Gantangan Max Bali Hadir di Batubulan Gianyar, Menjawab Tantangan Perburungan di Masa Depan
Persoalan klise yang selalu mengemuka di setiap gelaran lomba adalah kinerja juri yang terus merosot, hadiah yang selalu ‘’disunat’’ panitia, gantangan yang kurang memenuhi syarat atau standarisasi gantangan, areal parkir maupun kenyamanan menaruh burung, selebrasi buat para juara, hingga jaminan juri yang tanpa tekanan oleh siapa pun. Terlebih lagi keluarnya Permen 20/2018 yang memastikan setiap gantangan wajib memenuhi syarat salah satunya izin resmi dari yang berwenang.
Nah untuk menjawab tantangan itu, kini pasukan Power Rangers di bawah bimbingan Mr. Baim BSF membangun gantangan permanen Max Bali di Batubulan Gianyar Bali, tepat di belakang Max Carwash yang buka hingga jam 21.00 wita. Kehadiran gantangan yang luas bangunannya 30 x 17 meter ini bukannya latah. Tetapi untuk memberikan persembahan buat kicau mania Bali sebuah arena lomba burung yang benar-benar sebagai sebuah arena perlombaan yang berkualitas penuh akan sportifitas.
Di bawah bangunan induk 30 x 17 meter ini dibangun gantangan yang mampu menahan beban 1,27 ton atau masing-masing gantangan mampu menahan beban 20 kg. Diterangi dengan system pencahayaan lampu led sehingga burung yang berlomba akan tidak merasa terganggu oleh cahaya sinar. ‘’Para peserta tidak harus berjemur karena lomba berada di bawah bangunan. Peserta bisa duduk dengan santai karena disiapkan kursi panjang bertingkat seperti kursi stadion,’’ terang Adi Bisson, salah satu pasukan Power Rangers.
Untuk menampung ratusan peserta, gantangan Max Bali telah menyiapkan areal parkir sepeda motor, ruas jalan yang mengelilingi Max Bali yang bisa dimanfaatkan untuk parker. Yang utama ada areal khusus 20 x 50 meter disiapkan untuk ngecas punglor merah dan areal menaruh burung yang siap lomba. Akan ada tempat-tempat gantungan sehingga burung tidak harus ditaruh di tanah.
Apa yang membuat pemain merasa kurang nyaman: hadiah, kerja juri, dan berhadapan dengan masyarakat di sekitarnya. Max Bali memastikan bahwa hadiah akan digeber sesuai kepantasan yang sudah ada. Tetapi Max Bali akan mendatangkan banyak sponsor agar para juara benar-benar merasa puas burungnya dihargai di Max Bali. Tidak hanya hadiahnya yang bakal memuaskan meski peserta minim misalnya, juga para juara akan diberikan kejutan dimana juara 1,2 dan 3 berhak berfoto bersama untuk dipasang di piagam kejuaraan yang langsung jadi di tempat. ‘’Mereka para juara sudah kami siapkan podium untuk sesi foto,’’ aku Adi Bisson.
Juri memang diakui menjadi ujung tompak kesuksesan sebuah lomba. Sebagus apa pun kemasan yang dibuat jika juri bertindak curang, nakal, ada muatan di lapangan maka semuanya akan sia-sia alias bubar. Karena itu Max Bali akan hati-hati memilih EO yang akan bertugas. Semua juri yang ada di Bali baik-baik dan pintar-pintar. Namun perlu pengawasan agar kinerjanya maksimal. Jika kerja juri sudah maksimal tetai ada yang merasa kurang puas dan melakukan anarkis maka Max Bali siap untuk memback up. Tidak saja di kala bertugas di Max Bali juga saat bekerja di gantangan lain. ‘’Kami punya tanggung jawab moral untuk menjaga dan menghargai mereka jika kinerjanya bagus,’’ tukas Adi Bisson.
Hal yang tidak kalah penting yakni keberadaan Max Bali yang diterima oleh masyarakat sekitar. Untuk itu, hubungan baik antar Max Bali, masyarakat sekitar, desa adat, BKSDA hingga pihak berwajib selalu dijalin sejak dini. Sehingga aktivitas yang dilakukan di Max Bali benar-benar legal.
Dengan gantangan yang memenuhi standar, hadiah yang pantas tanpa disunat, kinerja juri yang selalu menjunjung tinggi sportifitas, areal parkir yang luas, tempat mengistirahatkan burung yang cukup dan masyarakat well come pada peserta lomba, harapannya kontes di Max Bali menjadi sebuah gelaran yang benar-benar diharapkan kicau mania di masa depan. Kapan Max Bali bakal dibuka, kini sedang dipersiapkan pemasangan gantangan termasuk menata areal parkir, dan areal tempat peristirahatan burung. *kb3
