News

Super Fighter

Sambil bersandar di pagar gantangan yang terbuat dari bambu, Munyer, kicau mania asal Sukoharjo, Jawa Tengah, terlihat santai mengamati MB Paijo yang sedang berlaga. Bersama dua sohibnya, Ari Gotheng dan Bose Syarip,  terkadang pipa cangklong di mulutnya dia lepas guna ikut memberi dukungan kepada MB Paijo.

MB Paijo pun menyambutnya dengan aksi-aksi dahsyat. Gaya murai batu seharga 120 juta ini super agresif, seolah tak kenal kompromi. Paruhnya terlihat terbuka lebar dalam jangka waktu yang  lama lantaran materi yang dimainkan dominan suara cililin dan kenari. Power yang menopangnya pun mumpuni, melengking jernih khas burung fighter pada umumnya. Hebatnya, hal tersebut dilakukannya hampir tanpa jeda. Sepersekian detik dia berhenti untuk ambil nafas, Munyer meneriakinya agar kembali fokus menggempur lawan-lawan disebelahnya. Tak heran bila Paijo akhirnya dinobatkan juri menjadi juara pertama di kelas utama itu. Dari tiga kelas yang diikutinya, Paijo mendulang 2 kali juara pertama dan juara tiga sisanya. Padahal gelaran latpres Antasari Solo Raya, Sabtu 27 Juni 2020, itu,  semua tiket murai batu sold out, bisa dibayangkan persaingannya,

Puas dengan penampilan Paijo?Mantan karyawan sebuah dealer motor terkenal di kota Solo ini tak secara langsung mengamini. “Paijo ini saya tenteng kemana-mana selalu membuahkan hasil. Kalaupun tidak perform minimal uang tiket itu balik,” ujar Munyer. Tak salah bila Munyer memberi nama Paijo karena kemana-mana selalu memberikan bejo alias keuntungan bagi juragannya.

Nah, ada cerita unik dibalik transfer MB Paijo. MB Paijo bukan dibeli dari gantang atau peternak murai batu, melainkan dari seorang pemikat burung yang berhasil menangkap Paijo setelah lepas dari sangkarnya. Penggemar Gun N Roses ini menyebutkan bahwa , dulu, harga MB Paijo ini tergolong mahal untuk ukuran burung hasil pikatan. Paijo dibanderol dengan harga 5 setengah juta perak. Feeling kuat saja yang membuat Munyer rela merogoh koceknya dalam-dalam.

Baca Juga :  Kopdar SKN XIII Surabaya – Persiapan Menuju 2nd Anniversary SKN, Makin DiSerbu Peserta Rekom

Tidak takut burung tersebut stres lantaran baru saja ditangkap?Pria yang mengaku masih bujangan ini menggelengkan kepala. ” Dua minggu setelah saya beli dia koncer digantangan,” cerita Munyer sembari tersenyum. Dari sinilah MB Paijo mulai berprestasi. Di even Halal Bi Halal Pradana BC dapat nomor 2 sedangkan di New Normal Sragen menduduki urutan ke tiga. “Penampilan terbaik justru di New Normal Sragen,” tambahnya.

Meski punya prestasi dahsyat, MB Paijo tidak terlalu aneh-aneh soal perawatan. 5 ekor jangkrik diberikan pada pagi hari, jumlah sama juga diberikan pada sore hari. Bila besok akan berlaga, MB Paijo dimandikan kemudian dikerodong. Agar MB Paijo rajin berbunyi, Munyer memberikan voer Twister sebagai menu sehari-hari. Sedangkan untuk urusan power Munyer menyerahkannya pada  Extreme Power produksi Orbird.

Selain MB Paijo, pecinta drug race ini juga punya MB Paino, MB Nagata, dan MB Naga Bonar. “Untuk sementara hanya MB Paino yang bisa dijadikan pelapis, yang lain belum kondisi,”ungkap Munyer. Munyer memang spesialis murai batu. Koleksi murai batu kawasan Jembatan Mbacem Sukoharjo, Jawa Tengah ini puluhan jumlahnya. “Selain karena hobi, suara murai batu ini juga enak didengar kalau ada tamu yang datang,” kata pria yang sehari-hari bekerja di proyek pengurukan lahan pondasi pabrik ini.

Kemana akan berlomba lagi?Rencananya lomba New Normal Karanganyar di gantangan Jasunsa dan Memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-75 PBI Sragen bakal menjadi ajang unjuk kebolehan bagi MB Paijo. Nah, kita lihat aksi MB Paijo berikutnya. yon

Related Articles

Back to top button