Yang Terbaik di Sabtu Ceria GAP Bersama Oriq Jaya: Bejo I Hattrick, Loli, Begal dan Kaori The Best In LB
Seperti biasa, setiap gelaran Sabtu ceria di Gantangan Anyar Persada Peguyangan Denpasar bersama juri Oriq Jaya, peserta selalu berjubel. Buktinya pada ajang 16 Februari 2019 kemarin, lagi-lagi kelas love bird dewasa dan paud dijejali pemain. Tak kalah seru merah mania yang menjadikan GAP sebagai markasnya, selalu ada cerita menarik di balik pertemuannya.
Terlebih lagi panitia kini menobatkan burung terbaik bagi gaco yang sukses meraih poin tertinggi di kelasnya menambah ketegangan pemain. Dari seluruh kelas yang sudah dibuka, di akhir acara panitia menobatkan empat burung terbaik yang disabet Bejo I, Loli, Begal dan Kaori.
Bagaimana perjuangan empat gaco ini merebut supremasi burung terbaik, diawali dari naiknya kelas punglor merah di sesi pembuka. 30 menitan jelang naik, merah mania sudah berkumpul di pojok tenggara untuk mengecas gacoannya, memastikan bakal tampil di lapangan. Hadir Agus Marga, Jik Cekol, Dek Rana, Andre Bear, Linyo, Bamia, Adi Wirawan dll. Namun, anis merah memang sulit diprediksi. Dari puluhan yang tampil, hanya segelintir yang kerja. Itu pun kompak hanya di sisi barat.
Naga Pasa akhirnya berhasil tampil terdepan bersama lawan di sebelahnya Srikandi di tempat kedua. Pertarungan kedua kembali dilanjutkan. Jumlah peserta tidak berubah dan posisi kontestan juga tetap sama. Apa yang terjadi, kembali lagi hanya Naga Pasa dan Srikandi yang teler. Kali ini Srikandi milik Tut Brenk begitu lelep dan tampil sebagai juara pertama disusul Naga Pasa di tempat kedua.
Kalau di kelas anis merah peserta rada kecewa karena tidak banyak bisa melihat burung teller, berbeda dengan di kelas cucak ijo. Setiap kontestan begitu gesit memainkan rolingan. Namun seiring waktu, hanya yang perfoma yang terus aktif sampai akhir. Seperti Bejo I milik Antok yang piawai mengumbar rolingan yang sesekali memuntahkan tembakan. Bejo I menempati posisi puncak disusul Sawer di tempat kedua.
Di leg kedua Bejo I kembali kerja. Sambil bergaya ngentrok Bejo I rajin memuntahkan tembakan. Sawer debutan Gendon terus membuntuti di tempat kedua. Untuk memastikan siapa yang terbaik, laga ijo kembali dibuka. Di leg ketiga Bejo I akhirnya membuktikan kedigjayaannya dan memastikan hattrick sekaligus ditetapkan sebagai cucak ijo terbaik.
Walaupun hanya dua puluhan peserta, namun pertarungan di partai neraka murai batu begitu sadis. Sesaat digantang, para gaco langsung tancap gas. Rolingan dan tembakan silih berganti diluncurkan. Black Rocker milik Agunk Swara yang memilih nomor 28 rajin memainkan kenarian dan sesekali disudahi dengan tembakan platuk dan cililinan. Black Rocker terpilih di posisi teratas disusul Raden di tempat kedua. Namun di leg kedua, peta kekuatan berubah. Monster milik Wijaya S akhirnya memenangkan setelah piawai memainkan gaya sujud dan sesekali memuntahkan tembakan cililin.
Kelas love bird A yang menembus 58 peserta membuat pertarungan berjalan sengit. Terlebih lagi para gaco silih berganti mengumbar kekean. Namun tidak satu pun gaco yang terlepas dari bidikan juri. Loli milik Memet yang berada di nomor 06 sejak awal sudah receh. Sempat mengantongi 10 merah, 11 biru, 3 hijau dan 1 putih, Loli meraih 1.490 poin menduduki posisi teratas. Disusul Meteor debutan Deden M yang berada di sebelahnya nomor 07 dengan 1.410 poin dari 8 merah, 12 biru, 7 hijau dan 5 putih. Sedangkan Buser milik Edi tertinggal di posisi ketiga dengan 785 poin.
Namun di leg kedua yang kembali full gantangan, Buser tampil stabil. Walau mengantongi 815 poin, dengan raihan 6 merah, 4 biru, 2 hijau dan 4 putih, Buser naik podium utama. Disusul Darah Biru milik Amin di tempat kedua dengan 580 poin dari 4 merah, 4 biru, 1 hijau dan 1 putih. Sedangkan Loli terperosok di nomor tiga dengan 565 poin.
Masih dibuka dua kelas lagi, Loli kembali bangkit. Walau hanya mengantongi 315 poin, Loli kembali mengambil alih posisi puncak walau di laga penutup disabet Sukmo milik Rony. Dari hasil double winners, Loli dinobatkan sebagai love bird dewasa terbaik.
Tak kalah eboh di kelas paud yang juga full peserta. Empat gaco saling kejar poin. Namun Dimbi melesat dengan 1.475 poin dari 6 merah, 10 biru, 30 hijau dan 5 putih. Rajin ngekek panjang dan medium, dipepet ketat oleh Bagas dengan 1.280 poin dari 7 merah, 9 biru, 12 hijau dan 8 putih dan Begal yang mengantongi 1.255 poin yang unggul di bendera merah 8 buah, 5 biru, 15 hijau dan 6 putih. Sedangkan Raja di tempat keempat dengan 1.160 poin.
Di leg kedua Begal milik Kulit kembali perfoma dengan meraih 1.290 poin naik 35 poin dari leg pertama. Meraih poin tertinggi Begal naik podium utama disusul Marco yang terpaut jauh 955 poin. Di laga pamungkas, Begal turun ke peringkat kedua setelah Sembara milik Dani dari Pemula Galak SF melejit dengan 690 poin. Namun Begal akhirnya ditetapkan sebagai paud terbaik.
Di laga baby critz, Kaori milik Dekar sukses melibas dua kelas dengan raihan 725 poin dan 635 poin dan menyisakan buat Simon di leg ketiga. Dari tiga kelas yang dibuka, Valentino berhasil hattrick di posisi runner up. Namun dari hasil nyeri, Kaori ditetapkan sebagai baby terbaik.
Sebelum undian doorprize berupa satu ekor love bird, beberapa bungkus rokok, dan lain-lain, panitia yang diwakili Made Sendra dan Lukman Hakim menyerahkan trofi burung terbaik yang diterima Antok, Memet, Kulit dan Dekar.
Made Sendra mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh kicau mania yang sudah hadir, begitu juga pihak sponsor serta memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan. *kb3