Tak Bisa Berangkat ke Jogja Istimewa: Singo Edan Ngamuk di Alam & Adit Cup 1 Legian Kuta
Sulit memprediksi seekor gaco apakah punya kans untuk menang ketika akan diturunkan ke arena. Hanya juri yang tahu sementara pemain hanya paham bahwa burung yang dipersiapkan sudah berjalan semestinya. Bahkan ketika sang jagoan sudah kerja maskimal pun, sang pemilik masih belum berani memastikan bahwa burung tersebut bakal juara. Lagi-lagi juri punya peran terbesar.
Begitulah yang terjadi pada Singo Edan ketika dikawal Agung Arema di ajang Mahayastra Cup 1 dua pecan lalu. Persiapan yang sudah matang dilakukan oleh sang perawat Mr. Dinox Demit Dayak, namun Singo Edan belum menarik perhatian sang eksekutor. Tidak lolos di Gianyar membuat Singo Edan tidak diikutkan berangkat ke Jogja Istimewa.
Tidak patah semangat, Singo Edan terpaksa dicoba di ajang Alam & Adit Cup 1 di gantangan Legian BC Kuta. Diturunkan di kelas utama cucak ijo Alam & Adit di gantangan 33, Singo Edan benar-benar ngamuk. Bak kesetanan, Singo Edan ngentrok sejak awal hingga diturunkan. Sambil ngeroling dengan lagu-lagunya yang silih berganti sesekali mengumbar tembakan lagu-lagu panjang.
Penampilan amunisi Mr. Fadjar Bali ini bahkan terlihat jelas dari pinggir arena. Tidak saja menjadi perhatian penonton tetapi juga juri yang silih berganti melirik kinerja Singo Edan yang benar-benar edan. Sontak ketika penilaian berakhir juri memberikan koncer buat Singo Edan dan memastikan sebagai juara pertama di kelas utama yang nyaris full peserta. ‘’Seperti hari ini tampil luar biasa dan bisa juara, saya belum tahu apakah besok turun dan kerja apakah bisa ngoncer lagi, terserah siapa sang eksekutornya,’’ terang Dinox Demit Dayak bersama salah satu personel 007. *kb3