Mengusung Program Unggulan, Budi SP Semarang Siap Menggantikan Posisi Yan Suta di Muswil P3SI Jateng
Jabatan Yan Suta sebagai Ketua Pengwil P3SI Jawa Tengah akan segera berakhir. Keinginan Yan Suta untuk mengakhiri jabatan tersebut dan tidak mau dipilih lagi, sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi. “Karena kondisi kesehatan, saya tidak bisa terus untuk aktif di kepengurusan Pengwil Jateng apalagi posisi sebagai ketua,” tegas Yan Suta yang dihubungi media kontesburung.com.
“Mohon ma’af kepada rekan-rekan yang tetap menginginkan saya untuk tetap memimpin Jateng, dengan sadar saya tidak mungkin lagi duduk di posisi yang sudah saya tempati beberapa tahun silam. Saya harus undur diri karena tidak mungkin untuk bertahan sebagai pengurus,” lanjut Yan Suta.
Tidak bersedianya Yan Suta dipilih dalam Muswil nanti, berarti harus ada calon lain yang siap menggantikan. “Saya harap teman-teman dari Pengda yang mengusulkan nama-nama siapa yang bakal maju untuk menjadi Ketua Pengwil P3SI Jateng yang baru, karena mereka punya hak memilih dan mengusulkan,” lanjutnya.
Ada sekitar 25 Pengda di Jawa Tengah, namun hanya 15 yang aktif. “Saya tidak akan membatasi siapa yang mau dicalonkan. Namun dengar-dengar ada dua orang yang bakal dicalonkan, mereka adalah Pak Budi SP Semarang dan Pak Suprojo bank Jateng,” imbuhnya. Masih menurut Yan Suta, kedua orang ini sama-sama memiliki kelebihan.
Di mata Yan Suta, Budi SP adalah sosok yang kreatif, penuh dengan ide-ide baru dan mewakili kalangan anak muda yang berjiwa semangat, namun diperkututan mungkin belum begitu mendalami. Sedangkan Suprojo, bagi Yan Suta adalah sosok yang tekun, konsisten walaupun orangnya sibuk, tidak mau tampil.
Dan yang pasti Suprojo lebih dahulu berkecimpung di dunia hobi perkutut. Budi SP Semarang yang dikonfirmasi mengatakan siap jika memang dipilih. “Saya selalu siap jika teman-teman menghendaki saya maju sebagai Ketua baru Pengwil P3SI Jawa Tengah,” terang Budi SP. Bahkan Budi SP mengaku memiliki banyak program unggulan yang bakal dilaksanakan jika nantinya terpilih.
“Pada intinya, saya melihat bahwa Pengwil P3SI Jateng banyak yang bisa kita kembangkan,” ucapnya. Selama ini dirinya melihat bahwa ketika ada gelaran lomba, peserta datang ke lokasi, bertemu dengan sesama kung mania, kemudian mengerek dan menggantang burung, menunggu hasil penjurian.
Bagi yang meraih juara, maka akan menerima trophy, sedangkan yang tidak maka mereka akan langsung pulang, kecuali ada doorprize yang masih bisa mereka harapkan untuk dijadikan kenang-kenangan. Setelah itu selesai. Padahal ada hal-hal yang bisa dimanfaatkan ketika peserta dari seluruh kota di Indonesia, hadir di tempat kita, maka saat itulah kita bisa mempromosikan budaya dan pariwisata.
Sehingga mereka yang awalnya, tidak tahu akhirnya tertarik untuk mengunjungi dan menjadikan lokasi tersebut sebagai referensi bagi dirinya dan mungkin juga orang disekitarnya. Masih menurut Budi SP, P3SI memiliki banyak kegiatan rutin semisal latber, liga ataupun lomba. Artinya kegiatan ini akan berdampak pada sector lain,
Semisal ketersediaan sarana pendukung, seperti sangkar, aksesoris, pakan dan lain-lain. “Kita bisa memaksimalkan program P3SI untuk mendukung ekonomi kerakyatan, caranya seperti apa ?. Ya kita berdayakan masyarakat untuk bisa memenuhi kebutuhan komunitas perkutut. Kita bisa akan membuat UKM-UKM ditiap-tiap daerah yang konsentrasinya untuk menyediakan apa yang selama ini dibutuhkan oleh hobi perkutut,” papar Ketua KPID Jateng.
Sehingga masyarakat yang selama ini tiak bersinggungan dengan hobi perkutut, bisa di berdayakan. “Saya sudah sampaikan ke Pak Gubernur Jawa Tengah bahwa P3SI adalah organisasi hobi, tapi anggota-anggotanya signifikan sehingga bisa dimanfaatkan untuk memberdayakan masyarakat di daerah-daerah,” lanjutnya.
Program lain yang akan dilakukan jika dirinya terpilih nanti adalah menggandeng tiap-tiap Pengda membantu berkoordinasi dengan instansi setempat, guna mendukung semarak hobi perkutut. Sampai saat ini masih ada beberapa Pengda yang belum memiliki lokasi latihan, gantangan ataupun kerekan.
Keterbatasan lokasi, dana dan lain-lain menjadi faktornya. Nah, Budi SP memiliki keinginan nantinya Pengwil akan membantu menembus instansi terkait yang ada di daerah tersebut agar bisa membantu Pengda merealiasasikan kepemilikan lokasi latihan ataupun lomba. “Saya berharap instansi yang ada di daerah bisa ikut menggerakkan dan membantu Pengda P3SI untuk memajukan hobi perkutut,” katanya lagi.
Program lain adalah memasukkan orang-orang yang ada di tiap-tiap daerah pada posisi pengurus Pengwil. Hal ini bertujuan agar Pengwil menjadi organisasi yang mewadahi seluruh anggota di daerah, sehingga Pengwil bisa mensupport kegiatan yang ada di Pengda. “Saya tidak mau Pengwil hanya dikendalikan oleh orang-orang tertentu saja sehingga membatasi program untuk memajukan daerah,” katanya lagi.
Kas Pengwil juga menjadi perhatian Budi SP. Dirinya ingin Pengwil memiliki kas sendiri sehingga bisa membantu program yang akan dilakukan ke daerah-daerah. “Saya sudah memiliki konsep jelas soal penggalangan dana untuk kas Pengwil, saya rasa ini akan menjadi akhir dari krisis kas yang selalu terjadi,” kata bos Prokung.
Perhatian buat juri juga akan menjadi pekerjaan yang akan dilakukan. Menurutnya juri harus selalu diajak bicara dan dialog untuk mengetahui apa yang menjadi problem mereka ketika berada di lapangan. Hal ini harus ditampung benar oleh Pengwil sehingga juri merasa mendapatkan hak dan kesempatan untuk mengutarakan pendapatnya.
“Yang pasti saya ingin P3SI Pengwil Jateng nanti ada perubahan yang lebih baik lagi sehingga keberadaan kita benar-benar memberikan manfaat dan bisa menjadi awal dari sebuah perubahan yang selama ini diharapkan,” harapnya.