasi lupa berhenti di sesi A dengan gaya ngekek gigit ruji ini ungguli lawan lawannya dengan total poin mencapai 3000 lebih, tidak hanya berhenti disitu, di dua kelas selanjutnya aksi Mak Lampir tak terhenti dan masih mau goyang ekor pada sebutan istimewah. Tak ada Lawan dengan mudah Mak Lampir boyong tropi Lovebird terfighter pada gelaran ini.

Torehan prestasi dengan title burung terbaik juga di sematkan pada Murai Batu Destroyet milik Agua dengan finish diposisi 1 dan 2 di kelas Murai Batu B dan G35. Tonjolannya begitu variatif mulai dari Kenari, gereja hingga burung-burung kecil lainnya dengan durasi yang aduhai dan gaya ngeplay. Setelah ditemui tim Kontesburung.com rahasia Murai Batu Destroyet digenjot 10 jangkrik dihariannya, dan ketika senelum dibawah ke gantangan genjotannya ditambah menjadi 15 jangkrik serta sebelum naik kasih cacing tanah.

Di kelas Cucak Hijau, Rontex andalan Saterly iling BC juga sabet noninasi best Cucak Hijau, gaya hypernya dengan gaya satu titik doubel winner di kelas B dan C. “ pahlawan dateng belakangan kayak film india kang” ujar sang perawat.