Profil

Red King Ngamuk di Depan Publik Murai Mania Bali: Juarai Kelas Utama Bali Lestari Cup I

Sebagai ketua pelaksana Bupati Badung Giri Prasta Cup III, D’Yan Samurai hampir dua pekan tidak bisa menurunkan gacoannya ke arena. Pemilik D’Yan BF ini fokus menyelesaikan tugasnya bersama panitia lainnya untuk mewujudkan lomba yang berbudaya, bermartabat dan menjunjung tinggi sportifitas.

Setelah tugasnya berakhir dan sempat istirahat sepekan, Minggu, 11 November 2018 kemarin di event Bali Lestari Cup I bersama Toilet BC dan Oriq Jaya, D’Yan Samurai kembali ke arena. Red King yang baru saja bergabung memperkuat D’Yan Samurai diturunkan setelah sempat menjuarai Art Cup di Mawang Gianyar.

Dihadiri pemain murai terkemuka di Bali, pertarungan kelas murai khususnya di kelas utama yang full peserta begitu menegangkan. Setiap pemain berharap burungnya mau kerja di depan public murai Bali yang berada begitu dekat dengan gantangan. Begitu juga dengan Red King yang sudah dua pecan tidak dipanaskan.

Ketika murai mania mulai menggantangkan gaconya satu per satu, D’Yan lebih memilih menunggu momen yang pas agar terpancing oleh hentakan lawan. Pas Red King di posisi gantangan dan ada lawan yang melontarkan tembakan, Red King langsung ngamuk.

dyan
RED KING: Murai Andalan D’Yan Samurai yang Baru Saja Bergabung Memperkuat Amunisinya Siap Meramaikan Kelas Murai Batu di Bali

Gaya nyangkul yang dibarengi rolingan dan besetan berulang-ulang dilontarkan. Beragam lagu keluar dari mulutnya seperti tengkek buto, cucuk jenggot, gerejaan, love birdan dan lagu-lagu kecil yang begitu cepat berganti. Tetapi ketika Red King sedikit menengadah mengambil nafas panjang, maka jurus pamungkas tembakan cililinya keluar panjang. Bahkan ngeban-ngeban yang dikombinasikan dengan tonjolan-tonjolannya dengan lagu-lagu yang unik. Bekerja dari awal sampai akhir di depan public murai mania Bali, Red King pun berhasil mendapat nilai tertinggi dari dewan juri.

Bisa tampil di depan lawan yang rata-rata punya materi plus bukan perkara mudah. Selain perjuangannya untuk mendapatkan gaco yang memenuhi kualitas lomba begitu berat, juga menseting agar tampil di lapangan juga membutuhkan kesabaran, ketelitian dan kecerdasan. Sempat kurang maksimal gara-gara ditempel seharian murai air, kelebihan memberikan ekstrafooding dan sulit mencari lokasi yang aman saat lomba yang membuat bocor.

Namun itulah seninya bermain burung. Bisa mengatasi kelemahan dan kembali bisa menampilkan secara maksimal di lapangan sebuah kerja yang menyenangkan. Apalagi disaksikan penonton dan juri memberikan penilaian yang tepat. ‘’Tidak ada jawara yang selalu di atas, yang pasti kita harus berusaha agar mau kerja maksimal di depan juri dan penonton,’’ ujar D’Yan Samurai sesaat menerima piala setelah Red King naik podium utama kelas murai batu. *kb3

Related Articles

Back to top button