Kamala, Kanaka dan Putera Desa Berkibar Setelah Bertarung Sengit, di Latber Perdana Pengda P3SI Sleman Yogyakarta
Mengawali tahun 2019 Pengda P3SI Sleman Yogyakarta mengisi agenda hobi perkutut dengan gelaran Latber Kamisan, pada Kamis 31 Januari 2019. Menempati lokasi di Lapangan Karanggayam Caturtunggal Depok Sleman Yogyakarta, tidak kurang sekitar 110 burung perkutut menguji kemampuan suara merdunya di tiga kelas yang dibuka yakni dengan perincian Kelas Dewasa Bebas 40 peserta, Piyik Yunior 37 peserta dan Piyik Hanging 33 peserta.
Untuk Piyik Hanging merupakan kelas yang baru pertama kalinya dibuka, mengingat selama ini Lapangan Karanggayam belum memiliki gantangan untuk kelas ini. “Alhamdulillah meski Piyik Hanging baru kami hadirkan, namun pesertanya sudah terisi sekitar 33 burung dari 42 buah gantangan yang disediakan,” terang Agus Hendratno, ketua Pengda P3SI Sleman.
Lebih lanjut Agus mengakui bahwa gelaran ini sebagai wujud untuk memeriahkan hobi burung perkutut yang ada di Yogyakarta dan sekitarnya. “Kami ingin hobi perkutut terus eksis, sehingga pelu kamu berikan sarana agar kung mania bisa terus menyalurkan hobi burung perkututnya,” terang Agus Hendratno.
Dengan misi Guyub Rukun Kekancan Saklawase, Agus berharap nantinya dari gelaran ini bisa membawa prestasi lebih bagus pada tingkat yang lebih tinggi yakni konkurs nasional. “Kami ingin agar Yogyakarta memiliki kebanggaan dengan mengukir prestasi apik ditingkat nasional lewat burung yang berhasil kami orbitkan,” lanjutnya.
Sementara itu dari dalam lapangan diinformasikan persaingan berlangsung ketat. Satu sama lain saling berebut posisi terdepan pada masing-masing kelas yang dilatberkan. Empat babak yang dilalui, akhirnya memutuskan posisi kejuaraan. Untuk di Kelas Dewasa Bebas, Kamala orbitan Erie Kulonprogo berhasil menembus urutan pertama.
Keberhasilan perkutut bergelang Bagus pda nomor kerekan 33 ini diraih berkat raihan nilai tiga warna pada babak kedua dan keempat serta nilai bendera dua warna hitam pada babak pertama dan ketiga. Urutan kedua dan ketiga diraih Gito, andalan H.Purwo Adi S Pakis ring Pakis pada kerekan 20 dan Kroasi milik H.Waluyo /Sutris Sleman ternakan KH 666 dikerekan 46.
Kedua perkutut ini sebenarnya memiliki nilai sama dari babak awal sampai akhir yakni bendera dua warna hitam. Namun setelah melalui pencarian untuk menentukan siapa yang paling unggul, akhirnya ditemukan bahwa Gito berhak atas juara kedua. “Setelah saya cari tahu kelebihan masing-masing burung untuk juara kedua dan ketiga, kerekan 20 menang di ujung pada babak pertama dengan nilai 8 ¾. Sementara kerekan 46 hanya meraih nilai ujung pada babak pertama sebesar 8 ½,” ungkap Susriyanto selaku perekap.
Di Kelas Piyik Yunior, lagi-lagi Erie Kulonprogo berhasil menembuskan orbitannya yakni Kanaka pada posisi terdepan. Perkutut bergelang Bagus yang dikerek pada nomor 92 meraih nilai bendera tiga warna pada babak pertama dan bendera dua warna hitam pada babak keempat atau terakhir.
Sedangkan pada urutan kedua dan ketiga, terjadi lagi nilai yang sama yakni antara kerekan 105 Zamorano orbitan H.Prabukusumo Yogyakarta dan Bhimo milik Gus Dzakwa Tengaran pada kerekan 74. Nilai kedua adalah bendera dua warna untuk Zamorano pada babak pertama dan bendera dua warna hitam pada babak kedua, ketiga dan keempat.
Sementara Bhimo meraih nilai bendera dua warna hitam pertama, kedua dan ketiga, dan bendera dua warna pada babak keempat. Maka kembali dilakukan pencarian kelebihan dari masing-masing burung dan kerekan 105 unggul diujung pada babak keempat dengan nilai 8 ¾ sementara kerekan 74 hanya meraih nilai ½.
Di Kelas Piyik Hanging, juara pertama diraih Putera Desa orbitan Agus Hendratno Sleman. Perkutut bergelang Samirono yang digantang pada nomor 16, sukses meraih nilai dua warna hitam babak pertama dan ketiga, dua warna babak kedua dan dua warna hitam babak keempat.
“Alhamdulillah akhirnya ternakan saya sendiri bisa meraih juara pertama di Kelas Piyik Hanging. Mudah-mudahan kedepan Putera Dewa bisa meraih sukses lebih bagus pada lomba-lomba berikutnya,” harap Agus Hendratno. Disusul kemudian oleh Bulan Bintang milil Toni Yogyakarya pada gantangan 24.
Perkutut bergelang Bamara berhasil meraih nilai bendera dua warna hitam pada babak kedua, ketiga dan keempat. Di urutan ketiga ada Arthur orbitan lain milik Agus Hendratno Sleman Yogyakarta. Perkutut ternakan MS yang digantang pada nomor 18 berhasil meraih nilai bendera dua warna hitam pada babak pertama dan kedua, serta bendera dua warna pada babak ketiga dan keempat.