Bersama Perkutut “Dewa Daru”, H.Paulus Jember Siap Jelajah Konkurs
“Alhamdulillah, akhirnya saya sekarang punya perkutut bernama Dewa Daru yang bisa membuat saya bangga dan semangat untuk terus berlomba,” kata H.Paulus mengawali pembincaraan dengan media kontesburung.com (KONBUR). Dewa Daru adalah perkutut ternakan Gema Nada Bird Farm Sidoarjo. Lahir dari kandang K-7 dengan materi indukan jantan Talenta Malang 2649 dan betina Talenta Malang 2626.
Meski merupakan pendatang baru, namun Dewa Daru mampu mencuri perhatian kung mania blok timur. Dari informasi yang diberikan H.Paulus, Dewa Daru baru tiga kali turun lapangan dan tiga kali pula prestasinya semakin menanjak. Dewa Daru mengawali masuk arena konkurs pada gelaran di Jember dengan raihan prestasi sebagai juara sepuluh pada Kelas Dewasa Yunior. Latber Sumber Baru Jember menjadi pilihan even berikutnya. Kali ini H.Paulus memutuskan untuk memilih Kelas Dewa Senior di konkurs tersebut.
Tanpa disangka, perkutut yang lahir pada 22 Juli 2017 langsung meraih posisi pertama. Keberhasilan ini diraih setelah Dewa Daru mampu mengeluarkan suara bagus dengan nilai bendera 3 warna. “Dewa Daru bisa juara pertama di Latber Jember karena burung ini mampu mengeluarkan bunyi bagus lebih dari tujuh kali secara berturut-turut. Saya rasa sulit menemukan burung yang mampu melakukan hal seperti itu,” terang H.Paulus.
Penobatan juara dibarisan terdepan semakin membuat H.Paulus tertantang untuk mengikuti konkurs-konkurs lainnya. Latber di Banyuwangi yang digelar pada 11 September 2018 menjadi pembuktian bagi perkutut bergelang Gema Nada 371 sebagai jawara masa depan. Lagi-lagi Dewa Daru berhasil mendapatkan bendera 3 warna dan hanya meraih juara runner-up, sedangkan juara pertama merah bendera 3 warna plus.
“Saya tetap bersyukur meski dapat juara dua karena Dewa Daru kalah usia dan kalah pengalaman dari lawan, namun saya tetap optimis untuk membawanya menjelajah konkurs,” kata H.Paulus lagi.
Prestasi demi prestasi yang dikoleksi Dewa Daru diakui oleh H.Paulus akan terus bertambah, mengingat usianya yang masih muda yakni sekitar satu tahun serta kondisi selama ini ketika tampil dilapangan belum maksimal. “Saya kira Dewa Daru yang sudah turun di lapangan kondisinya belum maksimal. Ada dua bulu sayap rusak dan mengeluarkan darah. Jika luka itu sudah sembuh, saya yakin penampilannya bisa lebih bagus lagi,” papar H.Paulus.
Bahkan dirinya menyakini bahwa hasil 3 bendera plus bisa diraih oleh perkutut satu ini. Pencapaian Dewa Daru pada puncak prestasi merupakan sebuah anugerah besar bagi dirinya. Ditambahkan oleh H.Paulus bahwa selama menekuni hobi perkutut, baru kali ini dia mampu meraih prestasi tertinggi.
Sebab selama menjadi kung mania, prestasi terbaik yang diraih berada pada kelas Piyik Hanging, itupun hanya juara disepuluh besar saja. “Selama ini jago saya hanya mentok pada prestasi Piyk Hanging, namun tidak sampai juara pertama. Nah sekarang saya punya burung Dewasa Senior, bisa juara satu lagi,” imbuhnya.
Hanis Wiratno selaku pemilik Gema Nada Bird Farm ketika dikonfirmasi mengakui bahwa burung tersebut merupakan burung berkualitas. “Burung bergelang Gema Nada 371 adalah burung pilihan, makanya saya yakin jika berada di tangan yang ahli, pasti akan bisa berpretasi,” kata Hanis. *kb10