Tips Trik

Cucak Hijau Sengkuni Besutan Mr.Tanto Ningrat SF Depok : Semakin Kenyang Tampilnya Makin Maksimal

Persaingan jenis cucak hijau di Jabodetabek semakin ketat. Banyak burung hebat bermunculan disetiap gelarannya, Sengkuni adalah salah satunya. Burung milik Mr.Tanto Ningrat SF, Cinangka Depok ini sudah mengantongi puluhan prestasi, salah satunya mendapatkan gelar sebagai cucak hijau terbaik. Berikut ini rahasia perawatannya.

Sengkuni merupakan salah satu cucak hijau terbaik di blok barat saat ini. Dengan segudang prestasinya ini tentu membanggakan Mr Tanto  Ningrat SF, sebagai pemiliknya. Burung ini kerap tampil cemerlang disetiap even yang diikutinya, yang paling gres dia baru saja menjadi bintang lapangan dengan mencetak hattrick dalam even Anniversary Iqbal Rossi di Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Minggu (27/1) lalu.

Cucak Hijau Sengkuni Mr.Tanto Ningrat SF Depok
Hilangkan Birahi dimainin tangan

Untuk menangangani sang gaco koleksinya Mr.Tanto mempercayakan pada Ical sang mekanik andalannya. Ya ditangan Ical prestasi Sengkuni semakin melesat. Menurut sang perawat, perawatannya sama lazimnya menangani cucak hijau.

Pagi buka krodong dianginkan sebentar kemudian disediakan cepuk besar sebagai sarana mandinya. Burung dibiarkan mandi sendiri di dalam sangkar hariannya. Selesai mandi,  selain makanan utama  sepotong pisang kepok, diselingi ekstrafooding jangkrik 3 ekor pagi hari dan 3 ekor disore harinya,   dijemur sebentar tidak lebih dari 30 menit.

Kemudian diistirahatkan sambil dikelilingi burung burung isian mulai cucak cungko, lovebird, kenari dan lainnya. “Kecuali menjelang lomba, settingan tetap hanya ditambah ekstrafoodingnya, yang penting dia sih kenyang,” jelas Ical.

Sebelum digantang di lapangan ini biasanya disediakan puluhan ekor jangkrik. Menurut Ical, jangkrik sengaja disediakan agar burung makan lebih kenyang, dengan begitu kerjanya jadi lebih maksimal. “Bahkan selain ditambah puluhan ekor jangkrik, juga ditambah ulat hongkong bisa sampai 60 ekor ulat,” tambahya.

Dalam kondisi kenyang ini Sengkuni tampil lebih ngotot dengan durasi kerja tanpa jeda. “Belum lama bulu sayap  lepas 10 lembar ditambah bulu ekor, masih bisa tampil juara, “ terang Ical lagi.

Hebatnya lagi, Sengkuni sekali turun dalam sebuah even bisa turun hingga 3-4 sesi bahkan lebih. Dan biasanya, setiap sesi yang diikutinya kerap dimenanginya. Membuktikan kestabilan burung ini tetap tetap terjaga dalam kondisi apapun.

Lantas bagaimana bila burung terkena birahi? Mengingat jenis ini sangat rentan terhadap perilaku burung yang kerap mudah birahi dengan berbagai faktor penyebabnya. Menurutnya lagi, meskipun birahi baginya tidak masalah, solusiny sederhana.”Cukup dimainin saja pakai tangan, nanti dia kawinin, hilang birahinya, burung sudah siap turun lagi ke gantangan, hehe,” pungkasnya diakhir obrolannya.*kb4.

Related Articles

Back to top button