Sammy Aurora Surabaya Boyong Cicit Irama Agung Rp 25 Juta
Perburuan jago lapangan yang dilakukan Sammy kung mania Surabaya, terhenti sejenak ketika mendapatkan calon yang diyakini akan melambungkan namanya dalam dunia hobi perkutut tanah air. “Saya baru saja dapat burung yang merupakan cicit Irama Agung, ternakan JBN Bird Farm Galis Bangkalan.
Pertemuan dirinya dengan cicit Irama Agung terjadi secara kebetulan saat burung yang lahir dari kandang JBN K.35 (JBN 351 K.7 x JBN 284 K.21), rmanggung dalam latihan di lapangan Pondok Candra Sidoarjo, Rabu 14 November 2018. Perkutut bergelang JBN 1064 ini sengaja digantang oleh H.Ribut kung mania Surabaya sebagai salah satu peserta latihan dilokasi tersebut.
“Saya sempat memantau burung ini ketika dilatih. Saat bunyi, saya kog tertarik. Saya tanya langsung ke H.Ribut apakah burung ini dijual, ternyata H.Ribut bilang bahwa burung ini kalau cocok akan dilepas,” papar Sammy. Mendengar jawaban H.Ribut, Sammy langsung melakukan negosiasi. Tidak berlangsung lama, antara Sammy dan H.Ribut tidak membutuhkan waktu lama untuk melakukan negosiasi.
Kesepakatan harga yang sempat melalui negosiasi berakhir di angka Rp 25 juta. Lebih lanjut Sammy tidak melihat asal usul burung tersebut, karena yang pasti dia hanya memantau burung. Suaranya masuk dalam kategori burung yang selama ini menjadi perburuannya. Setelah tahu bahwa burung itu adalah cicit Irama Agung, perkutut yang memiliki reputasi bagus didunia hobi perkutut tanah air, Sammy semakin bersemangat untuk memilikinya.
Transaksi ini disaksikan beberapa kung mania yang masih bertahan di lapangan Pondok Candra. Hendrik, salah seorang yang sebenarnya berminat dengan burung tersebut, kalah cepat dari Sammy. “Saya juga sempat mendengar suaranya, bagus dan pas untuk burung lomba,” kata Hendrik.
Sementara itu, Holik, sang pemilik JBN Bird Farm Galis yang dikonfirmasi membenarkan bahwa perkutut tersebut memang cicit Irama Agung. “Memang benar perkutut bergelang JBN 1064 adalah cicit Irama Agung dari pihak ibu, sedangkan dari pihak bapak ada trah Cristal A.10,” terang Holik.
Menurutnya burung tersebut bagus dan punya prospek jadi burung kelas lomba. Bahkan Holik mengaku bahwa perkutut ini menjadi salah satu produk unggulan di kandang ternak JBN. Setelah resmi memiliki perkutut yang lahir pada tanggal 07 Agustus 2018, Sammy mengaku siap untuk mengantarkannya ke posisi daftar juara. “saya sudah tidak sabar untuk segera mengorbitkannya ke arena lomba. Dua bulan lagi, saya pastikan burung ini siap tampil di kelas kerekan,” lanjut Sammy.