
Kontesburung – Bagi mereka yang ingin mencari penghasilan tambahan dari beternak burung, cobalah beternak burung jenis Cucak Jenggot. Kenapa harus Cucak Jenggot? Karena selain harga indukanya murah dan perlakuan untuk ternak juga sangat mudah seperti memasangkan Kutilang, dan kelebihannya harga jual anakanya itu lho yang lumayan tinggi.
Hal itu sudah dipraktekkan oleh Sugeng, penggemar burung asal Desa Ngancar, Kec. Plaosan Magetan. Pria paruh baya yang sudah menekuni dunia breeding banyak jenis burung ini mengaku lebih enak ternak Cucak Jenggot, karena dibanding dengan burung seperti Murai batu, Anis merah atau lainnya, breeding Cucak Jenggot lebih mudah dan harga penjualan anakanya lumayan tinggi.
Sampai saat ini Sugeng sudah kurang lebih setahun ini mencoba ternak Cucak Jenggot, indukan dibeli dari pasar lokal dan harganya sangat murah dibanding calon indukan burung lain. Setelah dapat indukan yang cukup umur dan ocehanya bagus, dipasangkan dalam satu kandang yang ukuran sekitar panjang 1 meter, lebar 1,5 meter dan tinggi 1,5 meter.

Selama penjodohan hanya memerlukan waktu singkat keduanya sudah mau kawin dan beberapa hari keduanya terlihat membuat sarang. Tidak sampai sebulan sudah menetas 3 anak. Waktu netas disampaikan keberhasilannya ke beberapa teman ternyata banyak yang minat untuk membeli. Rata rata yang minat adalah mereka yang suka turun ke lomba. Tak perlu waktu lama, Sugeng mematok harga anakan Rp 1,5 juta sepasang umur 2-3 bulan langsung diambil. “Kalau yang masih lolohan harganya sejuta dua ratus ribu rupiah,” Terang pria yang punya warung di pinggiran jalan sekitar Cemoro Kandang.
Dalam setahun ini, sepasang indukan Cucak Jenggot sudah menghasilkan empat kali tetasan. setiap tetasan menghasilkan anakan antara 2 -3 ekor. Sebenarnya ptoduktivitas indukan menurut Sugeng masih bisa ditingkatkan, cuma karena anakan dibiarkan diloloh induknya, hasil normal 4 kali setahun. “Kalau setiap netas diambil dan diloloh sendiri, hasilnya bisa lebih banyak, cuma karena saya juga repot, dan hasil anakan juga biar lebih baik, maka saya biarkan anakan dibesarkan oleh induknya, ” jelas Sugeng.
Sebagai penggemar burung yang sudah menekuni dunia ternak sejak lama dan juga sudah berhasil menangkar berbagai jenis burung, kisah Sugeng ini cukup menarik untuk diikuti dan ditiru, kerena selain bisa untuk hasil sampingan juga bisa untuk belajar melestarikan burung endemik yang ada dialam. Kalau ingin mendapat info dari yang bersangkutan bisa menghubungi kontak personya di 0858 1730 8870.



