Perdana diikutkan di even SMM (Seduluran Murai Mania), burung-burung ini sukses menggemparkan Murailovers di gantangan Gagak Sakti BC Gresik, 7 Maret 2021 kemarin. Diantaranya MB Pegasus, MB Harley dan MB Pegel Wesi yang berhasil menjadi pusat perhatian sekaligus meraih podium juara.
Selain berhasil menorehkan kenangan manis di penampilan perdananya, MB Pegasus amunisi Rey Sisik Merah BF Surabaya ini juga bisa dibilang menjadi bintang lapangan. Karena selain mampu menampilkan aksinya yang begitu gemilang di 2 kelas yakni sesi C dan Friska dengan meraih double winner, Pagasus juga didaulat sebagai sang juara sejati.
Menjadi juara sejati lantaran saat turun di kelas Friska, Pegasus meraih bendera koncer secara mutlak atau mendapat 4 koncer A dari 4 juri yang bertugas. Karena seperti diketahui, bahwa untuk mendapat predikat juara sejati di SMM tersebut tidaklah mudah.
“Untuk menjadi juara sejati, peserta harus mendapat minimal 3 bendera koncer A dan 1 koncer B, atau mutlak mendapat 4 bendera koncer sekaligus. Maka sebagai bentuk apresiasi terhadap prestasi tersebut, maka hari ini kita akan ngasih bonus berupa Handphone,” ungkap Abah Tatuk selaku ketua SMM yang akan mempersiapkan unit sepeda motor bagi siapa pun yang mendapat predikat juara sejati di gelaran SMM feat Tukul Arwana.
Keberhasilan yang diraih Pegasus itu tentunya tak disangka-sangka oleh Rey, karena baru pertama kali ikut even SMM langsung mendapat label juara sejati plus rebut double winner. Cukup wajar sebab begitu usai digantangkan, burung yang sempat ditaruh di jokinya yang ada di Bandung itu langsung ngegass memuntahkan lagu-lagu roll tembak sembari memainkan gaya sujud-sujud baik di tangkringan atas maupun bawah yang menjadikannya semakin menawan. Kerennya lagi, aksinya itu dilakukan cukup stabil selama 13 menit waktu penilaian.
“Saya sangat senang hari ini, karena saya bisa main di SMM yang menurut saya merupakan gelaran yang nyaris mendekati perfect, mulai dari kedisiplinan, tanpa teriak hingga penjurian yang benar-benar fairplay dan semua burung terpantau secara merata. Ditambah dengan meraih juara yang menurut saya adalah faktor hoki aja,” ujar Rey seraya mengatakan bahwa Pegasus sebenarnya selain digunakan untuk berlomba juga dijadikan indukan yang sempat menghasilkan 7 anakan.
Hal senada juga dirasakan H Topo Surabaya Cell Kediri. Sejak 3 kali mengikuti gelaran SMM, baru kali ini pria yang dikenal memiliki Anis Merah Holiday itu bisa merasakan manisnya berprestasi lewat aksi Murai Batu yang diberi nama Kendel Wesi.
Usut punya usut ternyata burung yang baru ditake over dengan mahar Rp 25 juta plus seekor Cucak Ijo itu didapat dari Mbah Imam asal Wates Kediri sekitar 2 minggu sebelumnya, dan baru tampil perdana saat di SMM kemarin. “Yang bikin bangga adalah burung ini mampu bersaing dengan para peserta yang didominasi burung-burung mahal,” akunya.
Dan benar saja, berada di gantangan nomer 19 sesi D, Kendel Wesi sukses memamerkan kualitasnya dengan memainkan show cantik sujud-sujud yang beberapa kali terlihat ditambah lagi dengan dikeluarkannya tembakan panjang Lovebird plus power tembusnya. “Menurut saya Kendel Wesi ini merupakan paket komplit, selain andal dalam mengalunkan tembakan panjang serta mampu bekerja dengan cukup stabil, dia juga bisa memainkan gaya sujud-sujud yang menawan,” celetuknya.
Pengalaman pertama ikut even SMM sekaligus langsung memboyong tropi juga ikut dirasakan Mamung Adira asal Madiun, lewat aksi gaco lawasnya MB Harley. Turun di kelas B, Harley langsung topform dengan gayanya yang khas sujud-sujud dengan cukup stabil dari awal digantangkan hingga berakhirnya penilaian.
Dengan penampilannya yang begitu powerfull itu, maka cukup wajar jika akhirnya tahta juara berhas didudukinya. Aksinya itu sebenarnya kembali dipamerkan saat beralag di sesi E, sayangnya keberuntungan hanya mengantarkannya di posisi 4 melalui proses tos.
“Ketika sujud dengan posisi kepala di bawah tangkringan itu yang keluar lagu Cililin, dan saat tarikan ke atas juga tetap ngisi bawakan Kenari yang dilanjutkan dengan lagu kasar-kasar seperti Lovebird dan Cucak Jenggot saat kepala mendongak ke atas. Selain itu dia juga bisa mengeluarkan pukulan lagu-lagu kecil kayak Siri-Siri dan rambatan,” ujar Mamung yang telah memegang Harley sejak 2017 silam.
Dan yang mengejutkan bahwa untuk pola perawatan harian, Mamung terbilang cukup berani dalam memberikan extra fooding. “Untuk pemberian jangkrik bisa mencapai jumlah 40 ekor per harinya, begitu juga saat 2 hari menjelang lomba dengan pemberian jumlah jangkrik yang sama,” akunya.
Menariknya lagi, agar Harley tidak cepat lelah saat perform dengan kondisi ekor yang cukup panjang, tiap hari hidupnya harus berada dalam tenggaran. “Pagi rutin jemur, diangin anginkan, makan lalu masuk tenggara hingga sore hari paga jam 3 diangkat untuk masuk keramba lalu diangin anginkan plus makan kemudian masuk rumah dengan kondisi sangkar terbuka dan baru dikerodong sekitar jam 8 malam,” tutupnya.*
