News

Blackthroat Tetap Handal Disaat Pasar Burung Lesu

Disaat dunia lomba burung staknan alias berhenti total akibat mewabahnya virus Covid 19 , hampir semua yang berkaitan dengan lomba ikut terdampak. Apakah itu perawatnya sendiri yang kelimpungan karena burung tidak bisa lomba, pemilik gantangan yang terhenti pemasukanya dari sewa gantangan, pemain burung yang menjadikan lomba sebagai ATM harian, pedagang burung khusus lomba yang mulai susah jual burung sampai dengan pedagang sangkar dan asesorisnya ikut terdampak lesu.

Namun siapa sangka, disaat semua sektor yang berkaitan dengan dunia perburungan benar benar terpukul, ternyata ada penjual burung yang tetap berjalan seperti biasa dan nyaris tak terpengaruh oleh kondisi saat ini. Mereka itu adalah penjual burung seperti Black Throat, Elde sanger dan sejenisnya. Entah mengapa mereka yang jual jenis burung kecil bersuara indah ini tetap saja laris?.

Menurut beberapa peternak Black throat yang ada di Sidoarjo, sejak dulu hingga sekarang harga Black Throat dan kerabatnya tidak pernah turun atau naik tajam, jadi harganya stabil. Meski tidak ada lomba harga Black throat tetap lumayan meski tidak tinggi. Bahkan anakan di peternak saat ini saja sering kali terbeli saat sudah bisa maka sendiri. “Enaknya jual anakan Black Throat cepat laku, misal kita posting sekarang dimedia sosial nggak sampai lama pasti laku terjual. Yang penting harga wajar dijamin cepat laku,” terang Andre.

Black throat harga tetap stabil meski pasar burung yang lain sedang drop

Apalagi kalau jual pejantan yang gacor dan sudah buka sayap, ditawarkan antara Rp 1,2 juta hingga Rp 1,5 juta cepat laku. Bahkan kalau ada yang punya lagu enak iramanya miji miji bisa laku diatas harga umum. Pun demikian dengan jual betina paling cepat sekali lakunya. Hal itu dikarenakan saat ini banyak sekali mereka yang peternak maupun yang mau mengembangkan ternakannya yang cari betina calon babon, sementara untuk harga betina remaja sampai siapan relatih stabil dan terjangkau yakni sekitar Rp 550 ribu sampai Rp 750 ribu.

Stabilnya pasar Blackhthroat saat ini memang memiliki banyak alasan, selain penggemarnya banyak apakah penggemar rumahan atau yang suka lomba. Yang rumahan yang sekedar ingin mendengarkan merdunya lagu burung asal Africa ini juga banyak, apalagi penggemar lomba yang beli untuk master burung burung lombanya juga banyak. Sedangkan yang untuk ternak guna memenuhi permintaan pasar juga banyak dan sering kehabisan stok.

Apalagi saat ini burung Import lama tidak masuk karena muncul wabah Corona, mau tidak mau para penggemar burung Black throat harus mengandalkan hasil ternakan lokal. Padahal sampai saat ini tampaknya peternak lokal kuwalahan memenuhi permintaan pasar lokal yang terus meningkat. Kemudian alasan lain orang suka pelihara Black Throat karena suara atau lagunya sangat merdu sekali, sangat enak didengarkan sebagai burung rumahan. Kemudian perawatannya juga mudah, pakannya juga mudah dan murah.

Related Articles

Back to top button