Sang Pemburu Poin, Membangun Semangat BC dan SF Bangun dari Tidur
MEREKA selalu ada di lapangan. Dalam kondisi apa pun, tanpa mereka lomba terasa kurang greget. Tidak sedikit yang menanyakan jika mereka tidak nongol di lapangan. Apalagi tim atau single fighter yang kepingin muncul ke permukaan. Itulah mereka sang pemburu poin yang siap kerja ekstra keras dari awal hingga lomba ditutup. Merekalah yang banyak mengorbitkan tim atau single fighter hingga akhirnya punya kepercayaan diri untuk menunjukkan diri di arena kontes. Dengan modal beberapa juara, sang pemburu poin dengan kemampuan lobinya bisa mewujudkan impian tim dan sf untuk meraih trofi juara umum.
Seperti yang terjadi di event 11 Tahun Pesta Rakyat, Minggu 11 Maret 2018 di gantangan Taman Agung Tabanan. Ada empat juara umum yang diperebutkan dan sang pemburu poin yang beranggotakan Adi Balos, Wit Brenkzenk, Jhon Adnyana, dan Mr. Yames sementara Andik Lontong kini sedang berbulan madu sehingga tidak bisa ikut, berhasil mewujudkan Duta Bali Aga, Batukaru BC, Fajar Adv dan Jawara SF Banyuwangi meraih juara umum BC dan single fighter.
Dengan jurus jitu karena memiliki jaringan yang kuat, empat ‘’saudara’’ beda wajah ini berhasil membagi poin sehingga hasilnya bisa memuaskan semua pihak. Tetapi, kata Adi Balos, yang ingin merebut juara umum sudah sepatutnya harus punya modal burung dan ngoncer di lapangan. Kalau tidak ada burungnya yang ngoncer kemudian minta juara umum, itu namanya keterlaluan.
Sang pemburu poin juara umum ini juga punya peran penting untuk mempublikasikan agenda lomba khususnya di Bali. Bagi yang menggelar lomba berskala local atau regional, penggunaan duta menjadi prioritas untuk dikedepankan. Mereka yang menggelar lomba layak diberi ruang untuk berpromosi di arena kontes baik penggunaan duta maupun rajin diumumkan di pengeras suara. ‘’Pokoknya kami siap kerja demi teman-teman kicau mania. Ayo ayo siapa yang mau ingin kibarkan bendera tim atau sf, monggo!,’’ ujar Adi Balos yang diamini Yames, Wit Brenkzenk dan Jhon Adnyana. *kb3
