Perkutut

Geliat Hobi Perkutut Awal Tahun Pengcam Kota Sumenep Lewat Latber Potre Koneng

Mengawali tahun 2019, P3SI Pengcam Kota Sumenep mencoba melakukan aktifitas sebagai bukti bahwa geliat hobi perkutut di Sumenep masih terasa dan benar-benar ada. Lewat gelaran Latber yang digagas Team Potre Koneng dibawa pimpinan H.Abd.Halim, mereka ingin memberikan sebuah bukti bahwa eksitensi hobi perkutut di kota paling ujung Pulau Madura masih tetap jalan.

Para juara Latber Potre Koneng Pengcam Kota Sumenep

“Latber Potre Koneng adalah bentuk aksi nyata kami sebagai komunitas perkutut di Sumenep,” terang Gus Halim. Lebih lanjut Gus Halim mengaku bahwa aksi ini sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap hobi perkutut yang ditekuni selama ini. “Saya bersyukur dan bangga karena memiliki komunitas perkutut yang begitu peduli dan kompak dalam menekuni hobi,” lanjut mantan juri nasional.

Menempati lokasi di lapangan Parsangan, daerah utara Kota Sumenep, latber kali ini terbilang sukses. Dua kelas yang dibuka yakni Dewasa Bebas dan Piyik Hanging, diminati peserta. Sebanyak 50 kerekan dan 50 gantangan, nampaknya tidak mampu menampung antusias peserta yang ingin memberikan dukungan terhadap gelaran pada Minggu, 13 Januari 2019.

“Alhamdulillah peminat latber kali ini begitu luar biasa. Jumlah kerekan dan gantangan yang kami sediakan tidak mampu menampung jumlah peserta yang ingin mendaftarkan diri,” ungkap Gus Halim. Artinya bahwa pendaftar yang akhirnya ditolak karena tiket sudah habis terjual. Untuk menambah jumlah tiket, untuk masing-masing kelas, kayaknya tidak mungkin.

“Kapasitas lokasi kayaknya tidak mungkin untuk menambah jumlah tiket, meski sebanrnya banyak peerta yang gagal ikut latber,” imbuh Gus Halim. Padahal ada beberapa burung milik panitia yang dikurangi jumlah pesanannya. Memblduaknya pendaftar sebenarnya diluar perkiraan panitia.

Kelas Setengah Kerekan nampak tidak ada tiang kosong

Pasalnya Latber Potre Koneng ini adalah agenda perdana, tidak banyak yang tahu karena informasi yang diberikan terbatas. Untuk itulah agenda berikutnya, Gus Halim akan mempertimbangkan besarnya minat kung mania untuk mengikuti gelaran seperti ini. “Untuk latber selanjutnya saya akan koordinasi dengan beberapa pihak, agar tidak ada lagi kasus penolakan peserta,” lanjutnya.

Dari lubuk hati, sebenarnya panitia tidak tega melihat beberapa peserta yang batal ikut latber, karena mereka juga memiliki kesempatan yang sama. Namun faktor lokasi inilah yang tidak bisa dipaksakan. Panitia sudah melakukan langkah maksimal, salah satunya dengan jalan mengurangi jumlah tiket milik panitia.

Itupun belum mampu memberikan solusi. Sementara itu, persaingan di dalam lapangan tidak dapat dihindarkan. Bog Bos, orbitan Team Garuda Pamekasan yang tampil di kelas Dewasa Bebas keluar sebagai juara pertama. Dikerek pada nomor 39, perkutut ternakan Cakrawal berhasil mengkanvaskan lawan-lawannya.

Penuh sesak

Disusul kemudian oleh Ali Topan andalan H.Abd.Halim Sumenep. Dikerek pada nomor 25, perkutut ternakan PSM akhirnya unggul sebagai juara pertama dan Irama milik Ibno Hajar Larangan Pamekasan ring Ratu A2TB pada kerekan 35 diurutan ketiga. Di Kelas Piyik Hanging, Red Bull amunisi H.Ismail Sumenep pada gantangan 32 ring Mega berhasil menjadi juara pertama.

Juara kedua diraih Akil Esa jago H.Abd.Salam Sumenep, pada gantangan 30 dan juara ketiga didapat Putra Sangkuriang milik Ibno Hajar Larangan Pamekasan yang digantang pada nomor 46, ternakan Sangkuriang. “Kami mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dari peserta dan memohon ma’af jika ada hal-hal yang kurang berkenan,” akhir Gus Halim.

Related Articles

Back to top button