Gelaran bertajuk Pahlawan Cup yang dikemas PBI Prbolinggo, 8 Nopember 2020 kemarin berjalan sukses. Tak hanya dijubeli para hobiis Probolinggo raya, tapi dari beberapa kota di Jatim hingga Jateng dan Jogja pun tak ingin melewatkan peluang untuk memperebutkan gelar juara.
Alhasil persaingan sengit di tiap kelasnya pun sulit terhindarkan, salah satunya di kelas Murai Batu. Dan menarik untuk diikuti, karena ternyata di laga paling panas itu juga mempertemukan dua jawara asal Kediri yang sama-sama mengusung bendera Duta Piala Kerajaan Kediri. Adalah MB Kaisar amunisi Mr Erick LM SF dan MB Sosro Bahu besutan Dwi Jalu SF, yang sama-sama mendulang prestasi serta sempat bertengger di posisi teratas.
Dimulai dari kelas pembuka. Aksi saling pamer kualitas ditunjukkan MB Kodrat gaco H Rendi dari Rendi SF versus MB Kaisar. Meski akhirnya tropi juara berada digenggaman si empunya MB Kodrat, namun aksi edan yang ditunjukkan MB Kaisar yang akhirnya jadi runner up itu sukses memuaskan hati Alven LM manajer Langgeng Mulya SF itu yang dipercaya Erick LM untuk mengawal beberapa gaco andalannya, lantaran melihat peningkatan Kaisar dalam 2 minggu terakhir.
Berlanjut di sesi Ring Pahlawan, yang kembali mempertemukan aksi dari MB Kodrat, MB Kaisar dan ditambah lagi MB Sosro Bahu. Dikarenakan hasil yang kurang memuaskan di sesi pembuka, Sosrobahu pun tak menyia nyiakan kesempatan untuk pamer kualitas demi menarik perhatian juri yang bertugas. Dan benar saja. Berkat kestabilannya dalam mengalunkan lagu-lagu yang menjadi andalannya, mengantarkan burung andalan Dwi Jalu itu merebut gelar juara.
Sempat terjadi tragedi pada MB Sosrobahu yang lepas dari sangkar saat akan melakoni laga di sesi Ring Silver PBI Probolinggo, membuat tim dari Jalu SF dengan sigap untuk menangkapnya kembali dengan bantuan kicaumania lainnya.”Alhamdulillah akhirnya Sosrobahu masih jadi rejeki tim kami,” ujar Dwi Jalu yang akhirnya bisa lega, ditambah lagi ydengan ditambahnya satu koleksi tropi juara 1 Lovebird Reguler PBI berkat aksi menawan dari LB Giman.
Sementara itu, berada di posisi 3 pada sesi Ring Pahlawan, menjadikan MB Kaisar kian menjadi saat melanjutkan laganya di sesi Ring Probolinggo A. Lagu-lagu yang menjadi pukulan disertai dengan rollnya yang cukup panjang dan sempat pula beberapa kali menonjolkan aksi sujud sembari mengalunkan lagu-lagu mematikan, menjadikannya sulit terlepas dari pandangan sang pengadil yang bertugas. Sehingga cukup wajar jika burung pelapis MB Bodrex ini mutlak mendapat bendera koncer secara utuh di penentuan akhir.
“Ya bisa dibilang hari ini merupakan penampilan terbaiknya, karena kami baru aja merubah pola mandi. Jika biasanya mandi 2 hari sekali pada pagi hari, maka sekarang mandi tiap hari dan dilakukan setiap sore Hari,” ungkap Alven seraya mengatakan bahwa hal itu terpaksa dilakukan karena tiba-tiba beberapa hari terakhir sebelum dirubah, Kaisar enggan mandi di sore harinya.
Bahkan selain merubah pola mandi dan pengurangan EF terutama pada pemberian kroto yang biasanya diberikan 1 sdt tiap harinya, maka sekarang menjadi 3 jumput tiap 2 hari sekali. Untuk penjemuran juga tetap rutin dilakukan tiap harinya dan stop di hari min 1. “Pemberian jangkrik mulai ditingkatkan jadi 5 ekor pada pagi dan sore pada H min 2, sedangkan H min 1 diberi 7 ekor pagi dan sore,” ujarnya.
Anis Merah Holiday besutan H Topo Surabaya Cell yang juga dari Kediri dan sama-sama mengusung bendera duta Piala Kerajaan Kediri itu kembali membuktikan kedigdayaannya. Seperti di beberapa even sebelumnya seperti di Road To ARW 3 Malang seminggu sebelumnya yang menyapu bersih 3 sesi Anis Merah dan hattrik di Pasundan Bandung itu, burung yang memiliki gaya khas hiper doyong plus ekor membuka saat melontarkan lagu-lagu tajamnya itu seolah-olah dengan mudahnya menguasai 2 sesi kelas Anis Merah yang disediakan panitia.
Dengan prestasi membanggakan dari burung yang lagi naik daun di kancah perburungan tanah air pun semakin memantapkan H Topo untuk kembali mengawal Holiday tampil maksimal di Piala Kerajaan Kediri.
Sedangkan rekannya yang juga dari Kediri, Agus Pia yang ikut pula memperkuat Duta Piala Kerajaan Kediri sukses mengantarkan 2 gaco andalannya berada di jalur prestasi. Bahkan kerennya lagi, meski belum berada di kondisi terbaiknya, namun kedua gaco yang diberi nama Ndog Balado dan Ndog Bali itu sempat memberi perlawanan sengit para peserta lain termasuk CH Rudal andalan Mario Tiara SF Surabaya yang sukses meraih juara hattrik.
Dan benar saja di kelas Cucak Ijo pembuka, Ndog Balado sempat bikin juri terpesona dan mendaulatnya sebagai juara 3. Di sesi kedua Cucak Ijo Pahlawan, Ndog Balado justru semakin menempel ketat sang juara bertahan yakni Rudal dengan menempatkan dirinya sebagai runner up. Masih belum terpuasnya, di sesi Probolinggo yang menjadi sesi Cucak Ijo terakhir justru giliran Ndog Bali lah yang mampu tampil mempesona yang sekaligus menjadi bekal baginya melangsek ke posisi 3.
Di akhir gelaran, H Nurul ketua PBI Probolinggo yang merangkap ketua panitia gelaran mengucapkan banyak terimakasih kepada kicaumania dan kekekmania yang turut menyukseskan gelaran. Sekaligus melakukan penyerahan tropi juara umum BC dan SF kepada Duta Piala Kerajaan Kediri dan Delta Pandawa SF Sidoarjo.*
