News

Anniversary Mustika PG 2, Sangat Meriah

Ahad 23 Agustus 2020, Mustika PG Boyolali, Jawa Tengah merayakan hari jadinya yang ke-2. Perayaan ini digelar di markas Mustika yang berada dikomplek pasar baru Pengging, Banyudono, dekat makam Kebo Kenongo, situs sejarah dimasa lampau.

Seperti sudah diprediksi sebelumnya, acara ulang tahun ini berlangsung meriah. Dukungan dari berbagai lini penggemar  burung real terjadi. Tak heran bila semenjak pagi, gantangan ini dijubeli para penggemar burung dari Semarang, Jogja, Magelang, Solo Raya, Salatiga, Klaten dan Boyolali dan sekitarnya.

Jam 9 tepat lomba burung ini digelar, dimulai dari kelas komunitas. Animo peserta komunitas dalam laga ini benar-benar luar biasa. Kelas anis kembang misalnya, 2 kelas yang digelar panitia semuanya hampir full gantangan. Komunitas anis kembang dari Semarang, Jogja, Magelang, dan Solo solid mendukung perhelatan ini. Salah satu penampil terbaik dikelas ini adalah anis kembang TEROR  milik Sigit Paksi Solo. Berbekal speed, volume, dan lagu yang menawan, TEROR naik podium teratas.

Dida dari Pesona Sf

Tak hanya anis kembang, perhelatan ini juga menghadirkan fenomena menarik yakni bangkitnya para penggemar burung-burung kecil di ranah lomba. Kelas komunitas seperti Sogon, Konin, Ciblek, Pleci, Trucukan, dan Tledekan dijubeli peminat, meski tidak sampai full gantangan. Hingga jam 1 siang, lalu lalang peserta komunitas terlihat memadati  gantangan ini. Banyaknya peserta juga berbanding lurus dengan kualitas yang ditampilkan, hampir semua burung tampil dalam form terbaiknya, alhasil rivalitas di kelas burung-burung kecil ini sangat sengit.

Juara murai batu Miltih

“Teman-teman Sogon lovers dari luar kota seperti Cilacap, Kendal. Jogja, Semarang dan Solo banyak yang datang dieven ini. Kami berharap di setiap even ada wadah bagi kami untuk bersilaturahmi,” ujar Kurniawan dari Pengging.  Sogon Kian Santang milik Kurniawan berhasil menjadi nomor wahid.

Baca Juga :  Halilintar BC Semarang - Dari Piala Raja ke Gubernur Cup Jateng

Usai kelas komunitas, pukul setengah dua siang sesion regular mulai dilombakan. Berbeda dengan kelas komunitas yang terlihat familier dan adem ayem, kelas regular menyuguhkan aroma heboh. Dimulai dari kelas murai batu Ronggolawe dimana pesertanya full. Lantaran pagar pembatas terlalu dekat, teriakan para peserta terdengar sangat lantang. Kinerja juri pun terganggu, penilaian terpaksa dihentikan sementara. Andit Pepi, selaku panitia lomba berulangkali menghimbau kepada peserta agar tidak berteriak. Bahkan terkadang dia menawarkan uang tiket dikembalikan bila peserta terus berteriak menyemangati burungnya. Meskipun hal ini terjadi secara terus menerus dikelas-kelas berikutnya, namun hingga akhir lomba perhelatan ini tetap berjalan lancar.

Cucak ijo Barakida langganan juara

Diarena lomba, keluar sebagai jawara dikelas murai batu Ronggolawe adalah adalah Bayi Ajaib milik Didha dari Pesona SF. Sedangkan dikelas Murai Batu Miltih keluar sebagai juara adalah Black Eagle milik A2 SF dari Putra Masbes SF.

Dikelas cucak hijau, Baracuda tampil menawan untuk menjadi kampiun di kelas Ronggolawe. Namun dikelas Mlitih, lantaran kencangnya angin siang itu Baracuda dibawah form. Dikelas ini Niki Sae milik Bos Kecil gantian yang menjadi jawara.

Anis merah Jordan tampil Garang

Dikelas kacer terjadi persaingan super ketat. Selain jumlahnya yang banyak, kualitas masing-masing peserta juga mumpuni. Tampil sebagai jawara di kelas Miltih adalah Jayabaya milik Mr.Hakam dari Soto Seger Salatiga. Adapun di kelas Ebod Joss, Adipati menjadi yang terdepan.

Salah satu penampil terbaik lainnya adalah kenari Wijaya milik Didha dari Pesona SF. Dua sesi kenari dia sapu bersih. Kenari yang biasa dikawal oleh Copet SF itu memang benar-benar perkasa. Jeda sangat rapat serta volume mumpuni dia peragakan dengan baik. Meski  kuantitas rivalnya sangat banyak tak membendung Wijaya untuk duduk di podium tertinggi.

Baca Juga :  Latpres The Queen RI Rutin Gelar Latber Rabo Ju'mat
Ciblek serdadu tampil mempesona

Ada kejadian yang menarik di sesi kenari ini. Lantaran jumlah pesertanya sangat banyak, panitia memberikan amplop bonus bagi juara ketiga. Kata MC yang memandu lomba, jumlahnya lumayan. Namun amplop tersebut urung diberikan kepada juara ke-3, MC berinisiatif memberikan amplop tersebut kepada seorang wanita tua yang berprofesi sebagai pemulung.

Sigit Paksi Dooo dan Anis Kembang Teror tampil stabil

Kebetulan saat acara bagi bagi-bonus tersebut, wanita tua tersebut melintas didepan para peserta lomba. Aplus serta tepuk tangan diberikan peserta saat amplop tersebut diberikan kepada wanita tersebut, sebuah drama yang menyentuh. Happy Birth Day  Mustika PG. yon

Related Articles

Back to top button