Road to Batiksari Cup feat BNR Tulangan Sidoarjo – Meiji Hattrik, Error Dan Black Raih Gelar Burung Terbaik

Meski setingkat lokalan, namu gelaran bertajuk Road To Batiksari Cup feat BnR Tulangan Sidoarjo, 18 Oktober 2020 kemarin tak ubahnya even sekaliber regional. Pasalnya, nyaris ditiap kelas yang digelar banyak dijubeli burubng-burung bertabur jawara.

Alhasil ditengah sengitnya pertarungan di tiap kelasnya, Yandik MDC yang berkolaborasi dengan Heny Batiksari itu tak pernah lelah untuk terus menerus memberikan informasi seputar aturan protokol kesehatan.

Sementara itu, pertarungan seru terjadi di kelas Murai Batu mengingat banyaknya peserta yang berada dalam kondisi on fire. Tak gentar untuk menghadapi burung-burung jawara yang memadati area gantangan, menjadikan Deny Murai dari Piker Keri SF harus memainkan pola perawatan saat berada di lapangan.
Alhasil, berkat aksinya yang terbilang stabil dan tetap mampu mempertahakan gelarnya untuk berada di 3 besar pada 3 laga yang dilakoninya, menjadikan Error semakin sulit tertandingi apalagi koleksi juara 3, 2 dan 1 itu sukses mengantarkannya meraih gelar Murai Batu terbaik.

“Materi segudang dengan gaya sujud “hormat juri” ala Error memang menyajikan laga sengit di kelas murai batu. Prestasi terakhir sang icon dari piker kari SF yang baru saja diraih yaitu hasil nyeri 2 saat bertanding di even ayng dikemas di pasar modern puspa agro Jemundo- Sidoarjo. “Padahala harian hariannya sendiri full ablak setiap hari dengan pakan harian 3 jangkrin di pagi dan sore serta full voer,” Deny Murai.

Di kelas Cucak Ijo. Debutan Haji Fatah dari SGT Team yang diberi nama Black mampu meraih poin tertinggi dalam perebutan gelar Cucak Ijo terbaik. Namun berkat bekal yang diraihnya dengan merebut juara runner sebanyak dua kali dan sebagai peraih podium juara sekali.

“Power tembus saat membawakan materi lagu yang komplit dengan menonjolkan Kapas Tembak yang mampu dibawakannya dengan cujup panjang-panjang, menjadikan aksi Black sulit dihindari oleh juri,” celetuk Haji Fatah yang kerap mengantarkan MB Black merebut prestasi di berbagai even besar yang digelar di berbagai even di Surabaya dan Jabar.

Hal senada juga terjadi di kelas Cendet. Meji besutan John LB dari Gendhis SF benar-benar telah dikondisikan atau dipersiapkan sebaik mungkin dari segi pola perawatan hingga pola pakan yang diberikan. Tak sia-sia, berada dalam kondisinya yang prima, Meijo sukses memukau juri yang bertugas di 3 kelas yang diikutinya sekaligus mengantarkannya meraih juara hattrik sekaligus merebut gelar Cendet terbaik.

Diungkapkan oleh John LB, bahwa untuk rawatan Meijo sebenarnya tidak terlalu ribet dan hanya pemberian 5 ekor jangkrik di pagi dan sore hari. Serta melakukan penjemuran plus angin-angin secukupnya di pagi hari. “Sesudah diangin-angin, Meiji kita full krodong,” tutupnya.

Dan yang menjadi bintang saat itu layak disematkan pada Radja KW amunisi Imam Ghoz Djarum SF. Pasalnya turun di 6 sesi, Radja meraih juara 4 kali atau quattrik. Bahkan dia nyaris saja menyapu bersih di semua sesi pada kelas Lovebird M2,dan Baby M1, jika saja di sesi M2 C dan Baby M1 B posisinya tidak melorot ke posisi runner up. Sehingga sangat pantas jika penghargaan Lovebird terbaik disematkan pada Radja KW.

Di penghujung gelaran, pertarungan sengit juga kembali terjadi di perebutana juara kelas BOB Kacer. Berkat stabilnya kinerja yang disertai materi lagu dan mumpuni, menjadikan Gombal besutan Mr Yoyok Bangil sukses merebut gelar terbaik di kelas bergengsi itu.*