Bonus Dadakan di Kelas Murai Jumat New Ceria Pondok Indah (25/1): Malenk Nyeri, Bagero dan Celeng 86 Juara Umum
Di tengah cuaca yang kurang bersahabat belakangan ini, dihantui hujan dan angin kencang hingga beberapa gantangan terpaksa membatalkan jadwal latbernya, Jumat New Ceria Pondok Indah yang digeber 25 Januari 2019 kemarin di gantangan Pondok Indah Denpasar tetap dibuka untuk memberi kesempatan kicau mania melatih dan memanaskan gacoannya.
Ternyata antusias kicau mania begitu luar biasa. Tidak saja di kelas kicauan seperti murai batu, anis merah, cucak ijo, kacer dan cendet tetapi juga di kelas love bird yang ramai peserta. Bahkan owner CV Bali Teknik Disain Mr. Komang Agus secara spontan menggelontorkan bonus angpao buat juara 1 di kelas murai batu A dan B. Seluruh peserta juga punya kesempatan untuk mendapatkan undian doorprize beberapa angpao dan aneka barang elektronik.
Kelas anis merah menjadi pembuka latber. Drupadi milik Bamia yang selalu memilih nomor gantangan di pojok tenggara tampil nancep setelah Mr. Bamia mendampingi di pinggir lapangan. Drupadi pun memenangkan pertarungan. Namun di laga kedua teller Sablenk milik Muhtadi tampil menawan dan menyingkirkan Drupadi turun di posisi kedua.
Memasuki session kedua kelas cucak ijo, sederet gaco berusaha menunjukkan permainan rol tembak di tengah cuaca dingin dan angin. Gokong milik Anton yang digantang di nomor pinggir 34 tampil nagen satu titik memainkan rolingan dengan lagu panjang-panjang. Gokong mendapat koncer A penuh disusul Gundala Seta debutan Melan yang juga piawai mengumbar lagu-lagu panjang.
Di leg kedua Rocky milik Nazwa dari Macan Ubung berhasil membalas setelah menunjukkan perfoma terbaiknya. Rocky bersanding dengan Bejo milik Norton yang rajin ngeroling dan sesekali nembak-nembak panjang.
Di sela kelas panas cucak ijo, love bird A naik. Delapan juri PBI diturunkan untuk mengamankan penilaian. 6 juri bertugas di setiap blok dan 2 juri sebagai korlap. 6 kali rolingan juri memastikan setiap burung mendapat enam pantauan juri untuk menghasilkan burung juara adalah burung yang berkualitas, baik kualitas kekean (panjang, berirama, bervolume) maupun memenuhi durasi keseluruhan rolingan.
Likas milik Mr. Cekian yang rajin ngekek panjang sejak rolingan pertama hingga rolingan bebas meraih poin tertinggi dan memenangkan pertarungan disusul Susanti debutan Marcel dari Lastrik BC di tempat kedua. Namun di leg kedua dengan jumlah peserta yang membludak Lengkong milik Agus Wahyudi dari Buduk BC tampil ciamik. Kekean panjang dan rajin terpilih sebagai juara pertama disusul Keparat milik Davin sebagai runner up dan Dewa Amoy debutan Budi Bagero di tempat ketiga.
Di session kacer, sederet gaco kesulitan menampilkan perfoma terbaiknya. Bahkan ada yang mbagong, lompat-lompat karena ketakutan sangkar merah. Namun berbeda dengan Bonex milik Ara yang pelan-pelan ngobra ketika berhadapan dengan Joker milik Restu yang ada di sebelahnya yang juga kerja. Dua gaco ini saling pancing hingga Bonex berhasil sebagai juara didampingi Joker. Namun di leg kedua Joker berhasil membalas dan naik tangga utama.
Ketika partai neraka murai batu akan naik, tiba-tiba MC kondang Eko Gacor mengumumkan bonus dadakan buat juara pertama murai A dan B yang sontak disambut semangat murai mania. Berbagai karakter dan tipikal suara begitu jelas terlihat dan terdengar dari pinggir arena. Ada yang ngeroling, ada yang sekali nembak, ada yang tampak eboh tapi lagunya monoton, ada yang energik memainkan rolingan dan tembakan pendek.
Sama-sama punya kelebihan dan kekurangan, Malenk yang diusung H Romzy yang bertengger di nomor 32 sesaat digantang langsung memuntahkan tembakan cililin yang super panjang. Sambil memainkan rolingan dan besetan yang ngeban, tembakan cililin menjadi jurus pamungkas Malenk tampil terdepan. Malenk disusul Telon milik Lelonk di tempat kedua. Malenk kembali mempertahankan gelarnya setelah perfoma di leg kedua. Kali ini Kreator milik Suminto membayangi di posisi runner up.
Walaupun minim peserta, kelas cendet tetap dibuka untuk memberi ruang buat cendet mania. Dari belasan yang turun, Gatot Koco milik Yoyok Oscar begitu menonjol memainkan rolingan dan sesekali mengumbar tembakan gerejaan. Gatot Koco akhirnya meraih korcer A disusul Pribumi milik P Azka di tempat kedua.
Di pengujung session antusias untuk turun di kelas paud begitu luar biasa. 40-an peserta ikut hadir. 8 juri begitu sigap memantau dan menilai satu per satu. Ketika penilaian akan berakhir dan beberapa burung nominasi juara sudah terkunci, juri masih memberi kesempatan buat yang memiliki nilai sama di luar burung nominasi untuk dinilai beberapa menit yang akhirnya disudahi dengan toust jika tidak ada yang kerja.
Shvicka milik Dicky akhirnya memenangkan pertarungan bersanding dengan Doktor milik Kipli di tempat kedua. Namun di leg kedua sekaligus penutup latber kemarin, tiga gaco yang berjejer di sisi utara bernomor gantang 09, 11 dan 10 saling adu tarung berebut tiga besar. Honda akhirnya memenangkan pertarungan disusul Anak Hilang dan Dolah milik Febry RKM yang sempat tertinggal di nomor 5.
Di balik panasnya pertarungan di masing-masing kelas untuk menjadi yang terbaik, perebutan juara umum berjalan mulus. Bagero SF yang dominan turun di kelas love bird dengan meraih 225 poin berhasil memboyong trofi juara umum single fighter. Sementara Celeng 86 BC sukses dinobatkan sebagai juara umum BC setelah mengantongi 525 poin.
Wahyudi mewakili panitia dan juga juri PBI yang bertugas mengucapkan terimakasih kepada seluruh kicau mania yang hadir dan pihak sponsor yang sudah memberikan dukungan seraya memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan. *kb3