Suasana Baru di Selasa Spesial De Gadjah Denpasar: Tambah Kelas Pleci, Murai Memanas
Seperti namanya, Selasa Spesial De Gadjah memang terasa special. Baik suasana tanpa teriak yang sudah membudaya, kunjungan para penikmat murai yang ingin melihat dari dekat pertarungan si ekor panjang, maupun dewan juri yang sangat terbuka untuk berdiskusi soal hasil penilaian. Dan mengawali tahun 2019, Selasa Spesial De Gadjah pada 8 Januari kemarin menambah kelas pleci yang membuat teduh suasana.
‘’Komunitas pleci di sini cukup banyak, karena itu kami memberi ruang di Selasa Spesial De Gadjah dan ternyata pesertanya melimpah,’’ ujar Soeprex Jess. Dari dua kelas yang dibuka, Ahok yang memilih di nomor 36 sukses menunjukkan rolingannya yang apik dikombinasikan dengan lagu-lagu panjang dalam gaya nagen duduk di satu titik.
Debutan Dex Gun dari JC 215 Bali ini memenangkan laga pertama dipepet Pluru milik Egi Jerink dari Sesetan. Memasuki leg kedua Ahok kembali beraksi. Berada di nomor gantangan yang sama di pinggir timur, Ahok memainkan rolingan tanpa jeda dari awal sampai akhir. Ahok pun kembali naik podium yang didampingi Undur-undur milik Adi Tazril dari Wara-wiri SF di tempat kedua.
Diawali naiknya kelas paud, juri begitu hati-hati menilai burung per blok. Penilaian yang transparan dan akurat menempatkan Satria milik Mr. Taji meraih poin tertinggi dan memenangkan paud A bersanding dengan Momo milik De Ana di tempat kedua. Di leg kedua yang jumlah pesertanya bertambah Tasya milik Nov dari Muding Indah tampil di puncak dipepet Ken Arok debutan Mr. Nizam di posisi runner up. Dan di laga ketiga, gantangan 48 yang terlambat datang berhasil naik podium utama.
Di session panas cucak ijo, Demit milik Andik dari ABK SF begitu gacor sesaat dinaikan. Sambil memainkan lagu-lagunya yang panjang, Demit diimbangi Narkoba milik Rinto S dari Jatayu yang juga piawai memainkan rolingan dan sesekali mengumbar lagu-lagu panjang. Namun di laga kedua, Rencong milik Mr. Tahir yang sempat tertinggal di tangga ketiga melejit ke puncak mengambil alih posisi Demit. Di tempat kedua disabet Gozila milik Mr. Dwik dari Mawar SF.
Memasuki session partai neraka murai batu, beberapa peserta mesti diingatkan agar tidak berteriak. Dalam suasana hening, setiap ocehan murai begitu santer terdengar. Termasuk Narkotika milik Made Tato yang memilih nomor pinggir selatan. Rolingannya sambung menyambung sambil ngeplay kanan kiri sejak awal hingga penilaian berakhir. Narkotika yang volumenya tembus bersanding dengan Hanoman milik Mr. Agung Anom yang juga tampil ciamik yang digantang di sebelahnya. Dari seluruh burung yang terpantau, juri memilih Narkotika di puncak dan Hanoman di posisi kedua.
Beberapa pengamat murai yang ikut memantau dari dekat mengakui penilaian sudah berjalan baik. Di laga kedua Hanoman kembali beraksi. Kali ini berhasil duduk di podium utama dipepet Banaspati milik Mr. Dek Jun Lastrik.
Setelah suasana menegangkan di kelas murai batu, lanjut ke kelas love bird dewasa. Peserta lebih santai menikmati kekean para kontestan. Pesona A 99 milik Alex Ppn yang digantang di nomor 52 tampil rajin dengan kekean medium dan panjangnya. Pesona memenangkan laga pertama disusul Putri Kayangan Jr di tempat kedua. Di leg kedua Stella milik Krisna yang memilih pojok tenggara tampil joss. Stella dikejar Virgo milik Rizky SH di tempat kedua. Namun di laga penutup Luna yang datang terlambat berhasil mencuri satu poin.
Sementara di kelas baby Srintil dan Paijo mesti berbagi poin menduduki posisi puncak. Soeprex Jess mewakili juri dan panitia mengucapkan terimakasih kepada seluruh kicau mania yang sudah hadir khususnya pendatang baru para pleci mania. ‘’Selain juri yang memberikan penilaian, mari bersama-sama memantau, mencermati dan membandingkan satu burung dengan yang lainnya sehingga pemain memiliki gambaran umum tentang burung yang masuk juara,’’ terang Soeprex Jess seraya memohon maaf jika selama penyelenggaraan ada hal-hal yang kurang berkenan. *kb3