Target 2019, Pandawa Bird Farm Kediri, Siap Orbitkan Jawara LPI

Optimis kadang harus dibangun untuk memacu diri mencapai target tinggi. Namun perlu diingat bahwa tidak sekedar hanya memiliki rasa optimis semata, tetapi harus didukung oleh faktor yang bisa mencapai target tujuan, agar rasa optimis yang dibangun, tidak hanya menjadi sebuah keinginan dan cita-cita, tetapi akan menjelma menjadi sebuah pembuktian nyata.

Pola pemikiran seperti itulah yang kini mulai diterapkan Sutowo bersama Pandawa Bird Farm (BF) Kediri miliknya. Pandawa BF merupakan satu diantara sekian banyak peternak perkutut yang ada di Kediri. Mungkin juga bisa dikatakan sebagai farm terbesar dengan kepemilikan sebanyak 300 kandang ternak. Besarnya jumlah kandang ternak yang dimiliki, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar akan perkutut.
Meski jumlah kandang ternak berjumlah besar, namun Sutowo mengaku sampai saat ini produksi perkututnya laris manis tanpa mengalami kebingungan untuk memasarkannya. Dari 300 jumlah kandang, 250 adalah ternakan dengan kualitas menengah, sisanya 50 kandang khusus untuk ternakan pada level atas. “Saya memiliki pasar tetap untuk menyebar produksi dari 250 kandang ternak, begitu juga dengan 50 kandang juga memiliki pasar yang jelas,” terang Sutowo.
Kandang yang terdiri atas 50 petak yang diklaim sebagai kandang basic, merupakan ternakan khusus untuk burung lomba, karena materi yang dipakai hasil pengembangan dan pilihan dari beberapa indukan level atas, yakni MAM K.11 dan Cristal yang meliputi Cristal EEE, Cristal D.3 (TL 444 x TP 666), Cristal E12, Cristal E.16, Cristal B.3. Selain itu ada juga indukan dari IBM, Imoba, JBM, TOP dan beberapa trah lain.

“Pokoknya saya banyak mengembangkan trah-trah bagus dari beberapa peternak, baik import ataupun Indonesia. Indukan pilihan ini saya masukkan kandang basic yang berjumlah 50 petak,” kata Sutowo lagi. Sebanyak 50 kandang diakui bakal melahirkan produk dengan kualitas level atas. “Saya yakin tahun 2019 bisa mengorbitkan jawara Liga Perkutut Indonesia dari ternakan sendiri,” tegas Sutowo.
Kenyakinan ini wajar, karena Pandawa Bird Farm yang berlokasi di jalan Raya Selopanggung Semen Kediri, saat ini diperkuat oleh sederet indukan berkualitas yang menjadi penghuni kandang ternaknya. Sebut saja Pandawa kandang 111, tinggal sepasang indukan yang terdiri atas indukan jantan IBM 1372 K.C berpasangan dengan Cristal EEE. Dari indukan ini lahir anakan-nakan bagus dengan kualitas lomba, salah satunya Mutiara Pandawa yang merupakan burung berprestasi dalam even LPJT & LPI di Kelas Piyik Hanging.

Kandang lain adalah Pandawa 222 dihuni oleh indukan jantan MAM K.11 dengan betina Cristal E.12. Pandawa 555 (JBM 237 X TOP 13), ada juga Pandawa 666 dihuni indukan Cristal E.16 bersama indukan betina Cristal EEE. Kenyakian lain Sutowo untuk bisa mengorbitkan jago sendiri adalah sejak awal tahun 2018, dirinya mengaku fokus ke kandang ternak. “Saat ini saya sudah break dari kesibukan diluar ternak perkutut, saya kangen untuk kembali berada di kandang dan ingin focus untuk meraih target,” jelas Sutowo.
Tahun 2018 ini merupakan saat dimana sudah mempersiapkan amunisi untuk tampil di tahun 2019. Beberapa piyik sudah mulai dihasilkan, dan dinilai memiliki kualitas bagus. “Saya sudah berusaha dengan menggunakan materi bagus, tinggal hasil akhir. Siapa tahu Pandawa Bird Farm bisa dikasih burung bagus untuk diorbitkan di arena lomba,” imbuhnya. Sutowo juga tidak menampik jika akan ada peminat yang ingin memiliki produk ternaknya.

Karena beberapa produk yang sudah sempat lepas ke beberapa kung mania, ternyata kualitasnya bagus dan mereka rata-rata tertarik untuk kembali mendapatkan produk yang sama. “Saya tetap akan melayani pembeli, namun saya tidak akan menerapkan sistem booking. Para calon pembeli bisa langsung memantau burung di lokasi ternak Pandawa. Markas Pandawa BF terbuka selama 24 jam bagi calon pembeli,” lanjutnya.

Keputusan ini diambil dengan tujuan bahwa dirinya tidak ingin mengecewakan pembeli karena ia pernah mengalami hal demikian. Beberapa tahun silam, ketika membooking kandang ternak milik orang lain, ternyata hasilnya tidak sesuai. Maka dari itu, ia menghindari adanya kekecewaan dari pembeli. “Saya ingin mendapatkan hasil dari cara yang jelas, tidak membuat pembeli kecewa sehingga apa yang saya lakukan hasilnya bisa barokah,” harapnya.



