Lima Hari Jelang Bali Shanti Cup IV: Pesanan Tiket Membludak, Penyeberangan Aman
Lima hari jelang event prestisius Bali Shanti Cup IV bekerjasama sama dengan PBI Cabang Denpasar, Minggu 28 April 2019 yang digelar di lapangan Korem 163 Wirasatya/Udayana Denpasar, pesanan tiket terus mengalir. Bahkan beberapa kelas favorit seperti punglor merah, cucak ijo dan murai batu nyaris penuh dan ada yang full. Mereka rata-rata sudah mentransfer jauh-jauh hari. Tidak sedikit yang masih daftar tunggu kemungkinan ada yang membatalkan karena sesuatu dan lain hal. Pesanan tiket tidak saja dari pemain Bali tetapi banyak dari luar daerah seperti Lombok dan Jawa.
Antusias kicau mania Nusantara untuk meramaikan laga Bali Shanti yang sudah memasuki tahun keempat, membuat panitia penuh semangat menyambut dan menyuguhkan sebuah perhelatanan yang benar-benar memenuhi kualitas sebuah lomba. Baik kualitas penjurian, hadiah, dan juga suasana lomba yang benar-benar kondusif tertib tanpa teriak, menjadi sebuah tontotan yang mengasyikkan, menghibur, dan penuh persaudaraan.
Untuk mewujudkan lomba yang bermutu, seluruh panitia, Senin 22 April 2019 kemarin, di rumah makan Dwirasa Renon, merapatkan barisan mempersiapkan berbagai hal termasuk rekomendasi di penyeberangan. Pertemuan panitia kemarin dihadiri Ketua Panitia D’Yan Samurai, pembina dan sekaligus Ketua PBI Cabang Denpasar Mr. Baim, Santo Utoyo, Andi Dwirasa, dll.
Beberapa poin penting yang ditekankan panitia bahwa rekomendasi penyeberangan Gilimanuk buat peserta Bali Shanti Cup IV sudah keluar sehingga pemain yang hadir tidak akan mengalami kesulitan membawa burung lomba ke Bali. Begitu juga di bidang pengamanan yang melibatkan berbagai pihak agar lomba berjalan tertib tanpa teriak. Panitia tidak saja menjaga ketertiban pada peserta, tetapi juga menjaga kinerja juri sehingga lomba benar-benar berjalan fairplay.
Jika ada sesuatu hal yang membuat kurang puas, maka peserta bisa menempuh jalur sesuai yang disyaratkan di tata tertib lomba sehingga proses penyelesaiannya tidak mengganggu jalannya lomba. ‘’Tugas panitia adalah memastikan kinerja juri maksimal, menjaga ketertiban, dan memberikan apresiasi yang pantas buat para juara dan pemain,’’ ujar penggagas Bali Shanti D’Yan Samurai.
Ketua PBI Cabang Denpasar yang sekaligus Pembina Bali Shanti IV Mr. Baim tidak pernah surut mengingatkan bahwa hakikat dari menekuni hobi burung adalah bagaimana menumbuhkan semangat diri mencintai burung, bahwa ekosistem burung harus dijaga kelestariannya di alam. Karena itu, di setiap perhelatan lomba burung yang bekerjasama dengan PBI selalu mengedepankan konservasi. Kelas-kelas ring hasil penangkaran selalu dikedepankan. Pelepasan burung terus dikumandangkan melalui pelepasan simbolis saat pembukaan lomba.
Selain itu, tambah Mr. Baim yang bakal hadir di tengah-tengah perhelatan Bali Shanti IV ini, bahwa menjaga tali silaturahmi tetap harus dikedepankan. Sudah seharusnya melalui lomba burung, sesama pemain saling mengeratkan diri dan selalu menjaga persaudaraan. Bukan sebaliknya membangun bibit permusuhan yang justru akan merugikan diri sendiri dan masyarakat perburungan. ‘’Mari kita jaga suasana Bali yang aman, damai dan tenteram melalui hobi burung,’’ ujar Mr. Baim. *kb3
