H.Safik Kung Mania Surabaya Boyong Produk Unggulan Trimurti Bird Farm Surabaya, Salah Satunya Ponakan Basa Basi

Nama Trimurti Bird Farm sebagai salah satu pencetak burung kelas lomba, sampai saat ini masih terus melekat. Beberapa nama produk farm yang berlokasi di Wisma Tengger Manukan Surabaya, sudah banyak mencatatkan namanya dalam daftar kejuaraan di konkurs tanah air.

Salah satunya adalah Basa Basi, perkutut yang kini bersama Budi SP Semarang. Kehadirannya di setiap penyelenggaraan konkurs selalu menjadi referensi bagi kung mania untuk menjadikan perkutut satu ini sebagai lawan yang harus diwaspadai. Setelah kelahiran Basa Basi, nampaknya Trimurti terus melakukan proses mencetak burung yang bisa melanjutkan atau menyambung prestasi yang sudah diukir Basa Basi.
Meski diakui bahwa mencetak burung kelas lomba bukanlah hal yang mudah seperti membalikkan tangan, namun bukan berarti bahwa tidak ada peluang yang bisa dilakukan. Kenyataannya Mbah Kung, pemilik Trimurti Bird Farm akhirnya bisa melahirkan produk yang bisa dibanggakan.
“Alhamdulillah saya kembali bisa mencetak burung kelas lomba yang kualitasnya tidak perlu diragukan lagi,” terang Mbah Kung. Namun sayang produk tersebut saat ini sudah berada ditangan H.Safik, kung mania anyar yang memiliki semangat luar biasa dalam memburu burung-burung kelas lomba.
“Memang benar, saat ini saya memiliki produk kandang Trimurti, kualitasnya bagus,” jelas H.Safik. Dirinya mengaku bahwa perkutut tersebut mirip dengan Basa Basi. “Jika saya boleh membandingkan produk Trimurti yang saya miliki sekarang ini dengan Basa Basi, saya kira tidak beda jauh, malah produk yang sudah ditangan saya memiliki kelebihan di ujung yang lebih mewah, namun power masih kalah dengan Basa Basi,” lanjut kung mania yang berjuluk pendekar 212.

Dirinya mengaku dengan usia yang masih berada di angka 6 bulan, perkutut satu ini diprediksi berani bersaing dengan Basa Basi. Perkutut yang dimaksud lahir dari kandang Trimurti Wisnu Murti 12 dengan materi indukan jantan Trimurti K. 17 yang masih memiliki trah Cristal dengan betina Trimurti K.12 yang mengalir trah Haas.
Indukan betina ini adalah belahan Basa Basi. Artinya bahwa perkutut ini adalah ponakan dari Basa Basi. “Saat ini saya sudah punya ponakan Basa Basi dengan nomor ring 2154 lahir pada 14 Agustus 2018 dannomor ring 2184 lahir pada 10 September 2018,” kata H.Safik lagi. Keduanya memiliki kelebihan masing-masing.
Trimurti 2154 suara lebih tebal, langkah bagus dan berirama serta ujung panjang.Sedangkan Trimurti 2184 lebih menonjolkan irama, tengah banyak. “Saya yakin burung dari Trimurti akan bisa orbit dengan prestasi bagus, karena secara syarat, burung ini memiliki materi yang bisa diandalkan, tinggal membunyikan saja saat dikerek di lapangan,” imbuhnya.

Produk ternak Trimurti lain yang diboyong H.Safik adalah sepasang anak kandang Trimurti Wisnu Wicitro 8 dengan materi jantan MMC 14 bersama pasangannya Trimurti K.Wisnu Wicitro 4. Lahir pada 10 Oktober 2018 dengan nomor ring Trimurti 2211 & 2212. Alasan H.Safik berani mengambil produk Trimurti sangat beralasan.
Menurutnya saat ini Trimurti merupakan peternak yang konsisten melahirkan jawara meski jumlahnya tidak banyak. Selain itu bahwa burung-burung yang ia beli sudah melalui pemantauan, terutama burung yang merupakan ponakan Basa Basi. Diceritakan oleh H.Safik bahwa pada saat dirinya berkunjung ke markas Trimurti, ia disuguhkan oleh suara burung yang berada di dalam sangkar.
Dirinya sempat tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Berikutnya burung kembali mengeluarkan bunyi dengan suara yang tidak beda jauh dengan suara yang pertama. Begitu selanjutnya, sampai akhirnya H.Safik mengutarakan minat untuk memboyong produk tersebut. Dikenal sebagai kung mania yang tidak pernah menawar burung yang ingin dibelinya, H.Safik akhirnya mencapai kata sepakat dengan Mbah Kung untuk pembelian empat ekor burung produk Trimurti dengan nilai transaksi Rp 40 juta.

Angka ini diakui oleh Mbah Kung sebagai harga perkenalan agar produk Trimurti banyak dipakai dan diorbitkan oleh pemain. H.Safik sendiri mengaku senang dengan kesempatan tersebut karena bisa mendapatkan burung bagus dengan harga terjangkau. H.Safik menambahkan bahwa saat berada di farm Trimurti, dirinya mengaku heran dengan indukan-indukan yang menghuni kandang ternak.
Postur tubuhnya besar-besar serta ditunjang oleh volume yang mayoritas memiliki volume burung import. “Tidak salah saya datang ke Trimurti, karena burungnya bagus-bagus,” kata kung mania yang baru 1,5 tahun menekuni hobi burung perkutut dibawah asuhan H.Cholil HDL Bird Farm Menganti.



