Ceria New Year 2019 di GAP: Murai, Ijo dan LB Membludak, Maestro, Zaskia, Sinden dan Tirani Terbaik
Menyongsong tahun baru 2019, GAP bersama Oriq Jaya menggelar latber bertajuk Ceria New Year 2019, Minggu 6 Januari 2019 di gantangan Anyar Persada Peguyangan Denpasar. Meski cuaca mendung dan hujan di wilayah Denpasar Selatan, namun peserta yang hadir mengakhiri masa liburan sekolah ini membludak khususnya di kelas murai batu, cucak ijo dan love bird.
Diawali naiknya kelas punglor merah yang menjadi home basenya merah mania, Duren milik Putu Jay sempat memimpin setelah tampil ciamik. Namun di leg kedua Maestro milik Agus Marga yang dirawat Wayan Rudy dan dijoki oleh Jik Cekol sukses mengambil alih posisi puncak setelah memainkan lagu kasar dan keras dalam gaya telernya yang lelep. Namun dilaga pamungkas yang sempat gerimis Drupadi sukses naik panggung setelah bersaing dengan Mandara milik Tedy Kakul bersama Putu Wira dari Squad 788 SF. Maestro yang unggul 2 dan 1, memenangkan merah terbaik.
Sempat kelas cendet dan baby critz dinaikkan, kemudian dilanjutkan dengan kelas panas cucak ijo yang ramai peserta. Beberapa kontestan sempat adu tembakan sambil mengepak-ngepakkan sayap. Namun Tirani yang terlihat jelas dari sisi utara begitu menonjol memainkan rolingan dengan lagu-lagu panjangnya. Rajin sepanjang penilaian Tirani milik Boby Trash tampil di puncak.
Namun di leg kedua Dedek milik Jun sukses mengambil alih singasana mendepak Tirani ke posisi ketiga. Hanya berselang beberapa kelas, Tirani kembali merebut podium utama sebelum akhirnya terjatuh di leg penutup oleh Siluman Mimpi milik Papa Bo dari Sading BC yang terus membayang-bayangi sejak laga pertama. Tirani yang unggul dua poin sukses merebut cucak ijo terbaik.
Di tengah panasnya suasana, partai neraka murai batu naik. Saling adu rolingan dan tembakan memancing peserta berteriak. Lukman Hakim dan Jainal Abidin pun dengan sigap mengingatkan pemain agar tenang yang membuat suasana hening dan suara murai pun terdengar jelas. Jegger milik Agus Sapujagad yang sejak awal mengumbar rolingan dengan gaya sujud-sujudnya tampil terdepan setelah bersanding dengan Walang Sangit debutan Dewa Oping.
Namun peta kekuatan berubah ketika Yakuza yang terlambat datang ikut di leg kedua. Yakuza yang memilih pojok timur laut begitu ngotot dengan rolingan dan tembakannya yang super dahsyat. Yakuza yang dijoki Mr. Gembong Sugoro dan Mr. Donok Semarang naik podium utama disusul Ababil milik Wisnu Nugroho.
Di laga penutup, pertarungam makin hangat. Rektor milik Mr. Kuntul dari Sempidi BC pantang menyerah mengumbar tembakan cililin. Diimbangi Gladiator yang piawai memainkan rolingan dan sesekali besetan. Namun juri memilih Rektor terdepan dan menempatkan Gladiator sebagai runner up dan Dewa 99 milik Mr. Ivan di tempat ketiga.
Di laga love bird dewasa, Sinden milik Mr. Fajar terlalu tangguh untuk ditaklukkan setelah berhasil hattrick. Sinden sempat mendulang 2720 poin, 1920 poin dan 1550 poin terpaut jauh dari lawan-lawannya. Sinden pun ditetapkan sebagai love bird terbaik.
Jika di kelas love bird dewasa Sinden mendominasi poin, berbeda dengan di kelas paud yang persaingannya cukup ketat. Dari empat kelas yang disediakan, ada empat kontestan yang tampil di puncak yakni Zaskia, Fla, Minem Jr, dan Ale-ale. Namun Sazkia berhasil sebagai yang terbaik setelah sempat duduk di posisi lima kelas SBC B.
Sebaliknya di kelas baby critz, Minex berhasil mendulang dua poin penuh dan sekali sebagai runner up. Masih ada kelas kacer dan cendet yang mengorbitkan Chivas, Raja Sawer, Radiator dan Anak Lanang.
Made Sendra dan Jainal Abidin mewakili GAP dan Oriq Jaya mengucapkan terimakasih kepada seluruh kicau mania yang sudah hadir, begitu juga pihak IKB dan pakan Viral yang ikut mendukung serta memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan. *kb3
