Session Pertama Murai Batu Tembus 56 Peserta, Abun Nawas Gilas Dua Kelas Selasa Spesial De Gadjah Denpasar, 25-9-2018
Masih seperti pekan-pekan sebelumnya, murai mania tidak pernah berhenti membanjiri gelaran Selasa Spesial De Gadjah, 25 September 2018 di gantangan De Gadjah Monang Maning Denpasar. Tercatat 56 peserta ikut meramaikan di session pertama yang membuat arena riuh suara murai batu. Tidak saja dari Denpasar tetapi juga dihadiri murai mania dari Badung, Gianyar hingga Tabanan. Bahkan salah satu panitia inti Giri Prasta Cup 3 Andi Dwirasa, juga ikut mencicipi latber yang berjalan tanpa teriak.
Setiap murai mania yang hadir tidak pernah tahu siapa lawannya. Karena kelas murai batu yang hanya dibuka setiap pekan di hari Selasa selalu kedatangan tamu tak diundang. Itu yang membuat kelas partai neraka ini penuh menegangkan. Seperti kemarin, pertarungan sengit terjadi antara tiga gaco Abun Nawas, Age dan Senopati. Sama-sama punya kelebihan, juri harus memilih yang terbaik. Abun Nawas sejak digantang begitu anteng melontarkan rolingannya yang rapat tanpa jeda dari awal hingga akhir. Dengan gayanya yang nagen, juri memilih Abun Nawas milik Puji SP dari Tabanan menjadi yang terbaik.
Pertarungan masih berlanjut di leg kedua. Walaupun 15-an peserta tidak ikut lagi bertarung, persaingan masih berjalan ketat. Abun Nawas yang mengambil posisi tetap di nomor 38 kembali ngotot. Rolingannya tidak pernah putus keluar dari mulutnya yang terbuka lebar. Kali ini Angin Surga milik Made Tatto dari Canggu BC menimpalinya. Angin Surga yang datang terlambat harus puas di posisi kedua. Sementara Senopati debutan Febry RKM turun ke posisi keempat.
Di kelas cucak ijo yang juga tidak kalah serunya kembali menempatkan Tong Bajil milik Fajar Adv menempati posisi teratas. Penampilan Tong Bajil tidak kalah seru dengan Seruty debutan Mr. Joe dan Ondo Rante milik Santoro. Sama-sama ngerol dengan lagu-lagunya yang panjang-panjang. Namun Tong Bajil yang memilih tempat di pinggir tembok mendapat koncer A paling banyak.
Namun kualitas sang jawara masih diuji di leg kedua. Kali ini Juna milik Wahyu mengamuk. Beradu tarung dengan Green Doser yang sempat tertinggal di posisi keempat. Green Doser akhirnya berada di bawah Juna, sedangkan Seruty melorot ke posisi kelima.
Delapan kelas dipertandingkan di kelas love bird. Bodrex milik Umar Faruk sempat mempimpin di kelas dewasa setelah bersaing dengan Dira dan Eros. Namun komposisi juara berubah di leg kedua. Eros debutan Andi Yulia sukses menyodok ke puncak menggeser Bodrek ke posisi ketiga dan Dira ke posisi keempat. Di laga ketiga yang hari sudah mulai remang pertarungan benar-benar layaknya perang bintang. Baru digantang seluruh gaco mengeluarkan kekean panjang-panjang. Bendol 19 yang hanya turun di session terakhir sesaat akan digantang sedikit ditepuk-tepuk dan langsung ngekek setelah pengait berada di gantangan. Panjang dan diulang-ulang. Begitu juga Gandrung milik Yoyok Oscar dari Spartan Team yang juga mengeluarkan jurus pamungkas. Bendol akhirnya memenangkan pertarungan.
Di kelas paud yang juga nyaris memenuhi gantangan menempatkan Rengkek menjadi yang terbaik setelah bersaing dengan Untung dan Bagong. Di leg kedua, kehadiran Badut yang mengambil posisi di pojok barat laut tampil ciamik dan memenangkan pertarungan. Untung milik Mr. Yaqin masih bertahan di posisi kedua. Di laga terakhir Luna tampil terdepan. Di laga Baby Blue Star debutan Tu Wish dan ST milik Aziz berbagi poin berebut posisi puncak.
Jika kemarin membuka 8 kelas love bird, maka pada Kamis Ceria 27/9, panitia bakal membuka tambahan kelas khusus love bird non klep (non kacamata) dimana juara 1 akan mendapat bonus 1 ekor love bird non klep.
Soeprex Jess mewakili rekan-rekan panitia dari MII, KPK dan Jatayu BC mengucapkan terima kasih kepada kicau mania yang sudah setia hadir yang mencapai 362 peserta. Panitia juga tidak akan pernah berhenti untuk berbenah dan menyajikan sebuah lomba yang benar-benar fairplay dan memberi kenyamanan buat seluruh peserta. Namun tentu gelaran ini tidak sempurna dan karena itu panitia memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan. *kb3