Tembus 150 Kali Juara, Ternyata Perawatan Granat Tak Seribet Murai Kebanyakan, Seperti Apa?
Biasanya merawat murai lomba sedikit ribet karena untuk bisa menampilkan Murai secara optimal di lapangan harus memperhatikan banyak faktor mulai yang sepele sampai yang agak ribet. Seperti mengurusi mandi burung suka pagi sore atau malam, kemudian jemur berapa jam, pemberian extra fooding apa saja, perlu diembunkan setelah subuh atau tidak dan sebagainya.
Nah, kali ini, kontributor kontesburung.com yang selama ini mengamati sepak terjang Murai bernama Granat milik H. Wie Bie yang sekarang menjadi komandan NZR Even Organizer. Menjadi sangat menarik pasalnya murai ekor hitam ini selama tiga tahun dirawat oleh Mas Hari tokoh burung Malang, sudah mengumpulkan sekitar 150 an kali tropi juara satu dan dua, tapi lebih banyak juara satu bahkan sering juga Hattrick (juara satu tiga kali dalam satu even).
Padahal, kalau melihat sosoknya banyak yang meragukan karena burung ini ekor hitam dan tidak panjang, bodi lencir tidak besar. Tapi anehnya Murai yang dibeli sejak empat tahun lalu sering tembus juara satu dibanyak even besar maupun lokal di berbagai daerah mengalahkan banyak murai murai jawara yang bertubuh besar dan ekor panjang.
Saat tanya bagaimana perawatan murai Granat yang diarena selalu tampil mewah dengan power yang tak pernah gembos dan roll lagu tak pernah jeda?. Dengan runtut sosok yang pernah menjadi juri senior di PBI ini menjelaskan dengan sederhana. Pagi sekitar pukul 06.00 dibuka krodong dan dibersihkan bagian bawah sangkar sambil membersihkan tempat pakan dan minum. Sekitar pukul 07.00 sambil diberi pakan baru berupa kroto full satu mangkuk, ditambah 6 ekor jangkrik lalu Granat dijemur didepan rumah sampai kira kira pukul 11.00.
Setelah dijemur Granat dianginkan didalam rumah tanpa dikrodong, hanya dibiarkan terbuka. “Saat dianginkan didalam rumah ini Granat bunyi biasa saja tidak ngotot dan ngerol, karena memang tidak ada murai lain, tapi kalau ketemu suara murai lain beda lagi, Granat langsung keluar fighternya dengan bunyi kencang dan ndak mau berhenti, ” terang mas Hari.
Sekitar pukul 16.00 baru Granat dikrodong untuk istirahat, saat pengkerdongan ini sudah tidak perlu ditambah kroto atau jangkrik, karena masih ada sisa krotonya untuk makan malam. Bahkan waktu pagi dibawah sangkar masih ada sisa kroto harus dibuang diganti yang baru. Untuk menstabilkan power dan daya tempurnya, Granat yang baru selesai rontok bulu sebulan lalu, tiap minggu diturunkan dilomba lokalan 3 kali, dan sekali turun main dua kali.
Dengan perawatan yang sederhana ini, Granat yang dipemilik pertama bernama Dinamit sukses dan konsisten mengumpulkan juara satu dari banyak lomba besar. Catatan terakhir saat turun lomba di BNR Banyuwangi Granat Tiga kali juara 1, di Bupati Cup jember juga tiga kali juara satu, di Suharto Cup Jogja juara 1, di Bupati Kulon Progo juara 1 dan 2, di Arya Wiraraja juara 1 tiga kali.
“Tiap minggu turun di lomba lokalan Malang bisa kumpulkan tropi juara satu lima kali. Kita turunkan tiga gali dilokalan sebenarnya bukan untuk memburu juara tapi untuk mempertahankan agar power dan daya tempur Granat tetap stabil,” terang mas Hari yang dihubungi kontesburung.com lewat ponsel.