Jumat Ceria Bersama PBI di Gantangan Pondok Indah Denpasar: Buser Edan di Laga LB, Elang Hitam Juara Umum BC
Delapan juri PBI yang diturunkan untuk mengeksekusi event Jumat Ceria Pondok Indah, 8 Februari 2019 kemarin di gantangan Pondok Indah Denpasar disambut antusias kicau mania Denpasar, baik ijo mania, murai mania, kacer mania, merah mania maupun cendet mania. Khususnya love bird mania yang mulai familiar dengan system penilaian love bird yang diterapkan PBI.
Enam kali rolingan memastikan setiap burung dipantau oleh seluruh juri yang bertugas. Saat penilaian dalam satu rolingan, juri selalu mencatat panjang pendeknya kekean disertai dengan teriakan juri. Bagi kontestan yang mendapat seluruh bendera nominasi rolingan dari masing-masing juri maka akan mendapat bendera putih (nominasi utama) tanda kandidat juara.
Jika masih ada quota, maka korlap akan mempersilakan juri untuk memantau beberapa kontestan yang memiliki bendera nominasi rolingan terbanyak. Jika dalam pantauan tidak ada yang bunyi maka akan dilakukan toust.
Koncer A, B, dan C akan ditancapkan oleh seluruh juri sesuai dengan nominasi utama yang berpedoman dari catatan yang dimiliki masing-masing juri akan kualitas kekean kontestan baik yang dilihat dan dicatat langsung maupun yang didengar dari teriakan juri lain ketika meneriaki kontestan mengeluarkan kekean panjang.
Sistem seperti ini membuat peserta di luar arena bisa memprediksi siapa yang bakal masuk kandidat juara meski penilaian belum usai. Dari nominasi utama, peserta juga bisa membandingkan mana yang kekeannya terpanjang, volumenya terkeras dan berirama serta gayanya ketika di arena.
Pemandangan seperti ini tampak ketika kelas love bird dewasa naik. Buser, Sri Rejeki dan Salome dari rolingan ke rolingan selalu mendapat bendera nominasi rolingan. Namun dari pantauan juri punya catatan tersendiri sehingga Buser debutan Syamsi dari Jatayu BC terpilih mendapat koncer A disusul Sri Rejeki di tempat kedua dan Salome di tangga ketiga.
Di leg kedua Buser kembali tampil edan. Dari rolingan ke rolingan Buser rajin kerja dengan kekeannya yang panjang. Kali ini Lengkong debutan Agus Wahyudi dari Buduk BC memepet di posisi runner up dan disusul Susanti milik Marcel dari Lastrik BC di posisi ketiga yang sempat tertinggal di nomor 5.
Tak kalah seru di kelas paud yang juga ramai peserta. Marko debutan Budi dari Sriti BC sempat memimpin di leg pertama bersanding dengan Dollah asuhan Febry RKM dari Jatayu BC dan di tempat ketiga Waras milik Suyut. Namun di laga kedua Waras berhasil menyodok ke puncak mendahului Bule dan Dollah. Dengan penampilan Waras di kelas paud, Suyut ditetapkan sebagai juara umum single fighter.
Keseruan yang terjadi di kelas love bird, juga tampak di kelas lainnya seperti murai batu, ijo, kacer, merah hingga cendet. Di kelas murai batu misalnya. Sesaat kontestan digantang secara serentak gaco memuntahkan ocehan. Metrix milik Agik dari Canggu BC begitu piawai memainkan rolingan dan sesekali memuntahkan tembakan. Metrix diimbangi Rollex debutan Agus SJ melalui rolingannya yang tanpa putus yang sengaja dipanaskan untuk menstabilkan birahi. Metrix di posisi puncak sedangkan Rollex di tempat kedua.
Memasuki laga kedua peta kekuatan berubah. Sang Penyair bergelang Yono Pemogan BF yang diusung Han’s sukses menghentakkan lawan dengan tembakan cucak chungkok yang super panjang. Dikombinasikan dengan rolingan lagu-lagu kecil, Sang Penyair sukses naik podium utama disusul Krisna milik Alaska di tempat kedua.
Tak kalah seru pertarungan di kelas cucak ijo. Rocky milik Mr. Febry yang perfoma memainkan rolingan dengan lagu-lagu panjangnya sukses memetik kemenangan awal. Namun akhirnya menyerah dari perlawanan Iblis debutan Ajik Liar yang satu tim dari Elang Hitam BC di laga kedua.
Kelas kacer yang selalu dibuka di Jumat Ceria Pondok Indah ini semakin ramai peserta. Kemarin menempatkan Super Sonic debutan Marizal tampil terdepan setelah lawan-lawannya terjungkal baik karena mbagong maupun kurang perfoma. Kecuali Raja Gunung dan Bonex yang mengimbanginya. Namun di laga kedua Joker milik Restu berhasil naik podium bersanding dengan Obama milik H Ayyub dari Suramadu SF.
Gantangan Pondok Indah yang luas membuat nyaman para merah mania melatih burung. Kemarin yang membuka dua kelas menempatkan dua gaco bersaing ketat untuk merebut posisi puncak. Baik Mr. X maupun Marinir mesti berbagi poin untuk bisa duduk di kursi puncak. Sementara Jamrud milik Suardika berhasil unggul turun di laga cendet yang hanya membuka satu kelas.
Di tengah sengitnya pertempuran yang terjadi di masing-masing kelas, Elang Hitam BC menang mudah untuk merebut juara umum BC setelah unggul baik di kelas cucak ijo, anis merah, murai batu dan kacer. Sedangkan Sayut SF berhasil dinobatkan sebagai juara umum single fighter.
Wahyudi selaku pengelola gantangan mewakili juri dan panitia mengucapkan terimakasih kepada seluruh kicau mania yang sudah setia hadir dan membangun tradisi tanpa teriak seraya memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan. *kb3