IBM BF Surabaya Tawarkan Program Bagi Pertenak, Beli Indukan Perkutut Bisa Dicicil dan Bergaransi
Ingin memulai ternak perkutut, tapi modal pas-pasan atau ingin meningkatkan kualitas produk dengan mengganti indukan, tapi lagi-lagi khawatir dana tidak cukup, apalagi jika nantinya salah pilih indukan. Jika mengalami problem seperti ini, maka tidak perlu ragu dan bimbang apalagi sampai bingung.
Saat ini ada solusi yang akan membuat semua impian yang selama ini dinilai tidak mungkin, akan menjadi mungkin. Segera meluncur ke markas IBM Bird Farm Surabaya. Pasalnya, saat ini H.Muhafi selaku owner farm yang berlokasi di Dupak Bandarejo Surabaya, lagi membuat sebuah terobosan hebat dan luar biasa.
H.Muhafi memberikan kebebasan bagi siapa saja untuk mendapatkan calon indukan ataupun indukan perkutut yang bisa dikembangkan ditempat lain dengan sistem yang pasti membuat siapapun akan angkat jempol. Ada beberapa program yang ditawarkan IBM bagi mereka yang benar-benar ingin merealisasikan mimpinya untuk menjadi peternak sukses.
“Saya persilahkan bagi mereka yang ingin memulai ataupun ingin meningkatkan mutu kualitas produk ternak perkutunya. IBM siap memberikan solusi terbaik,” jelas H.Muhafi. Adapun program pilihan yang ditawarkan dan bisa menjadi pilihan adalah, pertama : pemberian calon indukan ataupun indukan dengan sistem beli tunai. Sistem ini tidak beda dengan apa yang sudah dilakukan peternak lain.
Calon pembeli memilih calon indukan ataupun indukan dengan nilai nominal yang disepakati dengan pembayaran langsung atau dalam tempo yang tidak lama dari proses transaksi berlangsung. Artinya cara pembayaan ada batas waktunya. Sistem kedua adalah dengan pembelian dengan cara kredit.
Calon pembeli memililih calon indukan atau indukan yang diminati dengan nominal yang juga sudah disepakati. Pembayaran dilakukan dengan cara mengangsur atau tanpa ada batas waktu. Tempo angsuran juga melalui kesepakatan, bisa lima kali atau sepuluh kali angsuran, semua bergantung negosiasi yang sudah disepakati.
Pilihan kedua sistem bayar secara diangsur, H.Muhafi juga memberikan kebebasan bagi calon pembeli. Burung yang sudah dibeli, bisa diangsur sampai batas yang tidak ditentukan. Bahkan dirinya mengaku, diangsur seumur hiduppun jika itu menjadi sebuah kesepakatan, maka harus dilakukan.
Sistem ketiga adalah pembelian calon indukan atau indukan dengan cara pembayaran dicicil dengan anakan. Artinya setelah pembeli berhasil memproduksi anakan dari indukan yang dibeli dari IBM Bird Farm, maka pembayaran ke IBM bisa dilakukan ketika anakan tersebut sudah laku dijual.
Tidak berhenti disitu saja, ketika pembeli sudah melakukan transaksi, H.Muhafi mengaku akan terus membantu sampai peternak tersebut benar-benar berhasil. Salah satu tindakan yang dilakukan adalah dengan memberikan garansi bagi seluruh produk yang sudah pindah tangan ke pembeli.
“Saya akan tetap membantu mereka sampai mereka menjadi peternak sukses. Cara yang akan saya lakukan adalah memberikan garansi bagi setiap burung yang dibeli. Jika ada burung lepas diganti, burung mati diganti, burung tidak produksi diganti, burung yang sudah produksi dan kualitas anakannya tidak sesuai harapan juga akan saya diganti. Garansi ini berlaku seumur hidup sampai peternak tersebut merasa puas dan berhasil,” papar Ketua III Bidang Penjurian P3SI Jawa Timur.
H.Muhafi tidak menampik jika program yang diluncurkan pasti akan menimbulkan reaksi pro dan kontra. Mungkin pendapat yang pro tidak menjadi masalah baginya, sebaliknya pendapat kontra, semisal bahwa program tersebut dilancarkan karena saat ini produk IBM sudah tidak laku lagi.
“ Saya bersama IBM Bird Farm tidak khawatir dinilai yang aneh-aneh. Sekarang kembalikan ke penggemar, kalau mereka masih percaya dengan hal-hal yang negative, maka tidak akan maju. Orang yang kepengin berhasil harus tahan pukul,” lanjutnya. Sebab program yang dibuat tidak ada ruginya.
Bahkan menguntungkan. “Kalau dikatakan program saya rugi, ruginya dari mana wong saya tidak modal duit sama sekali, malahan pemula diuntungkan,” kata H.Muhafi lagi. Bahkan apa yang dilakukan sebagai wujud biar peternak baru punya semangat untuk beternak dengan dana pas-pasan. Agar mereka punya indukan bagus
Sebaliknya, ia menganggap bahwa program ini sebagai pertaruhan baginya. Dirinya menganggap kalau memberikan produk jelak, maka tidak akan laku, kalau tidak laku kan dirinya sendiri yang malu. Tentu hal ini akan menjadi boomerang. “Intinya gini, sebenarnya apa yang saya lakukan saat ini bukan semata-mata hanya untuk mengejar keuntungan semata, saya punya pemikiran bagaimana menjual burung bisa untuk sangu di akherat nanti,” lanjutnya.
Makanya IBM akan memberikan produk yang sesuai dengan kesepakatan bersama. Muncul juga pertarnyaan seputar garansi yang akan diberikan IBM. Apakah nantinya tidak akan menjadi lahan kecurangan bagi pembeli. Misal saja, burung laku dibilang mati atau lepas, anakan bagus dibilang jelek.
Dengan tenang H.Muhafi menjawab bahwa dirinya memang tidak bisa mengetahui apa yang akan terjadi. Hal itu bisa saja dimanfaatkan oleh oknum yang ingin mengeruk keuntungan pribadi. Namun dirinya menyerahkan saja kepada mereka. “Pemikiran saya ganpang saja, jika apa yang kita lakukan benar dan jujur, maka hasilnya akan banyak dan barokah, sebaliknya jika apa yang kita lakukan tidak benar dan memanipulasi maka tinggal tunggu saat kehancurannya saja,” tegasnya.
Bahkan dirinya berharap progam ini bisa dilakukan oleh yang lain. “Saya sebagai pengurus P3SI Jawa Timur akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadikan hobi perkutut lebih maju sesuai kemampuan IBM. Apabila ada peternak-peternak besar punya program yang lebih bagus, saya sangat senang. Tetap tujuannya sama. Income akan masuk dengan sendirinya. Yang paling penting adalah berdo’a,” lanjutnya lagi.
Dirinya mengatakan bahwa jika peternak pemula berhasil maka akan muncul peternak-peternak baru, sehingga nantinya keberadaan peternak di Indonesia akan menjadi penunjanng utama semarak hobi perkutut. Menurutnya saat ini adalah waktunya untuk mengangkat produk-produk perkutut Indonesia. Produk import dikatakan olehnya boleh saja dipakai untuk mengisi kelemahan atau kekurangan produk Indonesia. *kb2