Tiga Pekan Jelang Event Prestise Bali Shanti Cup IV: Pesanan Membludak, Panitia Matangkan Persiapan
Tiga pekan jelang gelaran istimewa Bali Shanti Cup IV, pada Minggu 28 April 2019 mendatang di lapangan Korem 163 / Wirasatya Udayana Denpasar, pesanan tiket terus mengalir. Beberapa kelas khususnya di kelas murai batu, cucak ijo, dan punglor merah tiket yang tersedia sudah mulai menipis. Bahkan ada yang sudah full pesanan. Tidak saja sekedar memesan tetapi sebagian besar sudah melunasinya.
Ketua panitia yang sekaligus sang penggagas gelaran Bali Shanti D’Yan Samurai mengucapkan terimakasih kepada kicau mania seluruh Nusantara yang sudah mengapresiasi gelaran Bali Shanti sejak jilid 1 sampai jilid ke-4 yang begitu luar biasa. Antusias kicau mania untuk hadir dan merasakan lomba yang benar-benar tertib tanpa teriak, fairplay dalam penjurian dan hadiah yang full tanpa potongan berapa pun peserta memantapkan langkah jajaran panitia mematangkan persiapan.
Enam panitia inti yakni Ketua PBI Cabang Denpasar yang sekaligus sebagai Pembina Utama Mr. Baim, Ketua Panitia D’Yan Samurai, Pengawas Agus Marga, Pengawas II Santo Utoyo, Ketua Pelaksana Andi ADR, Penasehat Jon Dendy serta ditambah Ketua Pengda PBI Bali Fadjar Soebagio yang siap mengawal jalannya lomba secara bersama-sama bergerak mewujudkan lomba yang benar-benar fairplay, guyub rukun, dan bermartabat.
Untuk mewujudkan lomba yang fairplay, sejak dini panitia memohon juri yang sudah terbukti integritasnya di Bali Shanti. Dengan menambah 7 juri cadangan, memastikan bahwa juri tidak sampai kelelahan dalam bertugas. Begitu juga panitia inti yang secara bersama-sama mengawal jalannya lomba, memastikan tidak ada tanda-tanda identitas yang dipasang di bagian sangkar. Semua kontestan yang bertarung mempunyai hak yang sama untuk dinilai oleh juri. Burung siapa dan sangkar apa pun layak menjadi juara.
Untuk menjaga ketertiban dalam berlomba, selain menaruh harapan besar dari kesadaran peserta, panitia juga menyiapkan tenaga dari kepolisian dan TNI yang betugas di dalam dan di luar arena. Ada juga tenaga sukarela yang siap membantu mewujudkan lomba berjalan tanpa teriak. Harapan panitia, di Bali Shanti pemain bisa menikmati, mengawasi, membandingkan, dan memantau dengan jelas dan akurat burung-burung yang bekerja di lapangan. Jika pun ada keluhan terhadap penilaian atau hal-hal lain, panitia menyiapkan ruang untuk berdialog agar masalah bisa cepat diselesaikan.
Tidak kalah penting juga persiapan sarana lainnya yang kini mulai tahap akhir. Seperti trofi eksklusif ukiran Bali untuk burung terbaik murai batu, cucak ijo, punglor merah dan love bird serta khusus kelas BOB Murai Batu ring G25 dan juara umum BC dan SF. Begitu juga trofi juara setiap kelas yang sudah mulai tahap finishing. Panitia juga memastikan keamanan peserta Bali Shanti membawa burung lomba di penyeberangan Ketapang Gilimanuk. *kb3