Even Road To 1st Walikota Cup Madiun (14/6) kemarin, tak ubahnya menjadi pelampiasan 2 gaco andalan Tiara BF Surabaya yang mampu tampil gemilang di kategori Cucak Ijo dan Murai Batu.
Menjadi pelampiasan, karena tak kurang dari 3 bulan lamanya burung-burung yang menjadi andalan Tiara BF Surabaya dibawah komando Mario dan bunda Ira itu harus rehat lantaran Pandemi Covid 19 dari perhelatan lomba burung berkicau yang kerap diikutinya. Alhasil, meski even bertajuk Road To 1st Walikota Cup Madiun yang digebyar di Sunday Market Kota Madiun itu bertaraf lokal, keluarga pecinta burung ini rela meluncur ke Madiun demj memenuhi ambisi Murai Batu Prabu dan Cucak Ijo Rudal untuk bertarung di gantangan.
Dan benar saja. Begitu digantangkan di kelas Cucak Ijo A untuk pertama kalinya, Cucak Ijo Rudal langsung meluncurkan pukulan mematikan dalam mengalunkan lagu-lagu mulai dari Greja, Lovebird dan Kapas Tembak dengan durasi yang cukup panjang disertai dengan gayanya yang hiper. Berkat kinerjanya yang juga stabil itulah, beberapa juri pun sepakat untuk menancapkan bendera koncer pada gantangan nomer 5 yang ditempatinya, sekaligus mengantarkannya merebut juara di kelas Cucak Ijo pembuka.
Meski ada sedikit penurunan perform di kelas lanjutan Cucak Ijo B, Rudal tetap berusaha untuk terus memberi perlawanan dan posisi runner up pun berhasil diembannya. Begitu juga di kelas penutup, Rudal masih mampu merebut juara 3.
Dan aksi memukau juga sempat dipamerkan Murai Batu Prabu di kelas Murai Batu B yang berhasil mengantarkannya merebut juara 3. Karena pada penampilannya, burung milik Bunda Ira itu bikin heboh berkat aksi hormat juri yang cukup panjang dengan mengalunkan lagu Kenari yang cukup powerfull dan diperkuat dengan lagu-lagu lainnya seperti Cililin dan Grejo. Di kelas pamungkas Murai Batu C, Prabu kembali merangsek ke posisi runner up.
Sementara itu, menurut Novi sang pemandu bakat andalan Tiara BF bahwa aksi gila yang ditunjukkan Cucak Ijo Rudal itu tak lepas dari persiapan yang dilakukannya menjelang lomba dan perawatan di masa rehat lomba akibat Pandemi Covid 19.
“Selama istirahat lomba sekitar 3 bulanan, Rudal hanya ku kasih pakan pisang aja dan ditaruh di tenggaran full selama 1 minggu. Sedangkan saat mendekati even atau tepatnya hari Kamis, mulai dikasih Jangkir 2 ekor tiap pagi dan sore. Sedangkan saat di lomba, EF ditambahin 3 ekor jangkrik plus seekor ulat hongkong,” ujarnya.
Berbeda halnya dengan perlakuan pada MB Prabu yang hanya menurunkan EF nya selama pandemi yakni jika biasanya tiap hari diberi 5 jangkrik pada pagi dan sore,maka selama istirahat hanya diberi 3 ekor tiap pagi dan sore, serta ditaruh di tenggaran selama kurang lebih 2 jam tiap harinya. Menjelang lomba yakni dihari Jumat, pemberian Jangkrik mulai dinaikin jadi 5 ekor tiap pagi dan sore dan saat di lomba ditambahin ulat hongkong 3 ekor.*
