Perkutut

Jago-Jago Tuan Rumah Tak Berkutik di Konkurs Perkutut Solo Raya Series 2018 Seri VII, Widya & Azti Cup 2019

Widya & Ozti Cup 2019 menjadi laga pamungkas Konkurs Perkutut Solo Raya Series 2018 Seri VII. Menempati lokasi di lapangan Depok Manahan Solo, Minggu 03 Februari 2019 acara berlangsung sukses dan lancar. Keberhasilan ini tentu menjadi sebuah catatan sekaligus prestasi bagus bagi panitia.

Azahara orbitan Radnadi Demak raih podium pertama Kelas Piyik Yunior

Pasalnya ditengah keterbatasan agenda konkurs di wilayah Jawa Tengah Konkurs Perkutut Solo Raya Series masih mampu terlaksana sampai tuntas. “Akhirnya Konkurs Perkutut  Solo Raya Series 2018 bisa berakhir dengan sukses dan lancar. Perjuangan kami untuk memberikan wadah bagi kung mania di Solo dan sekitarnya bisa terlaksana dengan lancar dan sukses,” papar Wawan salah satu panitia.

Dukungan yang diberikan para peternak dalam setiap gelaran menjadi salah satu faktor yang tidak bisa dikesampingkan. Selama ini konkurs perkutut solo raya series selalu disupport oleh tiap peternak. Hal ini dilakukan untuk mengurangi beban panitia. Terlebih pada even terakhir ini hanya dengan tiket Rp 50 ribu, panitia memberikan doorprize sepeda motor, lemari es, tv dan banyak lagi hadiah menarik lainnya.

“Kami tidak memikirkan untung, yang penting even ini bisa terus berjalan dan kung mania bisa merasakan dan menyalurkan hobinya,” lanjut Wawan. Sebaliknya keinginan kung mania Solo sebagai tuan rumah untuk mengakhiri even pamungkas sebagai peraih podium pertama di masing-masing kelas, belum bisa terwujud.

Pasalnya peserta luar Solo berhasil memboyong podium pertama di seluruh kelas yang dilombakan. Mereka adalah Rindu Hati, orbitan Barlian Kurniawan Kudus. Tampil dinomor kerekan 16, perkutut ternakan Wahyu sukses mencuri perhatian juri dan mendapatkan penghargaan sebagai peraih juara pertama.

Doddy (kanan) pulang dengan membawa trophy kejuaraan

Disusul oleh Donal milik Djoko S Cepu. Dikerek pada nomor 47, perkutut ternakan Batu Sangkar mengakhir penjurian pada posisi kedua dan Pangeran, andalan H.Antok Solo pada kerekan 34 ring DNT lolos pada urutan ketiga. Kemenangan Pangeran setidaknya mampu menghapus kekecewaan kung mania tuan rumah yang berniat menembus urutan tiga besar pada Kelas Dewasa Bebas.

Trophy penghargaan bagi kung mania yang berprestasi

Di Kelas Piyik Yunior atau Setengah Kerekan, Azahara andalan Radnadi Demak mencapai garis finish pertama. menempati nomor kerekan 97, perkutut ternakan Campus melenggang tanpa hambatan. Diikuti oleh Bintang Banjar milik Sutrisno Banjar sebagai peraih podium kedua yang dikerek pada nomor 107 ring RIG.

Tiket Rp 50 ribu, pesrta bisa membawa pulang doorprize sepeda motor

Menyusul pada tempat ketiga, Roger jago H.Jajak Semarang ring Dwima pada kerekan 90. Dikelas Hanging Bebas, Sang Putra orbitan is boyolali berhasil menjadi yang terbaik. Digantang pada nomor 59, perkutut bergelang Batu Sangkar ini tidak mampu dilewati lawan. Menyusul pada urutan ketiga Bayu Sakti milik Kasidi Kulonprogo ternakan Widya pada gantangan 48.

Suasana Konkurs Perkutut Solo Raya Series Seri VII

Dan di Kelas Hangin Bulu Coklat, Maduswara orbitan Felani Tembaga Boyolali ring Widya pada gantangan 2 berhasil menjadi juara pertama. Disusul oleh Ratu Ayu milik Fauzy/Untung Jakarta ring BN pada gantangan 28 diurutan kedua dan tempat ketiga diraih James Bond andalan HR.Jiwo Semarang ring New RMJ pada gantangan 16.

Related Articles

Back to top button